P - Engineering
Permanent URI for this community
Browse
Browsing P - Engineering by Author "Alfian"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
Item ANALISA KELAYAKAN PEMBANGUNAN JALAN TOL DENGAN PENDEKATAN STOKASTIK STUDI KASUS RENCANA RUAS TOL PEKANBARU-KANDIS(2016-09-06) AlfianPembangunan jalan tol memerlukan investasi relative besar, akibat keterbatasan dana, pihak pemerintah melakukan kemitraan dengan pihak swasta (Public-Private Partnership) dengan konsep kerjasama BOT (Build Operate Transfer) dan konsep pembiayaan non-resource project financing. Metode penilaian kelayakan investasi yang umum digunakan adalah melalui pendekatan deterministic yang akan menghasilkan satu penilaian tunggal. Informasi yang dihasilkan sangat terbatas dan tidak mempresentasikan adanya risiko dan ketidakpastian yang mungkin akan dihadapi sebagaimana realita investasi itu sendiri. Bagi investor, pengambilan keputusan strategi bisnis dengan informasi yang minim tentu saja sangat berisiko. Penelitian ini mencoba untuk melakukan analisis investasi dengan pendekatan stokastik sebagai upaya untuk memberikan informasi yang lebih komprehensif sehubungan dengan pengambilan keputusan pada tingkat kepercayaan tertentu. Analisis dilakukan melalui penerapan metode NPV-at-Risk, dengan menggunakan data historis untuk beberapa variable berisiko, pendapat para ahli, dan hasil penelitian sebelumnya. Disamping itu, penelitian ini juga akan menghasilkan sensitifitas variable-variabel yang berpengaruh pada investasi jalan tol. Hasil analisa dengan pendekatan stokastik pada penelitian ini menunjukan bahwa dengan masa konsesi 35 tahun dan dengan tariff kendaraan golongan I Rp. 490/Km, proyek pembangunan jalan Pekanbaru-Kandis secara finansial. NPV positis dicapai pada tahun ke-21 dari masa konsesi. Dari perspektif bisnis, pencapaian NPV positif yang lambat menyebabkan investasi akan rentan terhadap risiko dan ketidakpastian sehingga dapat memengaruhi keputusan investor. Variabel-variabel yang paling berpengaruh berdasarkan hasil analisis secara berurutan adalah : 1) SBI, 2) Inflasi, dan 3) Jumlah kendaraan golongan III, IV, VItem Model Penilaian Penawaran Terendah Yang Responsif Pada Pengadaan Barang Dan Jasa Pemerintah Berbasis Teknologi Komputasi(2016-03-07) Alfian; Gussyafri, HajiSalah satu tahapan yang paling penting dalam proses pemilihan penyedia barang/jasa pemerintah adalah penetapan calon pemenang lelang. Perpres Nomor 54 Tahun 2010 menyatakan bahwa ULP mengusulkan penawar terendah yang responsif sebagai calon pemenang. Mengingat tidak adanya definisi dan rumusan yang jelas tentang maksud kata-kata “penawaran terendah yang responsif”, maka ketentuan tersebut memiliki peluang untuk diinterpretasikan secara berbeda menurut kepentingan pihak pengguna dan penyedia barang/jasa. Hasil penelitian tahun pertama (2014) menunjukkan bahwa penawaran harga pemenang lelang pada pemilihan pengadaan barang dan jasa pemerintah di Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Banten, Provinsi Sumatera Barat, dan Provinsi Riau sangat varaitif dan memiliki rentang diferensiasi harga antara 71% s/d 98% terhadap HPS. Hasil ini memperkuat dugaan bahwa penetapan pemenang lelang ditetapkan secara subjektif, tidak konsisten, dan tidak memiliki acuan yang baku. Dalam penelitian tahun kedua dikembangkan sebuah sistem dan model penilaian harga responsif berbasis komputasi dengan menggunakan koefisien penyeimbang c sebesar 0,01161 yang diperoleh dari hasil penelitian tahun pertama. Harga penawaran yang responsif diformulasikan dengan . Pemenang lelang ditetapkan yang memenuhi nilai terendah (Ci,min) pada kelas responsif . Berdasarkan uji coba terhadap kegiatan yang sudah dilelangkan menunjukkan bahwa penawaran harga pemenang lelang yang ditetapkan oleh sistem sangat konsisten dengan rentang diferensiasi antara 86,82% s/d 96,12% dan rata-rata 91,21% terhadap HPS.Item Perbandingan Berat Kuda-Kuda (Rangka) Baja Jenis Rangka Howe Dengan Rangka Pratt(2016-03-07) Azhari; AlfianBatang-batang suatu konstruksi rangka atap dapat disusun dengan berbagai cara sehingga dikenal berbagai jenis rangka batang. Di antara jenis rangka yang umum dipakai sebagai kudakuda atap adalah rangka Howe dan rangka Pratt. Mengingat faktor ekonomi merupakan salah satu pertimbangan utama dalam menentukan suatu pilihan, maka dalam hal ini perlu dihitung mana yang paling ekonomis (murah) dari kedua jenis rangka tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis rangka atap yang paling ringan antara rangka Howe dengan rangka Pratt, dimana umumnya pada konstruksi baja dengan mutu dan tingkat kesulitan yang sama, konstruksi yang lebih ringanlah yang lebih murah. Tahapan perencanaan diawali dengan menetapkan parameter-parameter yang sama terhadap kedua jenis rangka berdasarkan hal-hal yang umum diterapkan dan mengacu pada literatur-literatur terkait. Kemudian dihitung beban, gaya batang, hingga pendimensian profil yang aman. Tahap terakhir dihitung berat total profil batang dari masing-masing rangka batang. Hasil perencanaan ini menunjukkan bahwa rangka Howe lebih ringan 20.7% dari rangka Pratt.