Browsing by Author "Holiwarni, Betty"
Now showing 1 - 13 of 13
Results Per Page
Sort Options
Item KEAKTIFAN MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU DALAM PE MBE LAJARAN ME LAL UI PROGRAM LESSON STUDY(2014-05-20) Holiwarni, Betty; Solfitri, Titi; IriantiLearning Activity that used speech method still use mostly by the Science and Mathematics Education Department lecturers of University of Riau for so many reasons. As the result the college student just become a good listener. To increase learning quality the goverment and the university have done all of possible thing. Lesson study program is one of them. Lesson study activity in University of Riau Science and Mathematics Education Department did by four sub-department, exach of them choose one unit name for learning study activity for each semester. Lesson study activity for each department did four cycles and each cycle did 3 activity steps which are plan, do and see. In Do step, there are observers who observe the college students activity during the class. The observation's result saw that college student activity Science and Mathematics Education Department increase on every cycle by using lesson study program.Item KEAKTIFAN MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU DALAM PEMBELAJARAN MELALUI PROGRAM LESSON STUDY(2014-04-12) Holiwarni, Betty; Solfitri, Titi; Irianti, MitriLearning Activity that used speech method still use mostly by the Science and Mathematics Education Department lecturers of University of Riau for so many reasons. As the result the college student just come a good listener.To increase learning quality the goverment and the university have done all of Visible thing. Lesson study program is one of them. Lesson study activity in University of Riau Science and Mathematics Education Department did by four sub-department, exach of them choose one unit name for learning study activity for each semester. Lesson study activity for each department did four cycles and each cycle did 3 activity steps which are plan, do and see.In Do step, there are observers who observe the college students activity during the class. The observation's result saw that college student activity Science and Mathematics Education Department increase on every cycle by using lesson study programItem MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 016 PEKANBARU KOTA PADA MATA PELAJARAN SAINS MELALUI PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING(2014-05-20) Holiwarni, BettyBerdasarkan hasil observasi yang kami lakukan terhadap siswa dan diskusi dengan guruguru kelas di SDN 016 Pekanbaru Kota pada bulan Fe'bruari 2007, diperoleh informasi bahwa masalah utama pada mata pelajaran sains di kelas IV adalah aktivitas dan hasil belajar siswa yang sangat rendah, oleh karena itu kami mencoba menyelesaikan masalah ini dengan penelitian tindakan kelas. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa metode penemuan terbimbing telah banyak menyelesaikan masalah seperti permasalahan di SDN 016 Pekanbaru Kota, oleh karena itu metoda penemuan terbimbing diterapkan di sekolah ini untuk memecahkan masalah yang ada. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan, mulai dari bulan Juli sampai dengan Desember 2007. Disain penelitian ini mengikuti model Kemmis dan Taggart yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode penemuan terbimbing dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SDN 016 Pekanbaru Kota pada mata pelajaran sainsItem PELATIHAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PRAKTIKUM IPA BERBASIS ALAM SEKITAR UNTUK GURU-GURU SD SE- KECAMATAN PINGGIR KABUPATEN BENGKALIS RIAU(2016-07-21) Zulhelmi; Holiwarni, Betty; ArnentisTujuan dari kegiatan Pelatihan ini adalah untuk melatih guru-guru Sekolah Dasar Se Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis mengembangkan perangkat praktikum IPA berbasis alam sekitar. Perangkat praktikum yang dikembangkan melalui tahapan mendesain alat dan bahan percobaan, mengembangkan perangkat percobaan berdasarkan bahan-bahan bekas yang ada di lingkungan setempat, menyusun langkah-langkah percobaan, mengembangkan Lembaran Kerja Siswa (LKS), mendemonstrasikan kegiatan praktikum. Guru-guru juga dilatih untuk mengoperasikan perangkat praktikum IPA SD yang telah dikembangkan. Guru SD dituntut untuk memiliki kemampuan merancang, mengembangkan sekaligus menggunakan perangkat praktikum IPA SD sesuai dengan pola pembelajaran progresif dengan harapan pembelajaran dapat berpusat kepada siswa (student centered) dengan pendekatan PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenangkan).Khalayak sasaran adalah guru-guru SD se Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis dan yang mengikuti kegiatan ini berasal dari 25 SD negeri dan swasta dengan jumlah peserta 25 orang. Metode kegiatan adalah penyajian materi, pemodelan, pelatihan dan simulasi. Evaluasi dilaksanakan mulai dari awal kegiatan, selama pelaksanaan dan diakhir kegiatan.Kesimpulan dari hasil Kegiatan Pelatihan ini adalah kegiatan berjalan dengan baik, antusias, rata-rata penguasaan peserta terhadap materi pelatihan lebih dari 80 %.Item Pelatihan Pengembangan Perangkat Praktikum IPA Berbasis Alam Sekitar Untuk Guru-Guru Sekolah Dsar Di Kecamatan Tambang Dalam Rangka Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(2013-04-26) Zulhelmi; Holiwarni, BettyTujuan dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah untuk melatih guru-guru Sekolah Dasar Se Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar mengembangkan perangkat praktikum IPA berbasis alam sekitar dalam rangka implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan . Perangkat praktikum yang dikembangkan melalui tahapan mendesain alat dan bahan percobaan, mengembangkan perangkat percobaan berdasarkan bahan-bahan bekas yang ada di lingkungan setempat, menyusun langkah-langkah percobaan, mengembangkan Lembaran Kerja Siswa (LKS), mendemonstrasikan kegiatan praktikum. Guru-guru juga dilatih untuk mengoperasikan perangkat praktikum IPA SD yang telah dikembangkan. Disamping itu guru dilatih pula mengoperasikan KIT IPA yang ada di sekolah. Agar implementasi KTSP dapat berjalan dengan baik, guru dituntut untuk memiliki kemampuan merancang, mengembangkan sekaligus menggunakan perangkat praktikum IPA SD sesuai dengan pola pembelajaran progresif dengan harapan pembelajaran dapat berpusat kepada siswa (student centered) dengan pendekatan PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenangkan).Khalayak sasaran adalah guru-guru SD se Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar dan yang mengikuti kegiatan ini berasal dari SD Negeri 024 Tambang dengan jumlah peserta 35 orang. Metode kegiatan adalah penyajian materi, pemodelan, pelatihan dan simulasi. Evaluasi dilaksanakan mulai dari awal kegiatan, selama pelaksanaan dan diakhir kegiatan.Kesimpulan dari hasil Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah kegiatan berjalan dengan baik, antusias, rata-rata penguasaan peserta terhadap materi pelatihan lebih dari 80 %.Item PEMETAAN DAN MODEL PENGEMBANGAN MUTU PENDIDIKAN DI KABUPATEN BENGKALIS DAN KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU(2012-10-29) Suryawati, Evi; Holiwarni, Betty; Irfan, Zul; Heleni, Susda; Hambali; Ibrahim, Bedriati; Gimin; Hadriana; Jalil, AbdulRendahnya mutu pendidikan di Indonesia, telah banyak disadari oleh berbagai pihak, terutama oleh para pemerhati pendidikan. Berdasarkan hal tersebut perlu upaya terus menerus untuk meningkatkan mutu pendidikan, salah satu dengan melaksanakan kajian berdasarkan analisis permasalahan di lapangan. Tujuan Penelitian ini adalah : 1) mengidentifikasi Standar Kompetensi/ Kompetensi Dasar yang belum dikuasai peserta didik pada 9 mata pelajaran Ujian Nasional SMA (B. Indonesia, B. Inggris, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Geografi, Sosiologi dan Ekonomi); 2) Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab peserta didik belum menguasai standar kompetensi/kompetensi dasar 3) Merancang dan mengembangkan model untuk pemecahan masalah. Penelitian dilaksanakan di SMA Kabupaten Bengkalis dan Kepulauan Meranti dengan sampel SMAN 1 Bengkalis, SMAN Tebing Tinggi, dan SMAN Rangsang. Fokus penelitian adalah sistem manajemen, guru, sarana dan prasarana pendidikan, yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan serta budaya masyarakat. Data dikumpulkan melalui observasi kelas, wawancara mendalam kuesioner, dan dokumentasi. Analisis dilaksanakan secara deskriptif, Hasil analisis data sekunder menunjukkan. Ratarata perolehan hasil UN dengan nilai <55 pada tingkat rayon kelompok IPA tahun 2008/2009 sebesar 13.66 %, tahun 2009/2010 sebesar 15.71 %. Kelompok IPS 2008/2009 sebesar 17.83%, 2009/2010 sebesar 19.66 %. Penelitian ini menghasilkan alternatif model pemecahan masalah (1) Pelatihan bagi guru mata pelajaran berbasis MGMP. (2) Bimbingan dan pemantapan materi untuk guru yang mengajar tidak sesuai latar belakang pendidikan. (3) Pelatihan bagi pimpinan dan staf administrasi sekolah. Seluruh kegiatan siap diimplementasikan secara konkret melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat kerjasama D2PM DiktiItem Pemetaan dan Pengembangan Mutu Pendidikan di Kota Dumai dan Kabupaten Rokan Hilir Propinsi Riau(2012-10-29) Holiwarni, Betty; Burhanudin, Dudung; Hadriana; Seragih, Sehatta; NL, Mariani; Zulhelmi; Caska; Edison, Ahmad; Suri, SyofyanPeningkatan kualitas pendidikan di Kota Dumai dan Kabupaten Rokan Hilir Propinsi Riau sudah dilakukan dengan berbagainupaya, tetapi hasilnya belum sesuai dengan harapan. Untuk itu dilakukan penelitian dengan tujuan: 1) Mengungkap peta kompetensi peserta didik; 2) Mengungkap faktor penyebab peserta didik tidak menguasai pokok bahasan tertentu; 3) Menemukan rumusan alternatif pemecahan untuk meningkatkan kompetensi peserta; 4) Merumuskan model implementasi pemecahan masalah. Metode penelitian yang digunakan adalah descriptive research. Data dikumpulkan melalui dokumentasi, angket, observasi kelas, wawancara dengan guru, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, bendahara, TU. Analisis dilaksanakan secara deskriptif. Hasil penelitian ini adalah: 1) Masih terdapat Standar Kompetensi (SK)/Kompetensi Dasar (KD) yang diuji yang skornya di bawah standar kelulusan <5,5 baik kelompok IPA maupun IPS untuk SMA; 2) Faktor penyebab sehingga peserta didik di kota Dumai dan kabupaten Rokan Hilir tidak menguasai pokok bahasan tertentu, yaitu: (a) Standar Isi dan (b) Standar Proses; (c) Standar Kelulusan (d) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan; (e). Standar Sarana dan prasarana (f) Standar Pengelolaan; (g) Standar Pembiayaan; (h) Standar Penilaian 3) Rumusan alternatif pemecahan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik (nilai ujian nasional) adalah: (1) perlu perbaikan dalam standar isi; dan (2) Standar Proses 4) Model yang direkomendasikan adalah Model Pembimbinganm guru MGMP yaitu merupakan program kemitraan antara Perguruan Tinggi, Pemerintah Daerah, dan Sekolah yang menjadi sasaran Pembinaan.Item PEMETAAN DAN PENGEMBANGAN MUTU PENDIDIKAN DI KOTA DUMAI DAN KABUPATEN ROKAN HILIR PROVINSI RIAU(2014-02-22) Holiwarni, Betty; Burhanuddin, Dudung; Hadriana; Seragih, Sehatta; Natalina, Mariani; Zulhelmi; Caska; Edison, Ahmad; Suri, SyofyanPeningkatan kualitas pendidikan di Kota Dumai dan kabupaten Rokan Hilir Propinsi Riau sudah dilakukan dengan berbagai upaya, tetapi hasilnya belum sesuai dengan harapan. Untuk itu dilakukan penelitian dengan tujuan: 1) Mengungkap peta kompetensi peserta didik; 2) Mengungkap faktor penyebab peserta didik tidak menguasai pokok bahasan tertentu; 3) Menemukan rumusan altenatif pemecahan untuk meningkatkan komptensi peserta: 4) Merumuskan model implementasi pemecahan masalah. Metode penelitian yang digunakan adalah descriptive research Data dikumpulkan melalui dokumentesi, angket, observasi kelas, wawancara dengan guru kepala sekolah, wakil kepala sekolah, bendahara, TU. Analisis dilaksanakan secara deskriptif. hasil penelitian ini adalah: I ) Masih terdapat Standar Kompetensi (SK)/Kompetensi l)dasar(KD) yang diuji yang skor nya di bawah standar kelulusan <5,5 baik kelornpok IPA maupun iPS untuk SMA 2) Faktor penycbab sehingga peserta didik di kota Dumai dan kabupaten Rokan Hilir tidak menguasai pokok bahasan tertentu, yaitu: (a) Standar Isi dan (b) Standar Proses; (c) Standar Kelulusan (d) Standar Pendidik dan tenaga Kependidikan; (e). Standar Sarana dan prasarana (f) Srandar Pengelolaan; (g) Standar Pembiayaan; (h) Standar Penilaian 3) Rumusan alternarif pemecahan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik (nilai ujian nasional) adalah: (1) perlu parbaikan dalam standar isi; dan (2) Standar Proses 4) Model yang direkomendasikan adalah model Pembimbingan guru MGMP yaitu merupakan program kemitraan antara perguruan tinggi. Pemerintah daerah dan Sekolah yang menjadi sasaran PembinaanItem PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAMUPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN SAINS KIMIA DI MAN 2 PEKANBARU(2014-05-20) Holiwarni, BettyThe Classroom action reserach applied with contextual approach is aimed to improve the quality of teaching-learning procees at school ( especially chemistry subject lesson at grade XI Sience-3 MAN 2 Pekanbaru). The Quality of Chemistry teaching-learning is shown by the teachers ability to cope/handle teaching-learning, the studens and teachers activity during the prosess and the students' mastery learning. The teacher abilities in handling teaching-learning and the activity of teacher-students during teaching-learning is pointed out by observation while the students' mastery learning is resulted by post-test and daily-examinations. The research result shows at cycles-I: the mastery learning of regular students gets 75% (not mastery). The cycles of II, III, and IV results as follows: 85%, 92%, and 100% (mastery), the teacher ability to handle teaching-learning at cycles- I is still low which is indicated by the time allocation provided is not adequate. But, the following cycles, the teacher ability in handling the class has already good. However, the students-teacher activity in cycles I is not fulfilled/hoped which is teaching-learning dominated by teacher (teacher act as the teaching-learning centered). The following three last cycles is already appropriate which the teaching-learning process is centered at students, and teacher roles as motivator and facilitator. The contextual approach lesson would improve the teaching-learning quality.Item PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI PENDEKATAN INKUIRI UNTUK PEMBELAJARAN KJMIA DI SMA(2014-05-20) Holiwarni, BettyPenelitian pegembangan ini, di latar belakangi karena tidak tersedianya perangkat pembelajaran kimia SMA untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga tahun dengan tujuan mengembangkan perangkat pembelajaran berorientasi pendekatan inkuiri yang valid, praktis, dan efektif untuk pembelajaran kimia di kelas XI SMA. Penelitian pada tahun pertama difokuskan untuk merancang prototipe perangkat pembelajaran yang valid. Metode penelitian yang digunakan adalah development research yang terdiri dari empat tahap, yaitu tahap pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan pendesiminasian. Prototipe perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan divalidasi oleh dua orang guru kimia SMA dan satu orang dosen pendidikan kimia, dan terakhir didiskusikan dengan pakar pendidikan dan pengembangan perangkat pembelajaran. Hasil validasi menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria valid dari segi isi dan konstrukItem Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kimia Sma Untuk Menunjang Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi Di Propinsi Riau(2015-07-06) Holiwarni, Betty; Rasmiwetti; Herdini; ErviyenniniDalam penelitian ini dilakukan pengembangan perangkat pembelajaran Kimia SMA kelas I, II, dan III. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan terdiri dari Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS), dan Lembar Penilaian. Penelitian pengembangan ini dilatar belakangi belum terlaksananya Kurikulum Berbasis Kompetensi di propinsi Riau dengan baik, yang disebabkan karena tidak adanya perangkat pembelajaran imtuk menunjang pelaksanaan pembelajaran di kelas yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Sedangkan guru kesulitan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran sendiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian pengembangan {developmem research) yang dikemukakan oleh Thiagarajan, Semmel, dan Semmel (1974). Mode pengembangan perangkat pembelajarannya terdiri dari empat tahap dan disebut Four-L Model. Empat tahap tersebut adalah tahap pendefinisian {define), perancangan (design) pengembangan (develop), pendesiminasian (Desseminate). Penelitian ini dirancan] dalam tiga tahap kegiatan dengan waktu penelitian selama tiga tahxm dan penelitian saa ini baru sampai pada tahun kedua.Item PENGEMBANGAN, PERANGKAT PEMBELAJARAN KIMIA SMA DALAM RANGKA MENUNJANG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2004(2014-05-20) Holiwarni, BettySesuai dengan amanat Garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1999-2004, Depdiknas menetapkan kebijakan untuk menyempurnakan Kurikulum 1994 menjadi Kurikulum 2004 yang dikembangkan berbasis kompetensi, dan diberlakukan mulai awal tahun pelajaran 2004/2005. Pendidikan berbasis kompetensi adalah pendidikan yang menekankan pada kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan suatu jenjang pendidikan. Kompetensi lulusan suatu jenjang pendidikan, sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, mencakup komponen pengetahuan, keterampilan, kecakapan, kemandirian, kreativitas,kesehatan, akhlak, ketakwaan, dan kewarganegaraan (Depdiknas, 2003). Implikasi penerapan pendidikan berbasis kompetensi adalah perlunya pengembangan silabus dan sistem penilaian yang menjadikan peserta didik mampu mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan standar yang ditetapkan dengan mengintegrasikan life skill (kecakapan hidup). Evaluasi setahun pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), nyatanya masih tahap sosialisasi. Salah satu penyebab belum maksimalnya pelaksanaan KBK adalah karena konsep KBK itu sendiri belum dipahami dengan jelas oleh kalangan pendidik. Para penatarpun dalam menatar masih beda pendapat tentang KBK, apalagi bagi guru- guru yang akan melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan KBK di kelasItem PENINGKATAN ICEAKTIFAN SISWA SDN 016 PEKANBARU KOTA DAN PENGUASAAN MATERI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEBAK KATA PADA MATA PELAJARAN SAINS(2014-05-20) Holiwarni, BettyBerdasarkan hasil diskusi dengan guru-guru sains dan observasi yang kami lakukan terhadap siswa kelas IV SDN 016 Pekanbaru Kota path bulan Januari 2011, diperoleh informasi bahwa masalah utama pada pelajaran sains di sekolah ini adalah siswanya kurang aktif dan penguasaan materinya rendah, oleh karena itu, kami mencoba menyelesaikan masalah ini dengan penelitian tindakan kelas. Beberapa penelitian menunjulckan bahwa model pernbelajaran tebak kata telah banyak menyelesaikan masalah seperti di SDN 016 Pekan Baru Kota, oleh karena itu model pembelajaran tebak kata diterapkan di sekolah ini. Penelitian dilakukan selama 4 bulan, mulai dad bulan April sampai dengan Juli 2011. Disain penelitian ini mengikuti model Kemmis dan Taggart yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keaktifan dan penguasaan mated siswa kelas IV SDN 016 Pekanbaru Kota pada mata pelajaran sains meningkat dengan penerapan model pembelajaran tebak kata