3. Seminar Nasional Keperawatan 2013
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing 3. Seminar Nasional Keperawatan 2013 by Author "Rahmalia, Siti"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
Item Efektifitas Kompres Hangat Pada Area Lumbal Terhadap Penurunan Nyeri Pasca Bedah Fraktur Ekstremitas Bawah Di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau(2015-08-10) Putra, Rhomadona Adiaka Dwi; Utomo, Wasisto; Rahmalia, SitiNyeri merupakan masalah umum yang sering terjadi pada pasien pasca bedah fraktur ektremitas bawah. Kompres hangat merupakan salah satu metode nonfarmakologi yang dapat membantu menurunkan nyeri pasca bedah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas kompres hangat pada area lumbal terhadap penurunan nyeri pasca bedah fraktur ekstremitas bawah. Metode penelitian ini adalah Quasi Experimental dengan pendekatan pretest-posttest design with control group menggunakan 30 sampel yang dibagi ke dalam kelompok ekperimen dan kelompok kontrol. Kelompok ekperimen mendapatkan terapi medis dan kompres hangat pada area lumbal pada suhu 370C-400C selama ± 20 menit dan kelompok kontrol hanya mendapatkan terapi medis. Data demografi diambil menggunakan kuesioner, sedangkan intensitas nyeri diukur dengan skala nyeri numerik (Numerical Rating Scale) (0-10). Analisis data demografi mengunakan uji Chi Square dan uji Kolmogorov Smirnov dan nyeri pasca bedah dianalisis dengan uji t Dependen dan uji t Independen. Hasil penelitian menunjukan mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki (83,3%), usia dewasa awal (18-35 tahun) (66,7%), berpendidikan SMA (40%), suku minang (40%), sudah menikah (56,7%), dan tidak bekerja (50%). Hasil analisis bivariat menunjukan adanya perbedaan rata-rata intensitas nyeri pasca bedah yang sangat signifikan sebelum dan sesudah diberikan kompres hangat pada kelompok eksperimen dengan nilai p = 0.00 (p < 0.05). Kelompok kontrol yang tidak diberikan kompres hangat menunjukan perbedaan rata-rata intensitas nyeri pasca bedah yang tidak signifikan dengan nilai p = 0.33 (p > 0.05). Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu intervensi keperawatan untuk mengurangi nyeri pasca bedah pada pasien dengan fraktur ekstremitas bawah.Item Gambaran Status Gizi Pasien Dengan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)(2015-10-12) Agustianingsih; Rahmalia, Siti; Elita, VenyPenyakit paru obstruktif kronik adalah merupakan penyakit paru akibat menurunnya fungsi dan kapasitas paru yang dapat disebabkan oleh rokok dan sering berefekterhadap penurunan kualitas hidup akibat gizi yang dikonsumsi kurang dari kebutuhan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi status gizi pasien PPOK yang dirawat di rumah sakit Arifin Achmad Pekanbaru. Metode penelitian menggunakan deskriftip dengan melihat status gizi dari pengukuran indeks masa tubuh, lingkar lengan atas, albumin dan kondisi konjungtiva. Penelitian dilakukan terhadap 50 responden yang sedang dirawat. Metode pengambilan data adalah purposive sampling dengan menggunakan lembaran observasi dan data dianalisa menggunakan univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 42% responden memiliki indeks massa tubuh kurang dengan karakteristik memiliki 54% lingkar lengan atas dibawah batas ambang 23,5 cm, 42 % memiliki nilai Albumin rendah, 42% Hemoglobin dibawah normal dan 26 % konjungtiva dalam kondisi Anemis. Kondisi ini terjadi akibat kurangnya nafsu makan karena adanya sesak sehingga pasien cenderung mengalami kekurangan Hemoglobin, kalori dan protein sehingga berpengaruh terhadap proses sintesis albumin dalam sel hati yang dapat menggambarkan status gizi jelek. Berdasarkan hasil penelitian disarankan bagi tenaga kesehatan diruang rawat inap paru-paru untuk melakukan penyuluhan kesehatan secara reguler mengenai gizi yang dibutuhkan penderita gangguan pernafasanterutama PPOK sehingga dapat mencegah dan mengatasi masalah status gizi.Item Masalah Penderita Tuberkulosis Di Puskesmas Rumbai Pesisir Pekanbaru(2015-08-10) Rahmalia, Siti; Nurcahyati, SofianaTuberkulosis merupakan penyakit kronik yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberkulosis yang sering menyerang paru-paru dan dapat juga organ lain seperti ginjal, tulang dan otak. Penyakit ini akan berakibat buruk atau dapat mengakibatkan kematian jika penatalaksanaanya tidak tepat karena obat yang digunakan menjadi resisten akibat mengkonsumsi obat tidak rutin dan berhenti mengkonsumsi obat sebelum waktunya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi masalah penderita Tuberkulosis selama mengkonsumsi obat berdasarkan jenis obat yang dikonsumsi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan cara menganalisa data dari sistem pendokumentasian penderita Tuberkulosis yang berobat ke Puskesmas Rumbai Pesisir Pekanbaru tahun 2012. Jumlah penderita sebanyak 74 orang. Berdasarkan analisa data mayoritas penderita Tuberkulosis yang dikelolah menggunakan obat anti tuberklosis kategori I ( 97,87% ) dan tingkat keberhasilan setelah dilakukan pengobatan melalui pemeriksaan BTA mengalami perubahan yang positif dimana hasilnya ditemukan bahwa hanya 2,13 % hasil BTA yang positif + dan positif +++, 19,15% positif ++, dan yang negatif sebanyak 76, 60%. Jumlah penderita yang meninggal sebanyak 3 orang. Hal ini terjadi kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor antara lain penderita TBC datang dengan kondisi BTA positif +++ dan nutrisi yang sangat kurang, kurang efektifnya pengawas menelan obat, dan kurangnya kooperatif penderita untuk pengambilan obat. Kondisi ini menperlihatkan bahwa masalah pengobatan penderita Tuberklonis masih memerlukan komitment dari pihak kesehatan, keluarga dan penderita Tuberklosis. Berdasarkan hasil penelitian perlu dipikirkan kembali cara penjaringan kasus Tuberklosis yang lebih efisien melalui pemberdayaan masyarakat sehingga pasien datang tidak dalam kondisi yang sudah berat dan penangan yang lama dengan menggunakan OAT.