Peranan Kimia Organik dalam Memenuhi Kebutuhan Umat Manusia: Tantangan dan Prospek Ke Depan

No Thumbnail Available

Date

2012-11-09

Journal Title

Journal ISSN

Volume Title

Publisher

Abstract

Istilah organik berasal dari kata organisme atau benda hidup. Hal ini dikaitkan dengan kepercayaan para ahli kimia pada abad ke 18, dimana senyawa organik hanya bisa diperoleh melalui benda hidup dan proses pembentukannya dilakukan oleh adanya semacam gaya gaib (vital force). Karena itulah, banyak ahli kimia pada masa tersebut tidak mencoba membuat senyawa organik di laboratorium. Awal perubahan dimulai pada tahun 1828, ketika ahli kimia Jerman Frederich Wohler, secara kebetulan membuat urea, unsur penting dalam urin melalui pemanasan zat anorganik yaitu ammoniumsianat. Setelah penemuan itu, Wohler menulis surat pada gurunya, ahli kimia Swedia J. J. Berzelius sebagai berikut: “Saya dapat membuat urea tanpa memerlukan ginjal manusia atau hewan”. Kalimat ini menjadi sangat terkenal dan merupakan tonggak sejarah perkembangan kimia organik modern. Pada awalnya, Berzelius tidak mau menerima kenyataan yang ditemukan oleh muridnya. Namun setelah sintesis asam asetat (Kolbe, 1845), glukosa (Fischer, 1890), kamfer (Komppa, 1903) dan sintesis molekul lain barulah cerita vital force berakhir.

Description

Keywords

Citation