Perbaikan Tanah Lunak Di Pesisir Riau Dengan Metoda Kolom Dari Campuran Abu Terbang Dan Abu Dasar
No Thumbnail Available
Date
2017-07-22
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
wahyu sari yeni
Abstract
Posisi Propinsi Riau yang berada di daerah pesisir dan dataran rendah
menyebabkan sebagian besar daerahnya mempunyai tanah dasar yang lunak,
umumnya berupa endapan lumpur, lanau, lempung dan gambut dengan perilaku
yang bervariasi. Selain itu, semakin terbatasnya lahan untuk pembangunan
menimbulkan masalah dalam pembangunan konstruksi. Salah satu diantaranya
badan jalan yang harus dibangun di atas tanah lunak. Masalah yang timbul pada
badan jalan yang dibangun di atas tanah lunak diantaranya terjadi kerusakan dini
pada struktur akibat kelongsoran dan penurunan pondasi (kegagalan daya
dukung).
Agar konstruksi yang dibangun di atas tanah lunak tidak terganggu
kestabilannya, maka perlu dilakukan perbaikan. Diantara metode-metode
perbaikan tanah yang sedang berkembang saat ini, salah satunya adalah
dengan membuat kolom-kolom seperti tiang pancang. Metoda kolom merupakan
kolom-kolom vertical dari batu atau pasir, semacam tiang-tiang pancang tetapi
dari bahan-bahan lepas tanpa bahan pengikat semen atau lainnya yang
dipadatkan.
Saat ini penggunaan batubara di perusahaan-perusahaan besar pulp and paper
di Pro[insi Riau semakin meningkat volumenya, karena harga yang relatif murah
dibandingkan bahan bakar minyak untuk industri. Penggunaan batubara sebagai
sumber energi pengganti BBM, disatu sisi sangat menguntungkan namun disisi
yang lain menimbulkan masalah, salah satunya adalah banyak menghasilkan
limbah abu batu bara yang tidak termanfaatkan. Kalangan industri hanya
menimbun sisa pembakaran batubara ini dalam areal pabrik. Hal ini lama
kelamaan menimbulkan masalah semakin terbatasnya lahan untuk penumbukan
polutan padat tersebut.
Dari hasil pengujian pembebanan pada tanah gambut, terjadi peningkatan
kekuatan daya dukung tanah gambut setelah diperkuat dengan kolom fly ash
dan bottom ash. Semakin besar diameter kolom yang digunakan dengan jarak
spasi yang sama, daya dukung kolom tersebut semakin besar. Semakin rapat
jarak antar kolom (spasi) yang diuji, daya dukung kolom tersebut semakin besar.
Membandingkan hasil pengujian pola segitiga dengan pola segiempat yang
digunakan, daya dukung kolom yang ditanam dengan pola segitiga lebih kecil
daripada yang ditanam dengan pola segiempat. Kolom yang menggunakan pola
segitiga lebih stabil daripada kolom berpola segiempat terhadap beban dinamik.
Hasil pengujian kolom dari campuran fly ash dan bottom ash ini membuktikan
bahwa spasi dan diameter pemasangan kolom pada tanah lunak menentukan
besarnya area replacement rasio. Semakin besar spasi maka area
replacement ratio akan menjadi semakin kecil, sedangkan semakin besar
diameter kolom, maka area replacement ratio akan semakin besar. Semakin
besar area replacement ratio maka kenaikan atau perbaikanyang terjadi pada
tanah lunak semakin besar.