Browsing by Author "Zulhelmi"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
Item HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MELALUI PENGEMBANGAN PERANGKAT LABORATORIUM MINI FISIKA SMP MATERI POKOK OPTIK GEOMETRIK (CAHAYA) DI SMP SABBIHISMA PADANG(2014-04-14) Zulhelmi; Sahal, MuhammadTo improve the quality of science such physics requires a full involvement of the learners in the learning process. In the absence of such involvement, physics would merely become teaching the theories about physics. Therefore, the use of laboratory in which students have experience in learning physics through learning activities would be a strategic approach in teaching and learning physics. Hence, the teaching and learning process of physics may avoid rote learning through instructive teaching of learning materials. In general, this research aims to disclose the benefit of developing Mini Laboratory Equipments pf Physics for junior high school core subject: geometrical optics (light).The type of research is a developmental of research. It employs the Four D Model comprising of four phases. Mini laboratory equipments of physics for junior high school The data were collected and analyzed by using descriptive statistics to activities of learners and learning results. The results indicate that, level of learner activities is quite high is 69,89 in average or in good category, The conclusion of this researd' i, that a set of prototypes for learning physics through developing mini laboratory of physics for junior high school are highly effective in enhancing the students learning physicsItem PELATIHAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PRAKTIKUM IPA BERBASIS ALAM SEKITAR UNTUK GURU-GURU SD SE- KECAMATAN PINGGIR KABUPATEN BENGKALIS RIAU(2016-07-21) Zulhelmi; Holiwarni, Betty; ArnentisTujuan dari kegiatan Pelatihan ini adalah untuk melatih guru-guru Sekolah Dasar Se Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis mengembangkan perangkat praktikum IPA berbasis alam sekitar. Perangkat praktikum yang dikembangkan melalui tahapan mendesain alat dan bahan percobaan, mengembangkan perangkat percobaan berdasarkan bahan-bahan bekas yang ada di lingkungan setempat, menyusun langkah-langkah percobaan, mengembangkan Lembaran Kerja Siswa (LKS), mendemonstrasikan kegiatan praktikum. Guru-guru juga dilatih untuk mengoperasikan perangkat praktikum IPA SD yang telah dikembangkan. Guru SD dituntut untuk memiliki kemampuan merancang, mengembangkan sekaligus menggunakan perangkat praktikum IPA SD sesuai dengan pola pembelajaran progresif dengan harapan pembelajaran dapat berpusat kepada siswa (student centered) dengan pendekatan PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenangkan).Khalayak sasaran adalah guru-guru SD se Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis dan yang mengikuti kegiatan ini berasal dari 25 SD negeri dan swasta dengan jumlah peserta 25 orang. Metode kegiatan adalah penyajian materi, pemodelan, pelatihan dan simulasi. Evaluasi dilaksanakan mulai dari awal kegiatan, selama pelaksanaan dan diakhir kegiatan.Kesimpulan dari hasil Kegiatan Pelatihan ini adalah kegiatan berjalan dengan baik, antusias, rata-rata penguasaan peserta terhadap materi pelatihan lebih dari 80 %.Item Pemetaan dan Pengembangan Mutu Pendidikan (ppmp) Di Kota Tanjung Pinang, Kabupaten Bintan, dan Lingga Provinsi Kepulauan Riau(2012-10-29) Zulkarnain; Eliwarty; Sinaga, Mangatur; Nursal; Abdullah; Zulhelmi; Suri, Syofyan; Edison, Ahmad; HendripidesSemua pihak perlu turut bertanggung jawab secara moral apa yang harus dilakukan, dan terobosan apa yang harus dijalankan, sehingga secepatnya dapat terjadi peningkatan mutu pendidikan di kota Tanjung Pinang, Kabupaten Bintan, dan Lingga. Tujuan penelitian adalaht: 1) Mengungkap peta kompetensi peserta didik; 2) Mengungkap faktor penyebab peserta didik tidak menguasai pokok bahasan tertentu; 3) Menemukan rumusan alternatif pemecahan untuk meningkatkan kompetensi peserta; 4) Merumuskan model implementasi pemecahan masalah. Dalampenelitianini, unit observasinyaadalahsistem manajemen, guru, sarana dan prasarana pendidikan, dan budaya masyarakat.Data diperolehmelaluiwawancaramendalam, observasi, dan kuesioner.Analisisdilaksanakansecaradeskriptif.Hasilpenelitianinidiharapkandapat diperoleh: 1)Data tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar yang belum dikuasai peserta didik; 2) Faktor-faktor penyebab peserta didik belum menguasai standar kompetensi/kompetensi dasar terutama menyangkut: sistem manajemen, guru, sarana dan prasarana pendidikan, dan budaya masyarakat; dan 3) Model peningkatan mutu pendidikan yang valid dan siap diimplementasikan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian ini akan dilaksanakan oleh tim peneliti FKIP Universitas Riau dan merupakan penelitian kebijakan. Desain penelitian mengacu pada kerangka dasar penelitian yang dikembangkan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Jangkauan penelitian mencakup kota Tanjung Pinang, kabupaten Bintan dan Lingga. Penelitianinirencananyaakandiarahkanuntuk memotret berbagai faktor penyebab keberhasilan atau kegagalan pendidikan di kota Tanjung Pinang, kabupaten Bintan dan Lingga sebagai wilayah yang diteliti terutama sistem manajemen, guru, sarana dan prasarana pendidikan, dan budaya masyarakat. Di samping itu, penelitian ini diharapkan menghasilkan model pemecahan masalah pendidikan di kota Tanjung Pinang, kabupaten Bintan dan Lingga yang siap diimplementasikan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Hasil yangdiperolehbahwanilaireratatertinggidiperolehsiswakelompok IPA Tanjung Pinang padamatapelajaranbahasaInggris, sedangkannilairerataterendahdiperolehsiswakelompok IPS kabupatenLinggapadamatapelajaranEkonomi.Berdasarkantemuan di lapangan, nilairerata UN di atastidakmencerminkankemampuansiswa yang sebenarnya.Jikapelaksanaan UN betulbetulmurnidanpersiapansiswasepertimengikuti UN tersebutmakaakanterjadinilaireratamerekaakan di bawahnilairerata UN sekarang. Kemampuan yang diuji (KD) yang bermasalahjugaakanlebihbanyakdaripada yang adasekarang. Beberapafaktor yang menjadipenyebabpermasalahannilai UN seperti 1).Kurangnyapersiapan guru dalampembelajaran; 2).Guru kurangmemahamipenilaianberbasiskelas (PBK); 3). Pengawasandarikepalasekolahdanpengawassekolahkurangmaksimal; 4).Fasilitassekolah yang masihterbatas; 5) Seleksipenerimaansiswa yang kurangbaik; 6).Beberapa guru yang pendidikannyamasihbelumsesuaidenganmatapelajaran yang diajarnya.Selanjutnyabeberaparekomendasiuntukmemperbaikimutupendidikansepertimemberika npelatihanpendalamanmateripelajaran, pelatihanpengembanganperangkatpembelajarandanpelatihandesainpembelajaran.Item PENANAMAN KONSEP USAHA DAN ENERGI MELALUI MODEL PENGAJARAN BERDASARKAN MASALAH (Indikator Kaitan Usaba dengan Perubahan Eueqo Meksmik)(2014-04-14) ZulhelmiFisika adalah suatu ilmu yang mencrangkan geiala-geiala aim sesedediana-sederhan anya dan mencari hubungan enters kenyataan-kenyataan yang ads di slam. Ilmu fisika adalah ilmu yang mencoba menjelaskan tcntang keadaan yang dijumpai sehari-hari. Misalnya gerak benda, bagahmna seseorang bisa melihat benda, sifat suatu benda, dan lain-bun- Dan pengertian fisika ini terlihat bahwa pelajaran fisika mcnWakan pelajaran tentang kejadian dalam slam yang memimgkinkan untuk dilakukan •ercobaan, pengukuran apa yang didapat, penelitian, penyajiannya sec era matematis berdasarkan &wm tertentu. Pelajaran fisika bagi kebanyakan siswa mcmbingungkan, padahal fisika itu sederhana dan menyenangkan. Melalui pelajaran fisika akan memberdmn pengertian tentang banyak hal yang mclekat dalam kchidupan sehari-hari yang sangat konkrit dan nyata keberadaannya. Tetapi kesan yang timbul di sebagian besar siswa tidaklah demilum. Hka ditanyakan kepada siswa sekolah menengah di Indonesia (SUP maupun SMA) tentang pelajaran apa yang dianggap paling sulk umumnya sebagian besar menjawab fis&a. Jika pertanyaan kemudian dilanjutkan mengapa fisika menjadi pelajaran yang dianggap paling sulit dipahanu batw%kah jawabannya adalah karma dalam pelajaran fisika sangat banyak hal abstrak yang harus dipahami, banyak rumus, yang hares d1apal