societies
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing societies by Author "Sidiq, Rd. Siti Sofro"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
Item Pengembangan Pariwisata Budaya Melayu (Studi di Kabupaten Siak Sri Indrapura Provinsi Riau)(2018-10-01) Sidiq, Rd. Siti SofroPengembangan kepariwisataan menjadi salah satu program unggulan dari Pemerintah Kabupaten Siak Sri Indrapura dan Peme-rintah Provinsi Riau. Kepariwisataan memiliki peranan penting da-lam revitalisasi budaya dan peningkatan kesejahteraan ekonomi ba-ngsa, karena itu dalam penyelenggaraannya harus berdasarkan asas-asas manfaat, usaha bersama, kekeluargaan, adil, merata, peri ke-hidupan dalam keseimbangan dan kepercayaan pada diri sendiri. Di setiap negara, pariwisata termasuk dalam program pembangunan nasional dan merupakan salah satu sektor pembangunan ekonomi.1 Melalui pariwisata pemerintah berusaha untuk menambah peng-hasilan atau devisa negara, terutama dengan masuknya wisatawan mancanegara. Karena itu, wajar kiranya bila pengembangan pariwisata di Indonesia pada umumnya dan di Kabupaten Siak Sri Indrapura Provinsi Riau pada khususnya perlu ditingkatkanItem PERMBERDAYAAN BERBASIS MODAL SOSIAL(2019-10) Sidiq, Rd. Siti SofroPemberdayaanmerupakanprosesdariketidakadilanmenuju keadilan yang bisa disebut dengan berdaya. Pemberdayaanmempunyai makna “berdaya” ataumemperoleh kekuatan/kemampuan dari suatu komunitas.Menurut Chamber (1995), pemberdayaanmasyarakat adalahkonseppembanguanekonomiyangmerangkumnilai-nilaimasyarakat untukmembangunparadigma baru dalampembangunan yang bersifat people centered, participatory, empowerment and sustainable. Oleh karena itu, pemberdayaanmerupakan satumodel yang menggabungkankebutuhandasar (basic need)dengankebutuhanbersama untumencapai satu kesejahteraan bersama (welfare). Pemberdayaanmasyarakat (empowerment) sebagai strategi alternative dalampembangunan, banyak berkembang dalamberbagai literatur danpemikiranwalaupunkenyataannyabelumsecaramaksimal dalamimplementasinya. Pembangunandanpemberdayaanmasyarakat merupakan halbanyak dibicarakanmasyarakat karena terkait dengan kemajuandanperubahanbangsa inike depanapalagiapabila dikaitkan denganskillmasyarakat yangmasihkurang akan sangatmenghambat pertumbuhanekonomi itu sendiri.Sumodiningrat (2000)mengatakan pemberdayaan sebenarnya merupakan istilah yang khas Indonesia daripada Barat. Di Barat istilah tersebut diterjemahkan sebagai empowerment, dan istilah itu benar tapi tidak tepat.Pemberdayaan yangkitamaksud adalahmemberi “daya” bukan “kekuasaan” daripada “pemberdayaan” itu sendiri.Barangkali istilah yangpalingtepat adalah “energize”ataukatakanmemberi “energi”.Pemberdayaanadalahpemberian energi agar yang bersangkutanmampu untuk bergerak secara mandiri.Item SOSIOLOGI MASYARAKAT PESISIR(2019-09-01) Sidiq, Rd. Siti SofroPengertian yang sederhana tentang sosiologi seperti di atas tampak dalambeberapa batasantentang sosiologi yang diungkapkan oleh beberapa ahli. Seperti yang diungkapkan oleh Ogburn dan Nimkoff (1962:9) bahwa sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosialdan hasilnya, yaitu organisasi sosial. Roucek dan Warren (1995:3) mengatakan bahwa sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan antaramanusia dalamkelompok- kelompok. Sosiologi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang sis- tematis tentang kehidupan berkelompok manusia dalam hubu- ngannya denganmanusia-manusia lainnya yang secaraumumdisebut masyarakat. Sosiologi disisi lain sebagai ilmu yang membicarakan tentang aspek-aspek kemasyarakatan. Ilmu sosiologi digunakanuntuk masyarakat itu sendiri dan diciptakan olehmasyarakat demi terjalin- nya hubungan yang harmonis antara satu anggotamasyarakat dengan yang lainnyaItem STUDI KELAYAKAN PERSIAPAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL SUKU AKIT DIDUSUN BANDARAYA DESA SOKOP KECAMATAN RANGSANG KABUPATEN MERANTI PROVINSI RIAU(UR Press, 2012-10-01) Sidiq, Rd. Siti SofroWilayah Dusun Bandaraya Desa Sokop Kecamatan Rangsang Kabupaten Kepualauan Meranti, dinilai layak untuk pemberdayaan karena hasil penilaian termasuk kategori Komunitas Adat Terpencil (KAT) dengan skor 110. Tidak tersedianya sarana dan prasarana, yaitu sarana pendidikan, agama, kesehatan, perekonomian, sehingga usia anak sekolah rata-rata tidak sekolah dan orang tua buta huruf. Rata-rata sekitar 80% tidak mempunyai lahan tempat tinggal (tanah numpang). Mata pencaharian hanya dari lingkungan setempat dan hasilnya belum bisa dipasarkan ketempat lain, karena keterbatasan trsansportasi. Potensi yang dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi alam dan kemampuang masing-masing warga, belum dimanfaatkan secara maksimal karena belum terkoordinir dengan baik, belum terhimpun. Warga mempunyai kemampuan yang perlu ada pengarahan secara berkelanjutan. Untuk mewujudkan kearah kemandirian, sehingga berhasil diperlukan adanya kerjasama antara intansi terkait dengan warganya.