Browsing by Author "Hadriana"
Now showing 1 - 6 of 6
Results Per Page
Sort Options
Item Analisis Penggunaan Strategi Belajar Mata Kuliah Speaking oleh Mahasiswa di Program Studi Bahasa Inggris FKIP Universitas Riau(2015-04-16) Ras, Fakhri; HadrianaBerbagai masalah-masalah dihadapi mahasiswa dalam mata kuliah speaking secara umum dan khusus. Secara umum, mereka bukanlah dari siswa yang mengambil jurusan bahasa sewaktu di SLTA, melainkan mereka berasal dari jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Madrasah Aliah (MA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Porsi praktek bahasa Inggris yang mereka alami boleh dikatakan sangat minim sekali dalam jumlah kelas yang tergolong besar dalam satu rombongan belajar (40 orang). Kemudian secara khusus, mereka memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri dalam lingkungan pembelajaran Program Studi Bahasa Inggris dimana pada umumnya dosen-dosen menggunakan bahasa Inggris sebagai alat pembelajaran (medium of instruction).Keahlian menerima bahasa (receptive skills) selama di SLTA menjadi modal utama bagi mereka untuk beradaptasi dengan kedaan akademik (academic atmosphere) di Program Studi Bahasa Inggris. Pada umumnya, mereka dapat memahami apa yang disampaikan para dosen secara pasif, tetapi belumlah secara otomatis dapat memberikan respon dalam bentuk oral (oral communication). Pengetahuan tata bahasa (linguistic competence) ditambah oleh sejumlah kosakata, dan pemahaman konten pembicaraan agak sedikit membantu mereka namun belum memeiliki percaya diri yang tinggi untuk melakukan komunikasi secara lisan (oral communication).Item IMPROVING STUDENTS’ SPEAKING SKILL THROUGH COMMUNICATIVE ACTIVITIES IN SMALL GROUP DISCUSSIONS(2014-06-26) HadrianaThis research was intended to know whether communicative activities in small group discussions can improve the students’ speaking skill at the third semester Class A of the English Study Program of FKIP UNRI. The researcher was helped by a collaborator and used observation sheets and field notes as the instruments of the research. Besides, she also used speaking test to see the improvement of students’ speaking skill on each cycle. The research started on September 23, 2008 and ended on January 9, 2009. At the beginning of cycle 1 the average score of the students’ speaking skill was 48.3. At the end of cycle 1, it improved to 55.7, at the end of cycle 2 it improved to 62.6, and at the end of cycle 3 it improved to 73.4. The factors of communicative activities in small group discussions that influence the students’ speaking skill are: (1) Clear objectives; (2) problem solving activities; (3) a good classroom atmosphere; (4) natural learning process (5) uncontrolled materials; (6) indirect corrections; and (7) interaction with partners or group members. Based on the finding, it was concluded that communicative activities of small group discussions can improve students’ speaking skill at the third semester Class A of the English Study Program of FKIP UNR.Item PEMETAAN DAN MODEL PENGEMBANGAN MUTU PENDIDIKAN DI KABUPATEN BENGKALIS DAN KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU(2012-10-29) Suryawati, Evi; Holiwarni, Betty; Irfan, Zul; Heleni, Susda; Hambali; Ibrahim, Bedriati; Gimin; Hadriana; Jalil, AbdulRendahnya mutu pendidikan di Indonesia, telah banyak disadari oleh berbagai pihak, terutama oleh para pemerhati pendidikan. Berdasarkan hal tersebut perlu upaya terus menerus untuk meningkatkan mutu pendidikan, salah satu dengan melaksanakan kajian berdasarkan analisis permasalahan di lapangan. Tujuan Penelitian ini adalah : 1) mengidentifikasi Standar Kompetensi/ Kompetensi Dasar yang belum dikuasai peserta didik pada 9 mata pelajaran Ujian Nasional SMA (B. Indonesia, B. Inggris, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Geografi, Sosiologi dan Ekonomi); 2) Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab peserta didik belum menguasai standar kompetensi/kompetensi dasar 3) Merancang dan mengembangkan model untuk pemecahan masalah. Penelitian dilaksanakan di SMA Kabupaten Bengkalis dan Kepulauan Meranti dengan sampel SMAN 1 Bengkalis, SMAN Tebing Tinggi, dan SMAN Rangsang. Fokus penelitian adalah sistem manajemen, guru, sarana dan prasarana pendidikan, yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan serta budaya masyarakat. Data dikumpulkan melalui observasi kelas, wawancara mendalam kuesioner, dan dokumentasi. Analisis dilaksanakan secara deskriptif, Hasil analisis data sekunder menunjukkan. Ratarata perolehan hasil UN dengan nilai <55 pada tingkat rayon kelompok IPA tahun 2008/2009 sebesar 13.66 %, tahun 2009/2010 sebesar 15.71 %. Kelompok IPS 2008/2009 sebesar 17.83%, 2009/2010 sebesar 19.66 %. Penelitian ini menghasilkan alternatif model pemecahan masalah (1) Pelatihan bagi guru mata pelajaran berbasis MGMP. (2) Bimbingan dan pemantapan materi untuk guru yang mengajar tidak sesuai latar belakang pendidikan. (3) Pelatihan bagi pimpinan dan staf administrasi sekolah. Seluruh kegiatan siap diimplementasikan secara konkret melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat kerjasama D2PM DiktiItem Pemetaan dan Pengembangan Mutu Pendidikan di Kota Dumai dan Kabupaten Rokan Hilir Propinsi Riau(2012-10-29) Holiwarni, Betty; Burhanudin, Dudung; Hadriana; Seragih, Sehatta; NL, Mariani; Zulhelmi; Caska; Edison, Ahmad; Suri, SyofyanPeningkatan kualitas pendidikan di Kota Dumai dan Kabupaten Rokan Hilir Propinsi Riau sudah dilakukan dengan berbagainupaya, tetapi hasilnya belum sesuai dengan harapan. Untuk itu dilakukan penelitian dengan tujuan: 1) Mengungkap peta kompetensi peserta didik; 2) Mengungkap faktor penyebab peserta didik tidak menguasai pokok bahasan tertentu; 3) Menemukan rumusan alternatif pemecahan untuk meningkatkan kompetensi peserta; 4) Merumuskan model implementasi pemecahan masalah. Metode penelitian yang digunakan adalah descriptive research. Data dikumpulkan melalui dokumentasi, angket, observasi kelas, wawancara dengan guru, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, bendahara, TU. Analisis dilaksanakan secara deskriptif. Hasil penelitian ini adalah: 1) Masih terdapat Standar Kompetensi (SK)/Kompetensi Dasar (KD) yang diuji yang skornya di bawah standar kelulusan <5,5 baik kelompok IPA maupun IPS untuk SMA; 2) Faktor penyebab sehingga peserta didik di kota Dumai dan kabupaten Rokan Hilir tidak menguasai pokok bahasan tertentu, yaitu: (a) Standar Isi dan (b) Standar Proses; (c) Standar Kelulusan (d) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan; (e). Standar Sarana dan prasarana (f) Standar Pengelolaan; (g) Standar Pembiayaan; (h) Standar Penilaian 3) Rumusan alternatif pemecahan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik (nilai ujian nasional) adalah: (1) perlu perbaikan dalam standar isi; dan (2) Standar Proses 4) Model yang direkomendasikan adalah Model Pembimbinganm guru MGMP yaitu merupakan program kemitraan antara Perguruan Tinggi, Pemerintah Daerah, dan Sekolah yang menjadi sasaran Pembinaan.Item PEMETAAN DAN PENGEMBANGAN MUTU PENDIDIKAN DI KOTA DUMAI DAN KABUPATEN ROKAN HILIR PROVINSI RIAU(2014-02-22) Holiwarni, Betty; Burhanuddin, Dudung; Hadriana; Seragih, Sehatta; Natalina, Mariani; Zulhelmi; Caska; Edison, Ahmad; Suri, SyofyanPeningkatan kualitas pendidikan di Kota Dumai dan kabupaten Rokan Hilir Propinsi Riau sudah dilakukan dengan berbagai upaya, tetapi hasilnya belum sesuai dengan harapan. Untuk itu dilakukan penelitian dengan tujuan: 1) Mengungkap peta kompetensi peserta didik; 2) Mengungkap faktor penyebab peserta didik tidak menguasai pokok bahasan tertentu; 3) Menemukan rumusan altenatif pemecahan untuk meningkatkan komptensi peserta: 4) Merumuskan model implementasi pemecahan masalah. Metode penelitian yang digunakan adalah descriptive research Data dikumpulkan melalui dokumentesi, angket, observasi kelas, wawancara dengan guru kepala sekolah, wakil kepala sekolah, bendahara, TU. Analisis dilaksanakan secara deskriptif. hasil penelitian ini adalah: I ) Masih terdapat Standar Kompetensi (SK)/Kompetensi l)dasar(KD) yang diuji yang skor nya di bawah standar kelulusan <5,5 baik kelornpok IPA maupun iPS untuk SMA 2) Faktor penycbab sehingga peserta didik di kota Dumai dan kabupaten Rokan Hilir tidak menguasai pokok bahasan tertentu, yaitu: (a) Standar Isi dan (b) Standar Proses; (c) Standar Kelulusan (d) Standar Pendidik dan tenaga Kependidikan; (e). Standar Sarana dan prasarana (f) Srandar Pengelolaan; (g) Standar Pembiayaan; (h) Standar Penilaian 3) Rumusan alternarif pemecahan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik (nilai ujian nasional) adalah: (1) perlu parbaikan dalam standar isi; dan (2) Standar Proses 4) Model yang direkomendasikan adalah model Pembimbingan guru MGMP yaitu merupakan program kemitraan antara perguruan tinggi. Pemerintah daerah dan Sekolah yang menjadi sasaran PembinaanItem PENINGKATAN SPEAKING ABILITY MAHASISWA PRODI BAHASA INGGRIS FKIP UNRI MELALUI METODA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD(2013-02-25) Hadrianal^nelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (a) Tingkat speaking ability mahasiswa Prodi Bahasa inggris melalui penggunaan Metoda Cooperative Learning Tipe STAD; (b) Peranan Metoda Cooperative Learning Tipe STAD dalam meningkatkan speaking ability mahasiswa; dan (c) Kelebihan dan kelemahan pelaksanaan Metoda Cooperative Learning Tipe STAD di dalam kelas. PopulasI dari peneiitian Ini adalah mahasiswa Prodi Bahasa Inggris Semester tiga (ganjil) tahun akademis jKiC^iOGT FKIP UNRi. Adapun jumlah mahasiswa yang sedang mengikuti matakuliah Speaking II adalah dua kelas dengan jumlah mahasiswa sebanyak 78 orang, satu kelas diambil secara acak sebagai sampel pada peneiitian ini. Untuk mengetahui kemampuan berbrcara bahasa Inggris mereka dapat diukur melalui 3 komponen, yakni: Deliver; Communicative Ability; dan Content. Indikator Delivery {Maintened eye contact with listeners in all parts of tlie room; Spoke loudly and clearly; Spoke in natural, conversatmnal manner; Used effective posture, movement, gestures). Indikator Commun^cafAf^ Ability (Pronunciation was dear, Spoke fluency, witt\out too miKh fiesitatton or repetition; Grammar and vocabulary chores were reasonably accurate). Indikator Content (Fu/ff/ted assignment; Met time limit; Devetopped the top/c with sufftoient reasons, examples, and details). Dalam peneiitian ini ada tiga jenis data yang akan dklapatkan: yang pertama adalah data hasil pre-tes mahasiswa, kedua data tentang pelaksanaan treatment atau pembelajaran bertujuan untuk mellhat tingkat kemajuan mereka sebelum diberikan pos- tes, dan data ketlga tentaw^ skor pos-tes mahasiswa. Prosedur analisa data adalah dengan menganalisa skor pre test dan skor post test. Dari angka tersebut memberikan interpretasi teriiadap to; df = N -1 = 40 - 1 = 3d. Temyata dalam tabel tkiak dijumpai df sebesar 39. Karena itu kita pergunakan df yang terdekat yaitu df sebesar 40. Dengan df sebesar 40 itu diperoieh harga kritik Y pada tabel atau tt sebesar pada taraf signiflkansi 5%: tt = 2.02, dan pada taraf signifikansi 1%: tt = 2,71. Dengan demikian to lebih kedl dari tt yaitu: 2.02 > 0,80 < 2,71. Karena itu hipotesis altematif diterima. Hal Ini berarti antara kadua variabel tersebut diatas terdapat perbedaan yang signifikan. Oleh kaena itu, ktsimpulan yang dapat diambil adalah, dengan digunakannya cara bam atau metoda Cooperative Learning T\pe STAD dalam pembelajaran speaking, secara menyakinkan dapat membah kemampuan berbk^ara bahasa Inggris mahasiswa dari "average* menjadi 'goodMnI mengandung pengectian pula bahwa pengajaran dengan metoda Cooperatrve Learning Tipe STAD secara signifikan telah dapat menunjukkan keampuhan atau efektifitasnya sebagai metoda yang dapat digunakan dalam pembelajaran speaking