Browsing by Author "Ahmad, Muchtar"
Now showing 1 - 6 of 6
Results Per Page
Sort Options
Item Fatigue And Stress For Jack Mackerel (Trachurus Japonicus) During Capture Process By Ecg Monitoring(2016-04-04) Nofrizal; Ahmad, Muchtar; Arimoto, TakafumiA simulation experiment was conducted in the flume tank to investigate fish stress and physiological condition during swimming in active sampling methods through electrocardiograph (ECG) monitoring. Jack mackerel, Trachurus japonicus of 18.68±0.90 cm fork length (average ± S.D., n = 90) was forced to swim in the flume tank with the swimming speed levels of 1.09-9.12 FL/s at 10, 15 and 22°C respectively. The heart rate was measured by impleting a pair of electrode at pericardial cavity region of fish, which was conected to digital oscilloscope via an bio-amplifier. The highest stress level was occurred at vicinity of the maximum sustained and prolonged swimming speed. This indicated that the heart rate was increasing steadily to reach 3.60 times greater than control value for 10°C, 4.03 for 15°C, and 4.20 for 22°C. The recovery time for post-exercise was monitored to be the longest (up to 543 min) at these swimming speed levels. The physiological conditions of jack mackerels are discussed in relation to the cardiac activities during active sampling gear process.Item Management and Production Technology of The Traditional Dockyard in Bagan Siapiapi, Indonesia(2016-03-30) Nofrizal; Ahmad, Muchtar; Syaifuddin; Sukandi, FarianA series research activity was conducted on four traditional wooden dockyards in Bagan Siapiapi, Indonesia to be conscious production technology and management system of the traditional dockyard for producing wooden boat. Six respondents were interviewed from four traditional wooden dockyards, which as an owner of dock yard, foreman, and carpenter. The data of wooden boatbuilding skill, management of employee, material and tools for wooden boatbuilding, and quality assurance were collected and then those are described and analyzed. The results show that the productions of traditional wooden dockyards were decrease since 2007 to 2012 due to limited wooden material for boat’s construction. Wooden boatbuilding technology is traditionally carried out by the simple equipment, i.e. 82.4% of tools used manually by hand and 17.6% mechanical equipment with electric power. Boatbuilding skill was obtained by them from generation to generation. Almost all of boat construction was made of wood, which they obtained around Rokan Hilir, Rokan Hulu and Bengkalis Regency. Wood processing for boat construction is conducted by sunlight drying, whichever after coated by kerosene or diesel oil. Even though, the boat production generated by the traditional wooden dockyard still gets quality assurance, such as boat performance and leak test. Further, production technology and management of the traditional wooden boat dockyard in Bagan siapiapi are discussed detail in this paper.Item Penerapan Teknologi Pembuatan Kapal Fiberglass Pada Galangan Kapal Tradisional Di Bagansiapi-Api Kabupaten rokan Hilir(2013-05-14) Nofrizal; Ahmad, Muchtar; Syaifudin; Zain, JonnySemakin langkanya jenis kayu khusus sebagai bahan baku kapal kayu, mengakibatkan banyak galangan tradisional yang terancam tutup. Ini telah meninribulkan gejala delndustrlalisasi maritim khususnya dl bidang perkapalan di Provinsi Riau. Sedangkan penggunaan bahan alternatif seperti fiberglass menuntut pentngkatan kompetensi tukang kapal agar menguasai teknik pembuatan dan pengolahan bahan baku baru serta keterampilan menggunakan peralatan yang berkaitan. Demi keberlanjutan usaha galangan kapal, maka pengenalan teknik pengolahan dan pembuatan kapal dengan bahan baku yang baru itu (fiberglass) perlu dilakukan, melalui program penerapan teknologi pembuatan kapal dengan bahan fiberglass pada galangan kapal tradisional. Perubahan teknologi ini tentu memicu pula perubahan pola pengelolaan usaha galangan kapal, yang pada gilirannya berdampak terhadap ekonomi usaha dan perekonomian wilayah tempatan. Fiberglass adalah suatu bahan buatan dalam pembuatan kapal dengan teknologi yang relatif sederhana. Karena dalam pembuatan kapal FRP (Fiberglass Reinforced Plastic) yang berbahan fiberglass itu tidak rumit, yakni dengan cara menempelkan fiberglass dengan resin yang dibentuk oleh cetakan atau kerangka kapal model. Dengan bahan dan cara seperti itu, jelas tidak memerlukan kemahiran yang canggih seperti membuat kapal dari kayu. Kapal dengan bahan fiberglass tidak memerlukan biaya perawatan khusus, konstruksi lebih ringan dan kuat, bahan baku mudah didapat, serta pembuatannya relatif mudah, karena tidak memerlukan peralatan khusus dan berteknologi tinggi. Hanya saja banyak pemilik galangan beranggapan bahwa mengembangkan usaha pembuatan kapal dengan fiberglass memerlukan peralatan berteknologi tinggi sehingga teknik pembuatannya sulit dikuasai. Sedangkan untuk keberlanjutan usaha galangan kapal tradisional bahan fiberglass merupakan suatu solusi cerdas yang dapat digunakan mengatasi kelangkaan bahan baku kapal kayu. Pengenalan dan penerapan teknologi pembuatan kapal berbahan fiberglass perlu ditinjau dari berbagai aspek (teknologi, manajerial, dan ekonomi), yang merupakan factor berpengaruh terhadap pengembangan usaha galangan kapal tradisional. Jadi suatu tindakan yang bijaksana patut dilakukan, dengan tujuan meningkatkan tarap hidup dan perekonomian masyarakat melalui perubahan teknologi bahan kapal, manejemen usaha galangan kapal, yang membawa dampak terhadap pembangunan perekonomian wilayah.Item PENERAPAN TEKNOLOGI PEMBUATAN KAPAL FIBERGLASS PADA GALANGAN KAPAL TRADISIONAL DI BAGANSIAPI-API KABUPATEN ROKAN HILIR(2013-04-01) Nofrizal; Ahmad, Muchtar; Syaifuddin; Zain, JonnySemakin langkanya jenis kayu khusus sebagai bahan baku kapal kayu, mengakibatkan banyak galangan tradisional yang terancam tutup. Ini telah me-nimbulkan gejala deindustrialisasi maritim khususnya di bidang perkapalan di Provinsi Riau. Sedangkan penggunaan bahan alternatif seperti fiberglass menuntut peningkatan kompetensi tukang kapal agar menguasai teknik pembuatan dan pengolahan bahan baku baru serta keterampilan menggunakan peralatan yang berkaitan. Demi keberlanjutan usaha galangan kapal, maka pengenalan teknik pengolahan dan pembuatan kapal dengan bahan baku yang baru itu (fiberglass) perlu dilakukan, melalui program penerapan teknologi pembuatan kapal dengan bahan fiberglass pada galangan kapal tradisional. Perubahan teknologi ini tentu memicu pula perubahan pola pengelolaan usaha galangan kapal, yang pada gilirannya berdampak terhadap ekonomi usaha dan perekonomian wilayah tempatan. Fiberglass adalah suatu bahan buatan dalam pembuatan kapal dengan teknologi yang relatif sederhana. Karena dalam pembuatan kapal FRP (Fiberglass Reinforced Plastic) yang berbahan fiberglass itu tidak rumit, yakni dengan cara menempelkan fiberglass dengan resin yang dibentuk oleh cetakan atau kerangka kapal model. Dengan bahan dan cara seperti itu, jelas tidak memerlukan kemahiran yang canggih seperti membuat kapal dari kayu. Kapal dengan bahan fiberglass tidak memerlukan biaya perawatan khusus, konstruksi lebih ringan dan kuat, bahan baku mudah didapat, serta pembuatannya relatif mudah, karena tidak memerlukan peralatan khusus dan berteknologi tinggi. Hanya saja banyak pemilik galangan beranggapan bahwa mengembangkan usaha pembuatan kapal dengan fiberglass memerlukan peralatan berteknologi tinggi sehingga teknik pembuatannya sulit dikuasai. Sedangkan untuk keberlanjutan usaha galangan kapal tradisional bahan fiberglass merupakan suatu solusi cerdas yang dapat digunakan mengatasi kelangkaan bahan baku kapal kayu. Pengenalan dan penerapan teknologi pembuatan kapal berbahan fiberglass perlu ditinjau dari berbagai aspek (teknologi, manajerial, dan ekonomi), yang merupakan factor berpengaruh terhadap pengembangan usaha galangan kapal tradisional. Jadi suatu tindakan yang bijaksana patut dilakukan, dengan tujuan meningkatkan tarap hidup dan perekonomian masyarakat melalui perubahan teknologi bahan kapal, manejemen usaha galangan kapal, yang membawa dampak terhadap pembangunan perekonomian wilayah.Item Peran kajian kemampuan dan tingkah laku renang ikan baung (Hemibagrus sp) untuk teknologi penangkapan ikan dan usaha budidaya(2012-10-30) Nofrizal; Ahmad, MuchtarSwimming speed and endurance of baung (Hemibagrus sp)(FL = 16.13 ±1.14 cm) observed in swimming channel. Swimming speed has negative correlation to the endurance time. The endurance time was decreased when the swimming speed increased. Sustained swimming speed was less than 2.5 BL/s, corresponded to 40.3 cm/s and burst swimming speed was up to 10.5 BL/s, corresponded to 169.4 cm/s. Prolonged swimming speed was 2.5-10.5 BL/s (40.3-169.4 cm/s). Sustained swimming speed are recommended for fish-farming in aquaculture cage. Burst swimming speed was illustrated swimming speed of fish to escape and avoid the gear in capture process.Item PERAN KAJIAN KEMAMPUAN DAN TINGKAH LAKU RENANG IKAN BAUNG (HEMIBAGRUS SP) UNTUK TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN DAN USAHA BUDIDAYA(2012-10-30) Nofrizal; Ahmad, MuchtarPenelitian kemampuan dan tingkah laku renang ikan baung (Hemibagrus spp) merupakan penelitian dasar untuk pengembangan metode penangkapan ikan dan teknik budidaya ikan baung di air deras. Daya tahan dan kecepatan renang ikan diuji dalam swimming chanel flume tank sehingga mendapatkan data tentang karakteristik kemampuan renang ikan baung. Informasi dan data tentang karakteristik kemapuan renang akan disajikan dalam bentuk ”swimming curve”, yang berguna untuk mengetahui kondisi fisiologis ikan ketika melakukan aktivitas renang. Kondisi fisiologis tersebut meliputi proses metabolisme dan respirasi. Informasi ini sangat berguna untuk mengetahui kecepatan arus ideal di dalam usaha budidaya ikan di dalam keramba. Untuk usaha penangkapan, swimming curve juga dapat digunakan untuk memprediksi kecepatan maksimum renang ikan. Kecepatan maksimum renang ikan sangat diperlukan untuk menduga peluang ikan baung lolos dan menghindar dari alat penangkapan ikan selama proses penangkapan.