Browsing by Author "Ginting, Hardianto"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
Item Analisis Kinerja Air Conditioning Sekaligus Sebagai Water Heater (Acwh)(2016-04-19) Aziz, Azridjal; Herisiswanto; Ginting, Hardianto; Hatorangan, Noverianto; Rahman, WahyudiAir Conditioning (AC) umumnya digunakan untuk mendapatkan kenyamanan termal dalam beraktifitas di ruangan. Pada saat digunakan, kalor yang diserap di evaporator (indoor unit) dibuang di kondensor (outdoor unit) tanpa dimanfaatkan sama sekali. Panas buang di kondensor ini kalornya cukup besar, sehingga dapat dimanfaatkan untuk memanaskan air sekaligus dapat menaikkan kinerja sistem AC. Penggunaan AC untuk mendapatkan kenyamanan termal dan sekaligus untuk memanaskan air di kondensor dummy, dikenal sebagai Air Conditioning Water Heater (ACWH). Penggunaaan AC sebagai ACWH akan mempengaruhi kinerja sistem AC secara keseluruhan, sehingga perlu dilakukan analisis kinerja sistem AC sebagai ACWH. Hasil pengujian menunjukkan bahwa: daya pendinginan di ruangan turun sekitar 5,64% - 7,8%, namun penurunan ini diimbangi dengan naiknya COP sistem AC sebesar 32%, dengan manfaat air panas yang diperoleh sebesar 30% dibandingkan terhadap daya pendinginan, dan dapat menghemat energi listrik untuk pemanasan 50 L air sebesar 1,21 kW, dimana daya yang digunakan untuk menggerakkan kompresor yang cenderung tetap sebesar 0,67 kW. Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan ACWH tidak mempengaruhi kinerja sistem AC secara keseluruhan dan memberikan manfaat tambahan sebagai pemanas air.Item Performansi Mesin Pengkondisian Udara Hibrida dengan Penambahan Kondensor Dummy Sebagai Water Heater(2016-04-19) Aziz, Azridjal; Kurniawan, Iwan; Ginting, HardiantoPada umumnya Air Conditioning (AC) digunakan untuk mengkondisikan udara ruangan agar berada pada kondisi udara yang nyaman. Penambahan kondensor dummy sebagai water heater pada penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruhnya terhadap beban pendingin, daya kompresi, temperatur, efektifitas kondensor dummy dan Coefficient of Performance (COP) pada bukaan katup air berbeda. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah metode eksperimental. Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh yang berarti pada tekanan dan daya kompresor dengan penambahan kondensor dummy. Ketika dilakukan pemberian beban pendingin yang makin besar ke ruangan maka temperatur air panas yang dihasilkan cenderung naik karena temperatur refrigeran yang juga cenderung naik, ini sebanding dengan kenaikan temperatur ruangan. Untuk pengoperasian mesin refrigerasi hibrida selama 120 menit diperoleh temperatur air panas tertinggi tanpa sirkulasi 59,99 0C dan 34,05 oC saat bersirkulasi dengan bukaan katup penuh. COP mesin refrigerasi hibrida yang dihasilkan lebih tinggi dari COP refrigerasi standar, karena manfaat air panas yang diperoleh. Pada variasi beban pendingin, perubahan COP yang terjadi sangat kecil sekitar 2%, sehingga dapat dikatakan COP cenderung tetap pada variasi beban pendinginItem Recovery Energi pada Residential Air Conditioning Hibrida sebagai Pemanas Air dan Penyejuk Udara yang Ramah Lingkungan(2015-10-27) Aziz, Azridjal; Herisiswanto; Ginting, Hardianto; Hatorangan, NoveriantoAir Conditioning (AC) adalah mesin penyejuk udara yang dioperasikan oleh kerja kompresi pada siklus kompresi uap (SKU). Pada AC, proses penyejukan udara terjadi karena kalor (panas) ruangan diserap/diambil oleh evaporator (indoor unit) yang berisi refrigeran (fluida/zat pendingin) pada tekanan dan temperatur yang rendah. Kemudian, pada tekanan dan temperatur yang tinggi akibat kerja kompresor, kalor ini dibuang di kondensor (outdoor unit) yang umumnya tidak dimanfaatkan lagi atau dibuang percuma. Kalor yang dibuang di kondensor ini energinya sangat besar, karena merupakan kumpulan energi dari energi input kerja kompresor dan energi dari kalor yang diserap di evaporator. Energi yang dibuang percuma di kondensor ini dapat dimanfaatkan sebagai pemanas air dengan menambahkan sebuah kondensor dummy, sehingga terjadi penghematan energi yang cukup besar dibandingkan dengan pemanas air gas atau listrik. Recovery energi berupa kalor buang kondensor ini pada Residential Air Conditioning (RAC) atau AC rumah tangga sebagai pemanas air akan menghemat penggunaan energi listrik dan gas sebagai sumber energi pemanas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah pengoperasian RAC selama 120 menit diperoleh temperatur air panas 50,42 oC, sekaligus saat bersamaan temperatur ruangan turun mencapai kondisi stedi pada temperatur 22 oC setelah 75 menit. Penambahan kondensor dummy sebagai recovery energi tidak berpengaruh pada tekanan dan daya kompresor.