Browsing by Author "Fauzi, Muhammad"
Now showing 1 - 9 of 9
Results Per Page
Sort Options
Item ANALISIS KAWASAN KONSERVASI LAUT DAERAH (KKLD) SEBAGAI PERLINDUNGAN SIPUT GONGGONG (STOMBUSTURTURELLA) DI KABUPATEN LINGGA, PROVINSIKEPULAUAN RIAU, INDONESIA(2014-04-04) Fauzi, Muhammad; Rusliadi; Efizon, DeniUsaha perlindungan kawasan habitat gonggong dan pengaturan eksploitasinya perlu dilakukan. Penelitian dilakukan pada KKLD Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia pada bulan Juni–September 2010. Adapun Faktor lingkungan yaitu fluktuasi pasang surut 1,2–1,5m, Kedalaman perairan 4,2–6,0m, Suhu26,0–28,2oC, Kecerahan air 4,3–5,0m, Kecepatan arus 0,4m/detik, Oksigen terlarut 5,1–7,0mg/l. Kondisi salinitas yaitu sebesar 35,0o/oo dan pH8,11–8,41 dan substrat pasir berlumpur.Jenis lamun yang ditemui Enhalus acoroides dengan kerapatan rata-rata7,23–16,22%. Kelimpahan siput gonggong 0,2–1,9individu/m2, berat13,7–47,6gr, Panjang (L)49–78mm, dan Ketebalan bibir luar (OL)1–6mm. Hubungan panjang dan berat Y=3,086 e0,033X. Hasi ltangkapan siput gonggong berkisar antara 10–30 kg/orang. Produksi hasil tangkapan tersebut mencapai kisaran 50–600kg perhari. Untuk rencana usulan kawasan konservasi gonggong setelah melalui analisis matrik kesesuaian dan plotting pada peta Desa Limbung dan Desa Linau didapatkan yaitu Desa Limbung seluas 9,599ha dan Desa Linau seluas 0,930haItem Kualitas Dan Distribusi Spasial Karakteristik Fisika-Kimia Perairan Sungai Siak Sekitar Kotamadya Pekanbaru(2015-07-02) Adriman; Mulyadi, Aras; Fauzi, MuhammadPenelitian ini dilaksanakan di perairan Sungai Siak sekitar Kota Pekanbaru Propinsi Riau dari bulan September sampai Desember 1999. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas dan distribusi spasial karakeristik fisika-kimia pierairan Sungai Siak sekitar Kota Pekanbaru. Karakteristik fisika-kimia air yang diwujudkan dalam nilai konsentrasinya dibandingkan dengan baku mutu air golongan B (Kepmen. No. 02/MENKLH/1/1988). Selanjutnya penentuan mutu lingkungan perairan dilakukan berdasarkan Indeks Kualitas Lingkungan Perairan (IKLP). Untuk raelihat variasi Distribusi spasial karakteristik fisikakimia digunakan pendekatan Analisis Komponen Utama (PCA). Berdasarkan basil pengukuran parameter fisika-kimia air selama penelitian diperoleh bahwa, sudah ada beberapa parameter yang melampaui baku mutu air golongan B, yaitu parameter pH, B0D5, COD. Berdasarkan Indeks Kualitas Lingkungan Perairan, kualitas perairan Sungai Siak sekitar Kota Pekanbaru tergolong dalam kriteria buruk. Dari hasil Analisis Komponen Utama (PCA) didapatkan bahwa stasiun pengamatan dapat dibagi dalam 4 kelompok. Masing-masing kelompok dapat dibedakan berdasarkan karakteristik fisika-kimia yang mempengaruhinya. Pengelompokan tersebut sangat dipengaruhi oleh aktivitas di wilayah daratan dan aktivitas di dalam perairan itu sendiriItem Kualitas Dan Distribusi Spasial Karakteristik Fisika-Kimia Perairan Sungai Siak Sekitar Kotamadya Pekanbaru(2015-07-27) Adriman; Muiyadi, Aras; Fauzi, MuhammadPenelitian ini dilaksanakan di perairan Sungai Siak sekitar Kota Pekanbaru Propinsi Riau dari bulan September sampai Desember 1999. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas dan distribusi spasial karakeristik fisika-kimia perairan Sungai Siak sekitar Kota Pekanbaru. Karakteristik fisika-kimia air yang diwujudkan dalam nilai konsentrasinya dibandingkan dengan baku mutu air golongan B (Kepmen. No. 02/MENKLH/I/1988). Selanjutnya penentuan mutu lingkungan perairan dilakukan berdasarkan Indeks Kualitas Lingkungan Perairan (IKLP). Untuk melihat variasi Distribusi spasial karakteristik fisikakimia digunakan pendekatan Anal isis Komponen Utama (PC A).Item POTENSI PENGEMBANGAN BUDIDAYA LAUT DI OTA BATAM(2014-04-04) Rusliadi; Efizon, Deni; Fauzi, Muhammad; Yani, Alit IndriKota Batam memiliki potens iperairan dan pulau-pulau kecil yang sangat mendukung untuk pengembangan budidaya laut. Dar ihasil penelitian terhadap berbagai parameter lingkungan yang sangat menentukan untuk pengembangan budidaya laut,dapat diketahui bahwa Kota Batam memiliki potensi untuk pengembangan budidaya laut. Luas perairan yang dapat dikembangkan untuk budidaya laut diPulau Abang 53, 81ha, diPulau Sembur 64,58 ha dan diPulau Karas 593,67 ha.Item PROFIL SUMBERDAYA PERIKANAN PADA WILAYAH PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI LAUT DAERAH (KKLD) KABUPATEN LINGGA(2014-04-04) Fauzi, Muhammad; Rusliadi; Mus, Sukirno; Efizon, Deni; Sofyan, IrwandySumberdaya perikanan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan dengan tidak melebihi kapasitas untuk memulihkan dirinya. Penelitian ini bertujuan menggambarkan sumberdaya perikanandalam wilayah pengelolaan Kawasan Konservasi LautDaerah (KKLD) Kabupaten Lingga yang meliputi biofisik, kondisid an potensi perikanan. Kedalaman perairan berkisar antara 0,5–52m, kecepatan arus rata-rata 20-80cm/s dengan arah arus pasang 1 35-180o dadan arah arus surut316=355o. Kecerahan air antara 3–7m,pH antara 8,1–8,3, Oksigenter larut antara 4,16–8,3ppm, salinitas 27,9–31,20/00. Jumlah Rumah tangga Perikanan 9.697, armada penangkapan ikan berupa perahu/ sampan dan perahu motor pompong, Potensi Perikanan Tangkap lebih kurang 275.371,43ton pertahun.Item STUDI DISTRIBUSI DAN EKSPLOTASI SIPUT GONGGONG (Strombus turturella) DI LOKASI COREMAP II KABUPATEN LINGGA(2014-04-04) Fauzi, Muhammad; RusliadiStudi Distribusi Dan Eksploitasi Siput Gonggong (Strombusturturella) diLokasi CoremapII Kabupaten Lingga dengan tujuan untuk mengetahui distribusi dan kelimpahan siput gonggong, mengetahui hubungan panjang berat, mengetahui kondisi habitat, mengetahui tingkat ekploitasi disetiap kawasan dan merekomendasi kawasan dan upaya perlindungan siput gonggong. Secara umum metoda penelitian yang digunakan adalah metoda survei. Untuk mengetahui kelimpahan gonggong digunakan metode transek dan petak contoh,yaitu dengan menggunakan tali transek sepanjang 300 meter tegak lurus garis pantai. Kemudian dengan interva l30 meter diletakkan petak contoh seluas 100cmx100cm. Invidu yang ada dalam petak tersebut dihitung dan diukur panjang-beratnya dengan formula standar .Demikian juga untuk penentuan kondisi padang lamun. Penentuan lokasi untuk rencana kawasan konservasi Siput Gonggong dilakukan dengan kriteria. Penerapan kriteriaakan sangat membantu dalam memilih lokasi kawasan konservasi secara obyek tif, yaitu terdiri dari atas kelompok kriteria kesesuain dengan tata ruang, kesesuaian ekologis dan sosial. Metode tersebut digunakan didalam proses perencanaan yang berhadapan dengan variable/parameter yang berdimensi kualitatif. Prosedur penilaian tingkat kesesuaian kawasan untuk konservasi pada penelitian ini meliputi 2 metode yaitu: (1)MatrikKesesuaiandan (2)Pembobotan (FAO alam Anonymous1990).Item STUDI PENGEMBANGAN BUDIDAY A UDANG GALAH (Macrobrachiumrosenbergii) DIKECAMATAN SIAK KECIL KABU PATEN BENGKALIS(2014-04-04) Putra, Iskandar; Rusliadi; Efizon, Deni; Fauzi, MuhammadStudiPengembanganBudidayaUdangGalahdiKecamatan Siak Kecil bertujuan untuk Mengidentifikasi lokasi dan luasa lahan yang tersedia untuk pengembangan budidaya udang galah sehingga dapat dipakai sebagai acuan Pemerintah Daerah dalam menetapkan prioritas investasi pembangunan sector Periknan khususnya budidaya udang galah,menggambarkan kondisi sosial ekonomi masyarakat di sekitar rencana lokasi pengembangan budidaya udang galah, menilai kelayakan teknis, social ekonomi dan finansial serta merumuskan kebijakandaerah yang mendukung pengembangan budidaya udang galah. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai dari Bulan Juli sampai November 2010. Tempat penelitian dilakukan diwilayah Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis. Lokasi penelitian difokuskan di DAS Sungai SiakKecil. Bahan dan alat yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah peta dasar, GP,D0meter, termometer, Spektofoto meter, AAS, refraktometer, pinggansechi, planktonnet, formalin, Theodolit, Bortanah, se perangkat komputer, panduan wawancara dan alat tulis. Pada dasarnya analisis yang dilakukan untuk mengetahui potensi, limitasi dan kendala yang dimiliki oleh wilayah studi menggunakan metodekualitatif dan kuantitatif. Hal-hal pokok yang di analisis adalah sebagai berikut: Analisis kesesuaian lahan/ perairan untuk budidaya udang galah, analisis sosial ekonomi lokasi dan masyarakat, analisis ekonomi dan finansial, analisis teknologi dan pola pengembangan budidaya, analisis kesesuaian desain kolam dan sarana prasaranan, analisis potensi, limitasi serta kendala dalam pengembangan budidayau dang galah.Item STUDI PENGEMBANGAN BUDIDAYA UDANG GALAH (MacrobrachiumrosenbergiideMan) DIKECAMATAN BUKIT BATU KABUPATEN BENGKALIS(2014-04-04) Putra, Iskandar; Rusliadi; Efizon, Deni; Fauzi, MuhammadUdang galah (Macrobrachium rosenbergii) merupakan spesies asli Indonesiadan menjadikan salah satu komoditas unggulan perikanan budi daya air tawar di Indonesia. Sungai Bukit Batu merupakan habitat hidup udang galah. Tujuan Penelitian Studi Pengembangan Budidaya Udang Galahd i Kecamatan Bukit Batu adalah: mengidentifikasi lokasi dan luasan lahan yang tersedia untuk pengembangan budidaya udang galah. Manfaat Penelitian adalah tersedianya dokumen yang dapat dijadikan acuan baik oleh pemerintah daerah maupun investor untuk mengembangkan budidaya udang galah, mempermudah singkronisasi program lintas sektor, dan meningkatkan efektivitas penggunaan dana pembangunan. Waktu pelaksanaan penelitian di mulai dari Bulan Juli sampai November 2010. Tempat penelitian dilakukan di wilayah Kabupaten Bengkalis. Secara administrasi rencana lokasi pengembangan budidaya udang galah di KecamatanBukit Batu terletak diDesa Temiang dengan luasan lahan 69,86ha. Dari hasi lanalsis kelayakan finansial Kecamatan Bukit Batu layak dikembangkan budidaya udang galah dengan ROI (ReturnOfInvesment) sebesar27,4% pertahun. Dalam pengembangan budidaya udang galah dapat dilakukan dengan pola kemitraan antara pengusaha dan pembudidaya sehingga memperoleh keuntungan.Item STUDI POTENSI PENGEMBANGAN BUDIDAYA LAUT DI LOKASI COREMAP II (CORAL REEF REHABILITATION AND MANAGEMENT PROGRAM) KOTA BATAM(2014-04-03) Rusliadi; Fauzi, Muhammad; Efizon, DeniStudi Potensi Pengembangan Budidaya Lautdi Lokasi CoremapII Kota Batam telah dilakukan dari Bulan Oktober 2009 sampai Februari 2010. Studi ini dilakukan pada7 lokas iCoremapII Kota Batam yaitu Kelurahan GalangBaru (Pulau Nguandan Sembur), KelurahanKaras(PulauKarasdanMubut) dan Kelurahan Pulau Abang (Pulau Abang Besar, Air Sagadan Pulau Petong). Sedangkan tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui kesesuaian perairan di Setiap lokasi untuk pengembudidaya budidaya laut, kelayakan ekonomis dan Finansial serta mendapatkan teknik budidaya yang cocok, skala dan pola pengembangan usaha budidaya bedasarkan kajian kelayakan usaha