LBR-Engineering
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing LBR-Engineering by Author "Komalasari"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item Ekstraksi Daun Gambir Menggunakan Pelarut Etanol-Air(2015-07-04) KomalasariPada saat ini kelompok industri masih dihadapi oleh masalah korosi, Peralatan industri minyak bumi (misalnya anjungan produksi, kilang minyak, tangki timbun, sistem perpipaan, kapal tanker) umumnya berada di daerah industri atau laut atau gabungan keduanya, di mana kondisi atmosfer mengandung polutan-polutan yang korosif berupa sulfur dan klorida, sehingga peralatan tersebut sangat rawan terhadap serangan korosi atmosferik. Apabila tidak dilakukan tindakan yang tepat, dampak korosi atmosferik dapat berakibat mulai dari kegagalan peralatan hingga membahayakan keselamatan pekerja, misalnya tiang anjungan produksi lepas pantai yang keropos, atau tangga tangki timbun yang berkarat. Secara awam korosi dikenal sebagai pengkaratan, merupakan suatu peristiwa kerusakan atau penurunan kualitas suatu logam yang disebabkan terjadinya reaksi dengan lingkungan. Proses korosi logam berlangsung secara elektrokimia yang terjadi secara simultan pada daerah anoda dan katoda yang membentuk rangkaian arus listrik tertutup.Item Proses Pengendalian Korosi(2013-04-18) Komalasari; Sri Irianty, Rozanna; Fadli, AhmadMetode ekstraksi sokletasi memberikan hasil ekstrak yang lebih tinggi karena adanya pemanasan akan memperbaiki kelarutan ekstrak sehingga hasil ekstrak yang diperoleh lebih tinggi. Tanin merupakan salah satu jenis senyawa yang termasuk kedalam golongan polifenol yang dapat dijumpai pada hampir semua jenis tumbuhan hijau. Daun gambir banyak mengandung kadar tanin. untuk itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui % ekstrak gambir dan menganalisa konsentrasi tanin dalam ekstrak gambir yang diperoleh dengan variabel komposisi pelarut etanol-air. Perlakuan daun gambir untuk mendapatkan tanin meliputi pengeringan, penghalusann (blender), pengayakan, pengekstrakan dengan sokletasi sehingga diperoleh rendemen gambir. Selanjutnya, 5 ml filtrat dari rendemen ditambahkan FeCb untuk analisa kuanlitatif, selebihnya didestilasi untuk memperoleh ekstrak gambir dan dianalisa menggunakan spekrofotometer uv-vis. Dari hasil penelitian diperoleh ekstrak gambir mengandung tanin dan konsentrasi tanin paling tinggi dari variabel komposisi pelarutnya adalah pada perbandingan pelarut etanol-air 1:4 dengan konsentrasi tanin 94,75 ppm.