CSR-Fisheries and Marine
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing CSR-Fisheries and Marine by Author "Nurasiah"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item Pemeliharaan Benih Ikan Baung (Hemibagrus Nemurus) Dengan Teknologi Photoperiod(2016-12-13) Heltonika, Benny; NurasiahDalam budidaya perairan, ketersediaan benih yang berkualitas menjadi hal yang penting. Salah satu ikan khas dari provinsi Riau adalah ikan baung, ikan ini sudah dibudidayakan di beberapa tempat di propinsi Riau, namun yang menjadi kendala bagi masyarakat pembenih ikan baung adalah masih minimnya benih yang dihasilkan serta perkembangan benih yang belum optimal jika dibandingkan dengan benih ikan patin, selain itu permasalahan tingginya tingkat kanibal (memakan sesama) pada benih ikan baung cukup tinggi, ini juga menjadi kendala. Dari beberapa hasil kajian, pada ikan nocturnal (aktif di malam hari), photoperiod menjadi salah satu solusi dalam memecah permasalahan ini, pada ikan selais yang dipelihara pada kondisi dominan gelap memberikan pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan kondisi nrmal, dan tingkat agresifitas terhadap pakan juga lebih baik (Windarti dan Heltonika, 2015). Mustapha et al. (2012) mengungkapkan larva ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) yang dipelihara pada kondisi photoperiod dimana dipelihara dalam kondisi gelap 24 jam sehari memberikan pertumbuhan yang terbaik. Hal serupa juga diungkapkan Solomon dan Okomoda (2012) bahwa ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) yang dipelihara pada kondisi 24 jam gelap memberikan tingkat kelulushidupan yang terbaik, tingkat kerusakan tubuh akibat gigitan/kanibalisme tidak ditemukan, pertumbuhan lebih cepat dan konversi pakan lebih baik. Berdasarkan hal di atas, perlu dilakukan kajian bagaimana pengaruh photoperiod terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan benih ikan baung. Metoda yang digunakan berupa ekperimen dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan, perlakuan yang digunakan berupa pemeliharaan benih ikan baung dengan pola photoperiod (pencahayaan) yang berbeda, yaitu dengan lama waktu pencahayaan 24 jam terang perhari (D0 : L24), 12 jam terang dan 12 jam gelap (D12 : L12) serta kondisi gelap 24 jam perhari (D24 : L0). Prosedur penelitian berupa penyiapan wadah yang terkontrol dan tertutup, dengan pemberian cahaya dengan lampu 16 watt dengan dilengkapi timer sebagai pengontrol waktu hidup lampu. Hasil dari kajian yang dilakukan, menunjukkan jika aplikasi potoperiod memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam memacu pertumbuhan larva ikan baung, dimana dengan pemeliharaan dalam kondisi gelap total, memberikan angka pertumbuhan panjang dan bobot yang terbaik. Karena ikan baung merupakan ikan nocturnal (aktif di malam hari), maka kondisi gelap merupakan rekomendasi kondisi pemeliharaan bagi larva ikan baung.