Browsing by Author "Ariani, Erlida"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
Item Budidaya Padi Sawah dengan Metode Sri di Desa Padang Mutung Kabupaten Kampar(2013-04-18) Nurbaiti; Tabrani, Gunawan; Zuhri, Elza; Ariani, ErlidaThis study aims to generate growth and good production for varieties grown with SRI methods in the village of Padang Mutung Kampar regency. Research conducted in the village of Padang Mutung Kampar regency. This Research take place during five months from January to May 2011. The experiment was conducted using Completely Randomized Design (RAL) consisting of 4 treatments and 6 replications. The treatment of this research is Batang Gadis varieties are grown by conventional methods (VI) as a control, varieties of Inpari 6 Jete are grown with SRI methods (V2), Inpari 12 varieties are grown with SRI methods (V3) and Batang Gadis varieties grown by SRI method (V4). Data were analyzed using analysis of varience. To see the effect of treatment of control Dunnet test conducted at the level of 5%. Batang Gadis varieties grown with SRI methods of production of dry unhulled gained as much as 1035.33 g / plot (4.02 tonnes / ha) where the result is an increase of 19.05% compared with conventional methods Batang Gadis varieties.Item OPTIMALISASI PRODUKSI KEDELAI (GLYSINE MAX (L) MERRIL) PADA KEBUN KELAPA SAWIT DI LAHAN GAMBUT DENGAN APLIKASI BEBERAPA KOMPOSISI PUPUK DAN PEMBENAH TANAH(2014-03-03) Armaini; Ariani, Erlida; Anom, EdisonPenanaman kedelai diantara tanaman kelapa sawit di lahan gambut, dengan tambahan hara dan mempertahankan bahan organik sebagai bahan penyusun tanah gambut, memberikan abu janjang sebagai amelioran dengan masa inkubasi tertentu, merupakan jaminan ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Cara ini diduga lebih baik dibanding penerapan pola tanam monokultur. Penelitian tentang hal ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari 5 komposisi pupuk dan pembenah tanah sebagai perlakuan dan 4 ulangan. Tujuan penelitian mengoptimalkan produksi kedelai dan menemukan paket teknologi yang efisien dan ramah lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahan organik dan abu janjang, dengan minimal pemberian pupuk anorganik, memberikan pengaruh terbaik untuk pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai, dimana optimalisasi pertumbuhan dan efisiensi produksi tertinggi didapat pada perlakuan 25% dosis pupuk anorganik, 15 ton bahan organik, 3 ton abu dengan masa inkubasi 2 minggu, dengan perolehan produksi 170% lebih tinggi dibanding tanpa perlakuanItem PEMANFAATAN ALANG-ALANG SEBAGAI BAHAN DASAR BIOFUNGISIDA DENGAN PERLAKUAN BERBAGAI LAMA PENYIMPANAN UNTUK MENGENDALIKAN JAMUR GANODERMA BONINENSE PAT SECARA IN VITRO(2014-04-14) Elfina S, Yetti; Ariani, Erlida; Venita, Yunel; Marvihayani, RiaPenyakit busuk pangkal batang disebabkan jamur Ganoderma boninense menjadi masalah utama perkebunan kelapa sawit di Indonesia. pengendalian yang banyak dilakukan terhadap penyakit ini yaitu menggunakan fgngisida kimia sintetik. Penggunaan fungisida kimia sintetik yung tidak Luput dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. oleh karena itu, pengendalian hayati dengan menggunakan Trichoderma pseudokoningii dapat menjadi alternatif pengendalian yang lebih ramah Iingkungan. Aplikasi Trichoderma sp di lapangan umumnya masih dalam bentuk substrat dan kompos, cara ini dirasa kurang praktis, sehingga agens hayati Trichoderma pseudokoningii tersebut perlu diformulasi bahan organic yang berasal dari alang-alang dapat digunakan sebagai sumber nutrisi. Bahai organic pencampur. Keefektifan suatu formulasi biofungisida dipengaruhi oleh lama penyimpanan yang mana semakin lama waktu penyimpanan suatu formulasi biofungisida maka akan semakin turun viabilitas hidup agensia Trichoderma pseudokoningii. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan formulasi biofungisida yang mengandung alang-alang dengan bahan- aktif Trichoderma pseudokoningii terhadap jamur banoderma- boninense pat secara in vitro. Perlakuan yang diberikan adalah lama waktu penyimpanan formulasi biofungisida yang berbahan aktif T pseudokoningii pada sumber nutrisi alang-alang yang dicampurkan dengan bahan pembawa (kaolin) dan bahan pencampur tepung tapioka dengan perbandingan 2:1 yaitu p1= 0 minggu, p2= 2minggu, P3: minggu, p4= 6 minggu, dan p5= 8minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama penyimpanan 4 minggu merupakan penyimpanan yang terbaik biofungisida dengan bahan organik alang-alang. Penuruanan daya hambat dari T pseudokoningii dalam formulasi biofungisida terjadi setelah penyimpanan 4 minggu