Browsing by Author "Helwani, Zuchra"
Now showing 1 - 8 of 8
Results Per Page
Sort Options
Item Ekstraksi Dioksin dalam Limbah A ir Buangan Industri Pulp dan Kertas dengan Pelarut n Heptan(2013-03-07) Martunus; Helwani, ZuchraDioksin adaiah senyawa yang terdapat dalam air limbah buangan industri pulp dan kertas yang dapat membahayakan lingkungan hidup dan kesehatan manusia karena bersifat racun yang dapat mematikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana proses ekstraksi dapat digunakan untuk memisahkan dioksin dalam limbah air buangan industri pulp dan kertas dengan melihat pengaruh perbandingan pelarut terhadap umpan (S/F), kecepatan pengadukan dan waktu ekstraksi terhadap hasil ekstraksi. Peneiitian ini menggunakan ekstraktor tangki berpengaduk dan soklet untuk memisahkan fasa ekstrak dan fasa rafinat {mixer settler extractor). Sistim yang digunakan adaiah limbah air bungan industri pulp dan kerstas sebagai umpan dan n heptan sebagai pelarut. Pada penelitian ini dipelajari pengaruh S/F, waktu ekstraksi dan kecepatan pengadukan terhadap proses ekstraksi. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses ekstraksi dengan pelarut n Heptan dapat digunakan untuk memisahkan dioksin dari air limbah buangan industri pulp and kertas. Kondisi operasi yang baik pada 30^C, 1 atm adaiah : perbandingan pelarut-umpan (S/F) = 0,6 waktu ekstraksi == 50 menit kecepatan pengadukan (N) = 450 rpm Pada kondisi tersebut jumlah dioksin yang dapat dipisahkan adaiah 0,2226 mgmol/ml atau sekitar 65,7%Item Ekstraksi Senyawa C Aromatik Yang Terkandung Dalam Heavy Gas Oil (Hgo) Menggunakan Pelarut Etilen Glikol(2015-04-08) Helwani, ZuchraIndonesia pada saat ini memproduksi dua macam bahan bakar diesel, yaitu bahan bakar solar yang digunakan sebagai bahan bakar Automatic Diesel Oil (ADO) dengan kecepatan perputaran sedang dan tinggi, dan bahan bakar Industrial Diesel Oil (IDO) untuk mesin diesel dengan kecepatan perputaran rendah. Bahan bakar diesel berupa bahan bakar cair yang tidak mudah menguap, tersusun dari fraksi kerosin, fraksi distilat dan fraksi gas oil. Untuk bisa memenuhi keperluan mesin itu sendiri, maka kualitas penyalaan (Ignition Quality) merupakan salah satu sifat yang penting dari bahan bakar diesel. Kualitas penyalaan ini akan berkurang jika kandungan senyavva aromatik dalam minyak diesel bertambah. Penelitian ini menggunakan bahan baku Heavy Gas Oil (HGO) sebagai bahan dasar minyak diesel yang akan dikurangi kadar senyawa aromatiknya. HGO diperoleh dari PERTAMINA UP. I I Dumai dan pelarut yang digunakan adalah etilen glikol. Adapun variabelvariabel penelitian yang diteliti adalah perbandingan pelarut-umpan, waktu kontak dan suhu ekstraksi. Hasil penelitian menunjukkan HGrO mengalami peningkatan mutu setelah diekstraksi menggunakan campuran trietilen glikol-phenol. Hal ini dapat dilihat dengan berkurangnya kadar senyawa aromatik dari 15.9426 menjadi 10.6891. Kondisi operasi yang relatif baik adalah : 1. Perbandingan pelarut-umpan = 1.15:1 2. Waktu kontak = 20 menit 3. Suhu ekstraksi = 50 °C Pada kondisi tersebut diperoleh indeks diesel = 57,7775.Item Growth Kinetics of Microorganisms In Composting Processof Empty Fruit Bunch(2016-04-22) Legawati, Lisa; Ahmad, Adrianto; Helwani, ZuchraCPO production increased resulting in the amount of waste also increased, such as solid waste Empty Fruit Bunch (EFB). The composting process is one alternative method for reducing environmental pollution caused by waste EFB. However, the composting process takes a long time. Therefore, it is important to do a breakthrough to speed up the processing time. In this research, EFB composting process is done by adding a mixed culture that is useful as a starter and POME as a nutrition source. The purpose of this research was to determine the kinetic parameters of growth of microorganisms in the composting process Empty Fruit Bunch (EFB) as information on the scale-up bioreactor. Aerobic composting process takes place with variations in source of microorganisms, they are without the addition of mixed cultures; the addition of mixed cultures with a concentration of 60%; and the addition of mixed cultures 60% + POME. Stages of this researchare the preparation of a starter, substrate preparation, preparation windrow, and the composting process. operating conditions of the composting process are a moisture content of 40-60%, 30-50 0C temperature, and pH 6 to 8.5. The results showed that the reduction in C/N ratio in the composting process of EFB by adding POME faster in the amount of 19,77 on day 32 with a value of kinetic parameters are μmax 0.63 day-1, the value of yield 0,014, and Ks amounted to 32,32 g / L.Item Kecepatan Pengadukan Minm um Sistim HG- Tietilen Glikol Dalam Ekstraktor Tangki Berpengaduk ( ETB )(2013-03-07) Helwani, Zuchra; MartunusKecepatan pengadukan minimum merupakan parameter yang harus diketahui untuk mencapai pencampuran yang sempurna dengan konsumsi energi yang minimum. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kecepatan pengadukan minimum dan peubah-peubah yang mempengaruhinya. Penentuan kecepatan pengadukan minimum di daiam ETB sebagai fungsi dari diameter impeller dan jumlah impeller. Sistem yang dipelajari yaitu HGO-Tetraetilen Glikol dengan HGO sebagai fasa dispersi. Hubungan kecepatan pengadukan minimum dan peubah-peubah yang mempengaruhinyaItem Pembuatan Pulp Dari Rumput Gajah (Pennisetum Purpureum) Dengan Menggunakan Pelarut Organik Asam Formiat(wahyu sari yeni, 2019-01-09) Syahputra, Dede; Helwani, Zuchra; Rionaldo, Hari; Zulfansyah, ZulfansyahElephant grass is lignocellulosic material that has the potential as raw material in pulping process. The objective of this research is to study effect of operational condition on the characteristic of pulp. Effect of the process condition were studied by Response Surface Methodology (RSM) with Central Composite Design (CCD). Pulping Experiment were carried out at the boiling temperature of cooking liquorat atmospheric pressure with 40 gram of elephent grass with a concentration of formic acid were 60%, 70%, and 80%, cooking time were 60 minutes, 120 minutes, and 180 minutes, solid to liquor ratio were 10/1, 15/1, and 20/1, and catalyst HCl was 0,1%. The result showed that pulp of the elephant grass have yield pulp of 53,6% - 73,7%, lignin content of 11% - 19,5%, with burst index of 2,38 – 4,24 kPa.m2/g, tear index of 2,57 – 21,95 mN m2/g, and tensile index of 47,93 – 205,491 Nm/g.Item Pengaruh Kondisi Proses Terhadap Karakteristik Pulp Pada Fraksionasi Rumput Gajah (Pennisetum Purpureum) Menggunakan Asam Formiat(wahyu sari yeni, 2019-01-09) Dizikri, Dizikri; Helwani, Zuchra; Rionaldo, Hari; Zulfansyah, ZulfansyahElephant grass (Pennisetum purpureum) is a lignocellulosic biomass which has not been utilized optimally. Fractination of elephant grass can be converted into valuable products, such as pulp. The objectives on this research is to study the effect of the process condition on pulp yield, cellulose and lignin contetnt in pulp. The effect of process condition were studied by Response Surface Methodology (RSM) using Central Composite Design (CCD). Fractionation of elephant grass performed on a normal boiling point of the solution with a concentration of formic acid (60%, 70% and 80%), the reaction time of 60-180 minutes, solid to liquid ratio of 10/1 to 20/1, 40 grams elephant grass, HCl catalyst 0.1% wt. The result shows that fractionation of elephant grass have yield pulp of 53.6% to 73.7%, cellulose pulp of 84.03% to 93.97% and lignin pulp of 11% to 19.5%. the concentration of formic acid and reaction time influence each response significantlyItem Pengaruh Waktu Sintering terhadap Sifat Mekanik Tricalcium Phosphate (TCP) Berpori yang Dibuat dengan Metode Protein Foaming-Starch Consolidation(2016-11-30) Fadli, Ahmad; Helwani, Zuchra; Pratama, TeddyTricalcium phosphate (TCP) berpori merupakan material sintetik yang dapat digunakan sebagai tulang implan. Pembuatan TCP berpori ini dapat dilakukan dengan metode Protein Foaming-Starch Consolidation yang menggunakan kuning telur sebagai agen pembentuk pori. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari pengaruh waktu sintering terhadap sifat mekanik TCP berpori yang dihasilkan serta karakteristik TCP berpori. Penelitian ini dimulai dengan mencampur bubuk TCP, kuning telur, darvan 821A dan starch. Slurry diaduk menggunakan stirrer dengan kecepatan 150 rpm selama 3 jam. Setelah itu, slurry dimasukkan kedalam cetakan dan dipanaskan dalam oven dengan suhu 180oC selama 1 jam. Kemudian sampel dilepas dari cetakan dan dimasukkan kedalam furnace untuk proses burning pada suhu 600oC selama 2 jam dan sintering pada suhu 1100oC selama 1, 2, dan 3 jam. Ukuran pori TCP berpori yang diperoleh sebesar 37-110 μm. Kuat tekan yang diperoleh sebesar 1.72 MPa pada porositas sebesar 71.50% dan kuat tekan turun menjadi sebesar 1.05 MPa pada porositas sebesar 81.7%. Semakin lama waktu sintering maka kuat tekan dari TCP berpori yang dihasilkan semakin besar dan porositas yang dihasilkan semakin kecilItem STUDY ON UTILIZATION OF PALM OIL FLY ASH AS A FILLER FOR THERMOSET NATURAL RUBBER(2014-02-14) Bahruddin; Helwani, Zuchra; Saktiani, Lili; ; Yanuar; Satoso,RahmatPalm oil fly ash (POFA) as solid waste produced from crude palm oil industries consist of quite high of silica (more than 50% w/w). This study aimed to compare the properties and morphology of thermoset natural rubber (TNR) with POFA, silica, carbon black (CB), and mixture of POFA-CB fillers. The filler content used is 30 phr (per hundred rubbers). The process of making the compound was conducted by using a roll mill at room temperature and a maximum roll rotational speed of 20 rpm. Zinc oxide 5 phr, stearic acid 2 phr, mercaptodibenzothiazyldisulfide (MBTS) 0.6 phr, and Sulfur of 3 phr were used as curative agents. Trimethylquinone (TMQ) 1 phr was used as an antioxidant. Commercial minarex 2.5 phr was used as a plasticizer. Vulcanization process was carried out at a temperature of 150 °C and a pressure of 50 kg/cm^ using a hot press. Morphology was observed using a scanning electron microscope (SEM). Measurement of tensile properties was carried out using universal testing machine (UTM) according to ASTM D412-06a standard. The results indicated that the use of POFA as a filler could potentially produce TNR with quite good morphology, tensile properties and water absorption properties. A mixture of POFA-CB with a mass ratio of 50/50 (w/w) produced the thermoset with the value of 18.5 MPa of tensile strength, 1600% of elongation at break, and 1.2 MPa of elastic modulus