Pengaruh Konsentrasi Starter Pada Pembuatan Kompos Dari Limbah Serat Buah Sawit dengan Teknologi Biofertilizer

No Thumbnail Available

Date

2013-05-15

Journal Title

Journal ISSN

Volume Title

Publisher

Abstract

Limbah padat yang di hasilkan oleh industri kelapa sawit di Indonesia mencapai 15,20 juta ton limbah/ tahun. Salah satunya berupa limbah serat buah sawit, apabila tidak di kelola dengan baik akan mencemari lingkungan. Salah satu penanganan limbah tersebut dengan mengubahnya menjadi pupuk kompos. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh konsentrasi starter pada proses pengomposan dan mendapatkan rasio C/N optimum pada pembuatan kompos dengan teknologi biofertilizer. Biofertilizer merupakan salah satu teknologi yang memanfaaatkan mikroorganisme dalam proses pengomposan untuk meningkatkan kesuburan tanah dengan kandungan mikroorganisme berupa nutrisi. Penelitian berlangsung dalam 4 tahap. Tahap pertama adalah persiapan starter, tahap kedua adalah persiapan substrat berupa limbah padat serat buah sawit dengan ukuran 2cm, tahap ketiga adalah persiapan bioreaktor menggunakan 5 buah bioreaktor dan tahap keempat adalah proses pengomposan dengan variasi konsentrasi starter 0%, 10 %, 20%, 30% dan 40%. Selama proses pengomposan dilakukan pengukuran pH, temperatur, kadar air dan aerasi pada masing-masing bioreaktor dilakukan setiap 3 hari. Pengomposan dilakukan dengan proses aerob. Hasil penelitian menunjukkanbahwa, konsentrasi starter 0% diperoleh nitrogen sebesar 0.94, 10% sebesar 1.09, 20% sebesar 1.31, 30% sebesar 0.83, dan 40% sebesar 1.07. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, nilai optimum untuk kebutuhan nitrogen pada proses pengomposan terdapat pada konsentrasi starter 20% yang dapat mempercepat aktivitas mikroorganisme dengan nilai rasio C/N sebesar 10.45 pada hari ke 60 dengan konsentrasi starter 20% . Dengan demikian, nilai rasio C/N yang didapat sesuai dengan standar kualitas kompos SNI 19730-2004.

Description

Keywords

kompos, Biofertilizer, serat buah kelapa sawit

Citation