Abstract:
Sejak krisis ekonomi dimulai pada pertengahan tahun 1997, sektor perkebunan
merupakan penyelamat bagi petani perkebunan khususnya petani kelapa sawit.
Pada saat krisis tersebut harga tandan buah segar (TBS) meningkat tajam, ini
merangsang perusahaan perkebunan maupun petani swadaya untuk melakukan
pengembangan perkebunan kelapa sawit. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui perkembangan tingkat kesejahteraan petani di pedesaan. Analisis
dilakukan dengan perhitungan indek kesejahteraan. Berdasarkan hasil yang
telah dicapai menunjukkan bahwa kelapa sawit memberikan pendapatan yang
lebih tinggi kepada petani dibandingkan dengan jenis tanaman perkebunan
lainnya. Indek pertumbuhan kesejahteraan petani kelapa sawit di Riau pada
tahun 2003 sebesar 1,74, pada tahun 2006 sebesar 0,23. Ini berarti
kesejahteraan petani kelapa sawit selalu meningkat.