Teknologi Pembenihan dan Budidaya Ikan Baung (Hemibagrus nemurus)

No Thumbnail Available

Date

2018-03-01

Journal Title

Journal ISSN

Volume Title

Publisher

Abstract

Ikan baung merupakan jenis ikan yang hidup di perairan umum dan merupakan ikan asli Indonesia, yang banyak dijumpai di sungai–sungai, danau dan rawa banjiran namun dapat juga dipelihara dalam berbagai lingkungan dengan beberapa sistem pemeliharaan. Teknologi budi daya yang dapat diterapkan yaitu monokultur dan polikultur. Ikan baung merupakan ikan yang bernilai ekonomi tinggi, beberapa sifat potensial yang dimiliki ikan baung untuk menjadi ikan budidaya adalah memiliki ukuran yang lebih besar, fekunditas cukup tinggi berkisar 30.000–70.000 butir per ekor, memiliki rasa daging yang khas dan digemari oleh masyarakat, harganya cukup mahal Rp 75.000-Rp 100.000 per kg. Di beberapa daerah di Indonesia, ikan baung mempunyai beberapa nama seperti di daerah Riau, Sumatera Barat, Jambi dan Palembang nama baung dikenal secara luas. Tetapi di negara Malaysia, Brunei dan Singapura dikenal dengan nama bawon. Masyarakat Sunda di daerah Jawa Barat menyebut ikan baung dengan nama tagih atau sengol/singga. Di pulau Kalimantan ada empat nama yang berbeda untuk ikan baung yaitu niken (Kalimantan Barat), ikan patik (Kalimantan Selatan) dan ikan kendya (Kalimantan Tengah) serta ikan baung putih (Kalimantan Timur).

Description

Keywords

Citation

Collections