6.Seminar Nasional Teknik Kimia Topi Tahun 2012
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing 6.Seminar Nasional Teknik Kimia Topi Tahun 2012 by Author "Hafidawati"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item Fermentasi Nira Nipah (Nypa fruticans Wurmb) menjadi Bioetanol Menggunakan Khamir Pichia stipitis dalam BIOFLO 2000 FERMENTOR(2013-05-15) Chairul; Hafidawati; Jenova, FebrioKonsumsi etanol dunia untuk berbagai penggunaan mengalami peningkatan yang sangat signifikan beberapa tahun belakangan ini. Oleh sebab itu diperlukan adanya sumber alternatif bahan baku pembuatan bioetanol sehingga produksi bioetanol dapat ditingkatkan. Nira nipah merupakan salah satu bahan yang sangat potensial untuk diolah menjadi bioetanol. Ketersediaan lahan nipah yang cukup luas di Indonesia serta kandungan gulanya yang cukup tinggi (15-20%) menjadikan nira nipah sangat berpotensi untuk diolah menjadi bioetanol. Melalui proses fermentasi menggunakan yeast Pichia stipitis, glukosa akan diubah menjadi bioetanol dan karbon dioksida. Penyiapan starter dilakukan dengan proses inokulum yeast Pichia stipitis pada medium fermentasi sehingga yeast mampu beradaptasi dan siap melakukan fermentasi. Fermentasi berlangsung secara batch dengan volume medium fermentasi 8 liter, variasi volume starter 10%, 15%, 20%, dan variasi waktu fermentasi 6, 12, 24, 48, 72 dan 96 jam. Derajat keasaman medium fermentasi dijaga pada pH 4,5, kecepatan pengadukan 200 rpm dan suhu fermentasi pada suhu kamar. Konsentrasi bioetanol dianalisis dengan menggunakan alkoholmeter. Proses fermentasi optimum ditunjukkan pada kondisi penambahan volume starter 20% dan waktu fermentasi 48 jam dengan konsentrasi gula awal 150,999 mg/ml. Konsentrasi bioetanol yang diperoleh pada kondisi ini adalah 9%(v/v) atau 71,037 mg/ml dengan perolehan yield 92,244%.Item Prediksi Tingkat Pencemaran Karbonmonoksida Dari Sumber Transportasi Dengan Menggunakan Model Caline 4(2013-05-07) Hafidawati; Surtia Bachtiar, VeraPembangunan fisik kota dan berdirinya pusat-pusat industri akan disertai melonjaknya aktivitas transportasi. Hal ini mengakibatkan terjadinya peningkatan aktivitas transportasi yang memberikan dampak terjadinya peningkatan polutan di udara. Proses pembakaran bahan bakar minyak akan mengeluarkan unsur dan senyawa-senyawa pencemar ke udara, seperti Padatan Total Tersuspensi (TSP), Karbon Monoksida (CO) Total Hidrokarbon (THC), Oksida-oksida nitrogen (NOx), Oksida-oksida Sulfur (SOx), Partikel Timbal (Pb) dan Oksidan fotokimia. Dari pencemar udara tersebut Karbon monoksida (CO) merupakan senyawa paling banyak dihasilkan dari emisi kendaraan bermotor. Konsentrasi CO di atmosfer dapat diprediksi dengan melakukan sampling di udara ambien ataupun menggunakan model komputer Salah satu model yang digunakan untuk memprediksi konsentrasi polutan CO di udara adalah Caline 4. Model Caline 4 ini adalah salah satu program komputer untuk permodelan dispersi CO yang diemisikan dari sumber bergerak (kendaraan bermotor). Studi kasus penerapan model ini dilakukan di empat ruas jalan utama di Kota Padang yang tingkat aktivitas kendaraannya padat yaitu di jalan M. Yamin, Pasar Raya, Bgd. Azis Khan, Rasuna Said dengan 34 titik sampling. Jumlah kendaraan terukur pada masing-masing jalan tersebut adalah 2.856 buah di jalan M. Yamin, 875 buah di Pasar raya, 2.340 buah di jl. Bgindo Azis khan, dan 3.081 buah di jalan Rasuna Said. Hasil prediksi dengan model Caline 4 di peroleh hasil bahwa konsentrasi CO tertinggi adalah di jalan M. Yamin yaitu sebesar 0.8 ppm. Validasi hasil prediksi model dilakukan dengan membandingkan dengan hasil sampling udara ambien yang dilakukan dengan metode absorbsi menggunakan impinger. Validasi dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi dan analisis T test dengan selang kepercayaan 95% dan 0.05 didapatkan nilai t yang berada dalam wilayah penerimaan.