4. Seminar Nasional Politik, Birokrasi, & Perubahan Social ke III Tahun 2017
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing 4. Seminar Nasional Politik, Birokrasi, & Perubahan Social ke III Tahun 2017 by Author "Harto, Syafri"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item Partisipasi Masyarakat Dalam Mengembangkan Desa Wisata Dan Dampak Terhadap Peningkatan Ekonomi Masyarakat Desa Wisata Buluhcina Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar(wahyu sari yeni, 2019-03-21) Ismandianto, Ismandianto; Harto, SyafriSektor pariwisata mampu mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penyediaan lapangan kerja dan menjadi multiplier effect untuk pengembangan sektor perekonomian yang lain. Objek wisata yang dimiliki Riau belum ditata dengan baik menjadi daya tarik wisata unggulan, padahal potensinya sangat besar karena alam yang dimiliki masih asli dan memiliki budaya khas dan unik Riau. Potensi pariwisata di Riau terdiri dari wisata alam, wisata budaya, dan wisata sejarah. Berdasarkan latar belakang dan fenomena di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian ilmiah dengan judul “Partisipasi Masyarakat Dalam Mengambangkan Desa Wisata dan Dampak Terhadap Peningkatan Ekonomi Masyarakat Desa Wisata Desa Buluhcina Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar”. Desain penelitian merupakan perencanaan, struktur dan strategi penelitian dalam menjawab pertanyaan dan mengendalikan penyimpangan yang mungkin terjadi. Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Di dalam penlelitian ini penulis menggunaka metode deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian dapat disimpulan bahwa perubahan fisik desa dan perubahan dalam masyarakat menjadi tuntutan sebagai konsekuensi untuk memberikan kepuasan bagi pengunjung. Beberapa hal yang menjadi dasar bagi perubahan fisik dan masyarakat di desa wisata adalah potensi yang ada di wilayah tersebut, baik potensi fisik, sosial ekonomi, budaya dan potensi sumberdaya manusia dan kebutuhan pengunjung akan paket wisata. Partisipasi anggota usaha ekonomi desa dalam mengevaluasi program pariwisata yang dilakukannya sudah tergolong sangat baik. Anggota usaha ekonomi desa melakukam pertemuan rutin untuk mengevaluasi keberlanjutan program yang sedang dilaksanakan. Selain itu, usaha ekonomi desa juga berpartisipasi dalam pertemuan rutin yang diadakan oleh BKM Kabupaten Kampar setiap satu tahun sekali yang sering disebut dengan Rembug Warga Tahunan (RWT).Item Strategi Pengembangan Ekowisata Dan Pemeliharaan Cagar Budaya Di Pulau Penyengat(wahyu sari yeni, 2019-03-11) Harto, SyafriPenelitian ini membahas tentang strategi pengembangan ekowisata dan pemeliharaan cagar budaya di Pulau Penyengat Kota Tanjung Pinang Provinsi Riau. Kepulauan Riau memiliki aset yang sangat melimpah ruah di bidang Pariwisata. Karena 60% kawasan Kepulauan Riau merupakan perairan (laut), maka menjadikan Kepulauan Riau terkenal akan sektor pariwisata di bidang bahari yang menjanjikan. Disisi lain, Kepulauan Riau yang merupakan Bunda Tanah Melayu memiliki segudang adat-istiadat, objek wisata yang memiliki nilai sejarah serta atraksi wisata yang dapat dikelola dan dikembangkan dengan baik. Disisi lain, Kepulauan Riau yang merupakan Bunda Tanah Melayu memiliki segudang adat-istiadat, objek wisata yang memiliki nilai sejarah serta atraksi wisata yang dapat dikelola dan dikembangkan dengan baik. Tidak cukup sampai disitu pulau-pulau yang eksotis ditambah kearifan lokal yang terkandung di dalamnya menjadikan Kepulauan Riau menjelma menjadi destinasi baru bagi Indonesia untuk dipromosikan ke mancanegara.Oleh karena karakteristik lingkungan di Pulau Penyengat serta isu-isu pengembangan kawasan wisata, maka kedua hal ini dapat dijadikan landasan pemilihan obyek penelitian karena dimungkinkan untuk menerapkan berbagai asumsi dalam upaya pengembangan ekowisata berdasarkan daya dukung lingkungan di wilayah tersebut. Dengan demikian, akan dihasilkan output penelitian yang baik guna mengurangi permasalahan yang ada di wilayah studi ini. Hal inilah yang mendasari penulis untuk meneliti strategi pengembangan ekowisata dan pemeliharaan cagar budaya di Pulau Penyengat guna meningkatkan mutu lingkungan. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode gabungan (Mixed Methode Research). Penelitian gabungan atau lebih dikenal dengan istilah multimetodologi dalam operations research, merupakan pendekatan penelitian yang memadukan penjaringan dan analisis kuantitatif dan kualitatif. Metode tersebut digabungkan untuk mendeskripsikan semua fakta yang terkait dengan potensi kawasan dalam pengembangan ekowisata serta strategi yang sesuai untuk mengembangkan kawasan wisata alam (ekowisata) di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi sejarah, potensi budaya dan adat istiadat di Pulau Penyengat dalam rangka mendukung pariwisata di Pulau Penyengat. Mengkaji karakteristik masyarakat sehingga terlihat bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan dan pelestarian lingkungan hidup khususnya cagar budaya di Pulau Penyengat. Merumuskan strategi yang sesuai untuk pengembangan ekowisata di Pulau Penyengat. Serta bias memberi rekomendasi langkah-langkah dalam upaya keterlibatan semua pihak termasuk masyarakat tempatan dalam usaha memelihara dan melestarikan lingkungan untuk mendukung ekowisata di Pulau Penyengat