Browsing by Author "Farida, Lena"
Now showing 1 - 6 of 6
Results Per Page
Sort Options
Item Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pada Upt Pendapatan Pekanbaru Selatan(2016-01-05) Farida, Lena; Fauziah, Nanda; AntoniPenelitian ini dilakukan berdasarkan fenomena yang berkembang bahwa pelayanan publik yang diberikan oleh Instansi Pemerintah masih kurang memuaskan masyarakat penerima pelayanan. Pada UPT Pendapatan Pekanbaru Selatan yang melayani masyarakat wajib pajak, yang mengurus Pajak Kendaraan Bermotor baik untuk Pajak 1 tahun dan Pajak 5 Tahun, masih belum maksimal, karena lamanya pengurusan pembayaran pajak tersebut, serta masih adanya masyarakat yang tidak tahu prosedur yang harus dilakukan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan karekteristik responden masyarakat wajib pajak, menentukan dan menganalisis Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM ) serta menganalisis Kualitas Pelayanan. Metode pengumpulan data adalah dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 ( seratus ) orang responden wajib pajak yang datang ke Kantor UPT ini pada saat dilakuakn penelitian.Selain itu dilakukan wawancara serta observasi langsung di Kantor UPT. Menentukan Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM ) berdasarkan unsur pelayanan berjumlah 14 ( empatbelas ) unsur, yakni : Prosedur Pelayanan, Persyaratan Pelayanan, Kejelasan Petugas Pelayanan, Kedisiplinan Petugas pelayanan, Tanggung Jawab Petugas Pelayanan, Kemampuan Petugas Pelayanan, Kecepatan Pelayanan, Keadilan dalam mendapatkan pelayanan, Kesopanan dan keramahan Petugas Pelayanan, Kewajaran Biaya Pelayanan, Kesesuaian Biaya Pelayanan, Ketepatan Jadwal Pelayanan, Kenyamanan Lingkungan Pelayanan dan Keamanan Pelayanan. Sedangkan Analisa Data dengan menentukan Nilai rata-Rata per unsure, NRR Tertimbang, dan menetukan IKM Unit Pelayanan. Berdasarkan Hasil Penelitian, diperoleh gambaran tentang karakteristik responden, dari jenis kelamin, sebesar 72% laki-laki dan 28% perempuan. Umur Responden tersebar dari umur 17 tahun – 60 tahun, Pendidikan Responden diperoleh gambaran 50% responden pendidiknnya tamat SLTA/Sederajat, dan 32% pendidikannya Sarjana (S1). Pekerjaan Utama Responden, diperoleh gambaran sebesar 32% adalah Pegawai Swasta dan 30% adalah Wiraswasta/Swasta. Indeks Kepuasan Masyarakat berdasarkan 14 ( empatbelas ) unsur pelayanan, untuk masingmasing unsure ( NRR per Unsur ) diperoleh nilai antara 2,66 – 3,11 yakni semua unsur berada pada kategori “ BAIK “. Nilai yang terendah adalah unsur Kecepatan Pelayanan dengan ninlai 2,66, sedangkan nilai tertinggi adalah unsur Keamanan Pelayanan dengan nilai 3,11. Selanjutnya berdasarkan Nilai Indeks dari Total NRR tertimbang untuk Mutu Pelayanan diperoleh nilai 72,75 yang berarti Mutu Pelayanan berada pada nilai “ B “ , dan Kinerja Unit Pelayanan berada pada kategori “ BAIK “, artinya bahwa kualitas pelayanan publik dari UPT Pendapatan Pekanbaru Sealtan berada pada kategori “ BAIK “. Kualitas Pelayanan, berdasarkan pendapat dan saran para responden, yang menyatakan bahwa pelayanan sudah jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Demikian juga dengan sarana prasarana kantor UPT, sudah lebih nyaman dan aman dalam pelayanan yang diterima oleh masyarakat wajib pajak.Item Analisis Usaha Pengolahan Nenas Dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga Di Desa Kualu Nenas Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar Provinsi Riau(wahyu sari yeni, 2019-06-29) Heriyanto, Meyzi; Farida, Lena; Andini, Frini KarinaKabupaten Kampar merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi besar untuk pengembangan kebun nenas, terutama di Desa Kualu Nenas Kecamatan Tambang. . Desa ini diberikan nama Desa Kualu Nenas karena banyak terdapat kebun nenas yang agak sulit ditemukan di daerah lain di Kampar, sehingga hal tersebut menjadi ciri khas Desa Kualu Nenas. Kesulitan yang dihadapi oleh masayarakat petani nenas adalah buah segar nenas yang melimpah, sehingga perlu diolah menjadi bahan makanan lainnya agar memiliki nilai tambah serta hasil produksinya dapat bertahan lebih lama. Penelitian ini difokuskan kepada usaha pengolahan nenas dalam meningkatkan pendapatan keluarga di Desa Kualu Nenas, karena desa ini memiliki potensi yang besar sebagai penghasil nenas dan berpotensi memiliki industri yang berbasis agroindustri. Tujuan penelitian adalah untuk menggambarkan masyarakat pelaku usaha nenas, pengolahan nenas serta peningkatan pendapatan keluarga. Subjek utama penelitian adalah masyarakat Desa Kualu Nenas yang bekerja sebagai pemilik atau pekerja pada pengolahan nenas. Analisa deskpitif digunakan dalam penelitian ini, dengan mengumpulkan data melalui kuesioner, wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa para responden sudah lama bekerja atau berusaha dalam pengolahan nenas ini, rata-rata diatas 10 tahun. Sebagian besar memilki kebun nenas sendiri, namun terdapat responden sebagai pengumpul atau agen buah nenas segar. Modal untuk usahanya semakin lama berkembang, sesuai dengan usahanya yang juga semakin berkembang. Sebagian besar responden sudah memilki tempat proses pengolahan nenas dan tempat penjualan antara lain rumah sendiri, kios atau warung. Alat-alat produksi seperti mesin pemanggang sudah milik sendiri walaupun proses pengolahannya masih tradisionil. Pemasaran usaha pengolahan nenas ini masih ditingkat lokal, tidak dipasarkan ke luar Provinsi, dan kadangkala hanya dipasarkan ke Pekanbaru. Namun karena lokasi tempat penjualan cukup strategis, yakni disepanjang jalan raya, banyak konsumen membeli oleh-oleh hkas Kampar ini. Pendapatan para responden bekerja atau berusaha sebagai penjual atau pengolah nenas cukup tinggi, sehingga kontribusinya kepada keluarga juga tinggi sehingga dapat memenuhi kebutuhan keluarga, baik kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder. Namun masih adakendala yang diahadapi dalam usahanya, diantaranya biaya operasionil yang masih tinggi.Item EVALUASI PELAKSANAAN PENGELOLAAN PROGRAM KEBERSIHAN,KEINDAHAN, DAN KETERTIBAN (K3) DI KOTA PEKANBARU, (STUDI KASUS KECAMATAN TAMPAN)(2013-06-28) Achnes, Sofia; Ibrahim, Maryati; Farida, LenaPenelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2011 di Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. Penelitian ini bertujuan : 1). untuk mengidentifikasi aspek penunjang pelaksanaan pengelolaan program kebersihan, keindahan dan ketertiban, (K3) berdasarkan aspek kebijakan pendukung, masyarakat, kelembagaan dan infrastruktur; 2) Mengevaluasi pelaksanaan program K3 di Kecamatan Tampan berdasarkan identifikasi aspek penunjang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Teknik pengambilan sampel yang digunakan di dalam penelitian ini adalah mengunakan teknik sampling kebetulan (accidental sampling). Responder dalam penelitian ini adalah masyarakat yang beraktivitas, di Kecamatan Tampan. Jumlah sampel yang diteliti adalah 100 orang, di samping itu juga dikumpulkan informasi yang berkenaan dengan program K3 pada petugas Kecamatan Tampan yang memahami program K3. Pengumpulan data primer dari responden dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyan (kuesioner) yang telah dipersiapkan. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pelaksanaan pengelolaan K3 pada Kecamatan Tampan sebesar 48 % yang mengatakan bahwa pelaksanaan pengelolaan K3 adalah kurang baik, hal ini disebabkan karena kekurangan armada kebersihan sehingga pengelolaan sampah tidak terlaksana dengan baik. Kemudian sebanyak 32 % dari responden mengatakan bahwa pelaksanaan pengelolaan K3 adalah cukup baik hal ini disebabkan karena kurangnya kegiatan ronda malam 4 untuk menjaga ketertiban. Selanjutnya sebanyak 20 % responden menyatakan bahwa K3 adalah baik, hal ini disebabkan oleh pelaksanaan penghijauan dan penggunaan penerangan yang telah dilaksanakan dengan baik. Dari analisis identifikasi kebijakan pendukung, pelaksanaan Perda /SK Camat Tampan tentang K3 temyata kebijakan pendukung yang memiliki substansi hukum yang sebenamya diimplementasikan dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan ketertiban, kebersihan dan keindahan. Namur pada kenyataan kebijakan pendukung yang ada juga tidak diimplementasikan secara benar sehingga aturan yang ada berbeda dengan kenyataan di lapangan. Seperti penataan reklame yang sudah ditetapkan kawasan bebas reklame. Masalah PKL juga belum diatur secara khusus sehingga masih ada PKL yang ber ualan sembarangan.Item Kontribusi Pendapatan Perempuan Bekerja Pada Ekonomi Rumah Tangga Di Kota Pekanbaru (Studi Kasus Perempuan Bekerja di Sektor Informal)(2015-02-28) Sutrisna, Endang; Farida, LenaItem Pengembangan Kemampuan Wanita dalam Meningkatkan Ekonomi Rumah Tangga di Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar(2013-04-22) Farida, Lena; Yuliani, Febri; Achnes, SofiaProgram pembangunan merupakan program yang didalamnya sudah terdapat pelaksanaan program PKK, dimana hasil pembangunan yang akan dicapai tujuannya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas keluarga yang sejahtera. Adapun untuk menambah dan meningkatkan pendapatan keluarga dengan usaha-usaha ekonomi yang produktif melalui Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga ( UP2K ). Dengan adanya kelompok PKK dan remaja putri serta peran dari masyarakat merupakan usaha untuk menumbuh kemampuan wiraswasta keluarga, serta membuka atau memperluas lapangan kerja dan menambah pendapatan ekonomi keluarga. Program – program yang dibuat oleh anggota kelompok PKK dan remaja putri disusun berdasarkan rapat LKMD yang dilaksanakan oleh PKK bersama anggota kelompok Ibu – Ibu dan remaja putri, sehingga hasil yang diharapkan dapat berjalan dengan baik dengan adanya peran serta masyarakat. 4 Kelompok PKK dan remaja putrid ini adalah merupakan suatu kegiatan usaha yang dalam kegiatannya adalah bertujuan untuk meningkatkan kaum wanita sebagai motor penggeraknya.Item Strategi Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Gender Dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir Di Kecamatan Pasir Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir(wahyu sari yeni, 2019-01-09) Farida, Lena; Kartikowati, SriThe coastal region is a strategic region while most vulnerable to alteration, disturbance and pollution by man. The area is strategic because it said almost all of the coastal area in Indonesia is the main gate of marine economic activities on its territory respectively, while said to be most vulnerable to changes that occur naturally, due to the human activity, or a combination of both. Development of the coastal area is carried out focused, systematic and planned, to achieve the welfare of society. To that end the community must be a subject/major offender in the management of the coastal areas, so it can continue to noticed and kept the power support ecosystems and biological resources stock waters. In law No. 1 year 2014 stated that: Coastal Zone is a transitional area between terrestrial and marine ecosystems that are affected by changes in land and sea, towards land covering the administrative area of the sub-district and towards the sea as far as 12 nautical miles measured from the coastline Along with the development of the issue of human rights, democracy, environment life and gender equality, it has influenced the government's thinking to improve the management of natural resources and the environment by promoting the principles of justice, democracy and the sustainability of the functions of natural resources and the environment. For this reason, it is hoped that the role of women in policy making is related to environmental management issues. (Darmastuti, 2010). Generally in coastal areas, the economic contribution of women is quite high. Likewise, what happened in the coastal area of Kecamatan Pasir Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir, many women participated in utilizing coastal resources. As for the purpose of this research was: analyzing gender-based community empowerment, analyse the management of the coastal area and Formulating Gender-based community empowerment Strategies in the management of the coastal area in Kecamatan Pasir Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir. Method of data collection is to disseminate the questionnaire against 99 (ninety-nine) respondents women and doing interviews with the informant of the man who was chosen intentionally, relevant to the research. As for the indicators of the management of the coastal area consists of 8 indicators, namely: planning, decision making, organizing, leadership, control, financial, physical and information. Data analysis was done with Descriptive Analysis and SWOT analysis. Based on the research results obtained an idea that communities of the coastal area in Kecamatan Pasir Limau Kapas, already powerless, especially in terms of self-empowerment (self empowerment), meaning that their activities because of the strength they have as well as a fairly high spirit in doing various activities. While the empowerment of Governments (Government empowerment) and from non government (community empowermment) is still low, meaning that it has not been fully able to assist the activities of the community. However reviewed from the perspective of gender, women are still lagging behind in comparison to men, especially not yet maximal participated strategic decision-making. The management of coastal areas is based on eight indicators, the average results show good enough, and can be sorted from the highest to lowest percentage as follows: Leadership 78.60%; Organizing 69.50%; Information 68.80%; Finance 67.70%; Physical 67.70%; Control of 67.50%; Planning 62.30% and Decision Making 61.70%. The research data from the eight indicators above are SWOT dimensions for analyzing coastal area management strategies grouped into four elements, namely Internal which consists of Strength and Weakness, and External consisting of Opportunity and Threat ( Threats). Furthermore, it is reviewed based on four elements, namely: Strength: Leadership and Organization; Weakness: Decision Making and Planning; Opportunity Elements: Information and Physical and Threat Elements: Control and Finance. The results of the analysis with a qualitative SWOT matrix approach, obtained an illustration that the dimensions of leadership and organization are factors that become strengths, while the weakness is in decision making and planning. The 'SO' strategy (Strengths Opportunity) is a strategy to use the power that is owned to take advantage of the opportunities that exist, for that strategy to develop leadership is very important and local organizations are social capital to empower women. The 'WO' (Weaknessess Opportunities) strategy is a strategy to reduce weaknesses by taking advantage of opportunities. Of the various forms of weaknesses and opportunities that have been identified from research, the strategy of involving women in planning is very important, because it can accommodate the needs of the community so that sustainable development, while infrastructure and infrastructure are sufficiently good, can be utilized maximally, and involve women in decision making. The 'ST' strategy (Strengths Threats) is a strategy to use force to avoid threats. For this reason, it is necessary to develop a strategy to improve supervision from leaders of organizations both Formal and Informal, and to conduct various collaborations in collecting funds used for coastal area management. The 'WT' (Weaknessess Threats) strategy is a strategy to reduce weaknesses or minimize weaknesses to avoid or control threats. Of the various kinds of threats that have been identified that can have an influence on the achievement of coastal area management objectives. For the strategy of involving local governments to conduct planning in the short and long term in managing the environment and conducting periodic evaluations, an alternative strategy can be developed. Based on the results of the above research, the Gender-Based Community Empowerment Strategy in Coastal Area Management is to involve women in planning because it can accommodate the needs of the women's community for sustainable development, education and training for women so that women can contribute to the decision-making process