Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas briket dari bahan baku limbah tongkol jagung setelah melalui proses karbonisasi dan non-karbonisasi, dengan menggunakan dua jenis perekat yang berbeda yaitu damar dan kanji, dan variasi tiga tekanan yaitu 3,47 MPa, 5,2 MPa dan 6,94 MPa. Penelitian ini dianggap penting untuk melihat peluang penggunaan limbah jagung sebagai bahan bakar alternatif. Dalam penelitian ini kualitas briket dilihat berdasarkan hasil analisa proksimat yang menunjukkan kandungan air (moisture content), kandungan asap (volatile matter) dan kandungan abu (ash content). Selain itu pengujian nilai kalor juga diperlukan untuk mengetahui energi yang dihasilkan dari pembakaran briket yang juga merupakan salah satu parameter untuk menunjukkan kualitas briket. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa baik pada briket karbonisasi ataupun non-karbonisasi, kualitas terbaik ditunjukkan oleh briket dengan perekat damar tekanan 6,94 MPa. Hal ini ditunjukkan dengan rendahnya kadar air, kadar asap dan kadar abu yaitu masing-masing sebesar 0,96%, 47,12% dan 3,09% untuk briket karbonisasi dan 2,86%, 78,29%, dan 3,14% untuk briket non-karbonisasi. LHV (low heating value) tertinggi juga ditunjukkan oleh sampel yang sama yaitu briket dengan proses karbonisasi, menggunakan pengikat damar dan diproses pada tekanan 6,94 MPa dengan nilai LHV 7283.64 kJ/kg. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kualitas briket terbaik berdasarkan hasil uji analisa proksimat dan nilai LHV ditunjukkan oleh sample briket dengan pengikat damar dengan tekanan 6,94 MPa dan telah melalui proses karbonisasi.