Faculty of Fisheries and Marine Science
Permanent URI for this community
Browse
Browsing Faculty of Fisheries and Marine Science by Subject "Terumbu Karang"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
Item EKOSISTEM TERUMBU KARANG Hubungan antara Karang dan Zooxanthellae(UR Press, 2012-06-01) Thamrin, ThamrinTerumbu karang merupakan salah satu ekosistem yang sangat subur dan memiliki keanekaragaman hayati yang paling tinggi diantara ekosistem yang ada di bumi. Sumberdaya perairan dangkal laut tropis yang sangat potensial ini semakin hari terus mengalamidegradasi sebagai dampak aktifitas manusia baik yang berada didaerah terumbu karang sendiri maupun yang berasal dari daratan yang membawa dampak buruk pada kualitas perairan berdampingan yang memiliki terumbu karang. Ekosistem yang seharusnya membawa berkah yang dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk tempatan dan bahkan dalam meningkatkan kesejahteraan suatu bangsa ini sangat minim sekali memberikan sumbangan bagi bangsa Indonesia sebagai sentral ekosistem ini berada. Pemanfaatan terumbu karang sebagian besar mengarah pada pengrusakan ekosistem itu sendiri, dan masih terfokus dijadikan sebagai daerah penangkapan ikan dan sebagai sumber bahan bangunan serta untuk survenir. Karang sebagai hewan yang mengendalikan ekosistem ini sangats ensitif terhadap perubahan lingkungan dan terhadap keberlanjutan terumbu.karang sendiri Bila terjadi pengrusakan terhadap hewan karang akan berakibat fatal terhadap seluruh jaringan ekosistem terumbu karang. Keseimbangan ekosistem menjadi terganggu, kesuburan akan menurun, diversitas dan densitas organisme yang menempati terumbu karang juga menurun. Kerusakan hewan bersifat sessil ini secara menyeluruh akan menurunkan kondisi terumbu karang, dan bila sampai menyebabkan pembunuhan karang secara menyeluruh akan berdampak pada pemusnahan terumbu karang sendiri. Buku ini menerangkan dan menggambarkan tentang terumbu karang, yang meliputi biologi, ekologi, simbion karang zooxanthellae, reproduksi karang secara sederhana, manfaat dan perusak terumbu karang secara umum. Sebagai hewan tingkat rendah yang memiliki ketergantungan sangat besar dengan simbionnya zooxanthellae, pada bagian akhir digambar dan diuraikan hubungan antara karang dan zooxanthellae.Item KARANG DAN ZOOXANTHELLAE(UR Press, 2017-12-01) Thamrin, Thamrin;Buku tentang organisme karang dan zooxanthellae ini adalah untuk menyediakan dan melengkapi tentang Terumbu Karang diantara buku-buku yang sudah ada. Bahan referensi ini juga untuk melengkapi pencinta yang berhubungan dengan wisata bawah air, seperti keindahan terumbu karang dan organisme yang menjadi penyebab kerusakan terumbu tersebut. Dewasa ini yang berhubungan dengan pemutihan atau yang lebih dikenal dengan bleaching pada karang sudah hampir sepanjang tahun bisa ditemukan. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya bleaching, akan tetapi yang menonjol adalah yang berhubungan dengan pemanasan global. Pemanasan global cukup signifikan pengaruhnya karena dampak kematian menyeluruh bisa terjadi pada karang. Terutama yang bila pemanasan global terjadi dalam periode waktu yang panjang. Pengembalian hewan karang dari bleaching sebenarnya juga tidak bermasalah sepanjang periode waktu tidak panjang. Hewan karang yang ditemukan di pantai Nirwana Sumatera Barat (bagian rataan terumbuh) umpamanya, sepertinya spesies yang terdapat ditempat tersebut, dan kembali dengan normal setelah temperatur kembali ke sedia kala. Sepertinya spesies yang dijumpai di daerah tersebut telah terbiasa dengan fluasi temperatur demian besar, yaitu antara 30oC sampai 35oC, walaupun memang ada yang mati akan tetapi tidak signifikan. Memang ada parameter yang ikut menyebabkan degrasi terumbu karang, seperti penangkapan ikan yang tidak ramah lingkunan, penangkapan ikan dengan alat perusak dan lain-lain. Akan tetapi secara alami yang menyebabkan kematian organisme karang dalam skala besar tetap berasal dari peristiwa global warming. Dengan mengetahui penyebab kerusakan alami terumbu karang ini diharapkan akan bisa membantu pencinta atau kolega yang mencitai terumbu karang dalam mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Seperti tetap menjaga perairan tetap bersih dari polusi, baik yang berasal dari daratan atau yang berasal dari dalam sendiri. Kemudian yang menyebabkan pengaruh antropogenik juga perlu dipertimbangkan, seperti kotoran atau sampah yang akan dapat cepat menyebabkan kematian organisme karang.Item KARANG BIOLOGI REPRODUKSI & EKOLOGI(UR Press, Pekanbaru, 2017-12-01) Thamrin, ThamrinTerumbu karang merupakan salah satu keajiaban dunia, merupakan salah satu ekosistem yang sangat subur dan memiliki keanekaragaman hayati yang paling tinggi diantara ekosistem yang ada di dunia. Terumbu karang merupakan sumberdaya alam yang sangat potensial, dan semakin hari terus mengalami degradasi sebagai akibat aktifitas manusia baik yang berada di daerah terumbu karang sendiri maupun yang berada di daratan yang membawa dampak buruk pada kualitas perairan berdampingan yang memiliki terumbu karang. Ekosistem yang seharusnya membawa berkah yang dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk tempatan dan bahkan dalam meningkatkan kesejahteraan suatu bangsa ini sangat minim sekali memberikan sumbangan bagi bangsa Indonesia sebagai sentral ekosistem ini berada. Pemanfaatan terumbu karang sebagian besar mengarah pada pengrusakan ekosistem itu sendiri, masih terfokus dijadikan sebagai daerah penangkapan ikan dan sebagai sumber bahan bangunan serta untuk survenir. Karang sebagai hewan yang sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan merupakan organisme yang paling bertanggung jawab terhadap keberlanjutan suatu terumbu. Bila terjadi pengrusakan terhadap hewan karang akan berakibat fatal terhadap seluruh jaringan ekosistem terumbu karang. Keseimbangan ekosistem menjadi terganggu, kesuburan akan menurun, diversitas dan densitas organisme yang menempati terumbu karang juga menurun. Kerusakan hewan bersifat sessil ini secara menyeluruh akan menurunkan kondisi terumbu karang, dan bila sampai menyebabkan pembunuhan karang secara menyeluruh akan berdampak pada pemusnahan terumbu karang sendiri. Buku ini menerangkan dan menggambarkan tentang biologi dan reproduksi karang secara sederhana. Disamping itu juga menerangkan dalam skala terbatas tentang ekologi hewan karang, akan tetapi tidak secara menyeluruh. Hanya mengupas terbatas pada topik tertentu, seperti rekruitmen, kompetisi, organisme lain yang hidup bersimbiosis, hidup sebagai patogen ataupun sebagai parasit pada tubuh karang.