Browsing by Author "Tety, Ermi"
Now showing 1 - 9 of 9
Results Per Page
Sort Options
Item Analisis Efisiensi Pemasaran Karet Di Desa Sei Tonang Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar(2015-08-04) Tety, Ermi; Maharani, EvyKomoditas perkebunan sampai saat ini masih menjadi salah satu sumber pendapatan bagi masyarakat. Karet merupakan komoditas perkebunan yang sangat penting perannya di Indonesia. Karet merupakan salah satu komoditi perkebunan penting, baik sebagai sumber pendapatan, kesempatan kerja dan devisa, pendorong pertumbuhan ekonomi sentra-sentra baru di wilayah sekitar perkebunan karet maupun pelestarian lingkungan dan sumberdaya hayati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi pemasaran karet di Desa Sei Tonang Kecamatan Kampar Utara. Penelitian ini dilakukan di Desa Sei Tonang sebagai sentra produksi karet yang ada di Kecamatan Kampar Utara dimana 32 persen luas lahan karet berada di desa ini. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling terhadap 38 petani karet yang tanaman karetnya berumur 20-25 tahun. Pengambilan sampel terhadap pedagang dilakukan melalui metode Snowball Sampling dengan mengikuti saluran pemasarannya. Hasil penelitian menunjukkan saluran pemasaran di Desa Sei Tonang Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar terdapat satu saluran pemasaran atau bersifat homogen dan merupakan saluran pemasaran yang efisien dimana margin pemasaran adalah sebesar Rp. 3.400 dan untuk bagian yang diterima petani adalah sebesar 73.44 persen dan efisiensi pemasaran adalah sebesar 3,07 persen.Item Analisis Nilai Tambah Keripik Buah di Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar(2017-06-08) Tety, Ermi; ElizaTujuan dan i penelitian ini adalah untuk menganalisis nilai tambah dani agroindustri keripik nenas dan keripik nangka. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kualu Nenas Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive), dengan pertimbangan bahwa Desa Kualu Nenas merupakan desa yang berada di Kecamatan Tambang yang memiliki banyak usaha agroindustri keripik nenas dan keripik nangka. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sensus yakni dengan cara mencatat semua elemen (responden) yang diteliti. Kumpulan dan i seluruh elemen (responden) tersebut dinamakan populasi. Jumlah responden keripik nenas dan keripik nangka di Desa Kualu Nenas berjumlah 12 pengraj in. Hasil penelitian menunjukkan bahwa agroindustri keripik nenas dan keripik nangka yang dijalankan sudah menguntungkan. Pendapatan bersih yang diperoleh dan i rata -rata 12 pengrajin adalah Rp.8.350.062,26 per bulan untuk keripik nenas dan Rp. 1.243.240,79 per bulan untuk keripik nangka. Efisiensi usaha pengolahan nenas menjadi keripik nenas adalah sebesar 1,37. Sedangkan efisiensi usaha pengolahan nangka menjadi keripik nangka adalah sebesar 1,85. Nilai tambah yang diberikan terhadap pengolahan nenas dan nangka menjadi keripik masing-masing adalah Rp. 2.389,30 dan 15.575,51 dengan rasio nilai tambah terhadap 71,61 %.Item Analisis Nilai Tambah Keripik Buah Di Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar(2017-06-08) Tety, Ermi; ElizaAgroindustri merupakan komponen kedua dalam agribisnis setelah komponen produksi pertanian, komponen pengolahan ini menjadi penting karena akan meningkatnya kualitas, penyerapan tenaga kerja, keterampilan produsen dan pendapatan produsen. Mengingat jenis industri pertanian yang dapat. dikembangkan sangat banyak maka perlu diprioritaskan pertumbuhan agroindustri yang mampu menangkap efek ganda yang tinggi baik bagi kepentingan pembangunan nasional, maupun pembangunan pedesaanItem Analisis Saluran Pemasaran dan Transmisi Harga Tandan Buah Segar (Tbs) Kelapa Sawit Pada Petani Swadaya di Desa Sari Galuh Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar(2013-01-10) Deswita, Selviana; Tety, Ermi; Maharani,EvyThe purpose of this research is to find out and analyze: channels and marketing margins of TBS as well as palm oil prices received by Swadaya Farmers; the correlation or relationship between the price of oil palm paid PKS with the price received by swadaya farmers and the effect of price (price transmission elasticity) from oil palm at PKS with the price recevied by swadaya farmers at sari galuh village, tapung district, kampar subdistrict. This research was conducted from March 2012 to August 2012. The method that the reasearch used was survey method. The sample take used by purposive sampling. The sampling of the reaserch was 42 swadaya farmers with the age of palm trees between 8-12 years, whereas for traders and pks used by method snowball sampling by following marketing chanel. The results of this research show only one market by channel from swadaya farmers tbs, from farmer to traders than to PKS and marketing margins used the periodic time series data from January to December 2011 Rp. 223,07. The price that received by farmer is 86,09%. The correlation value of the price from swadaya farmers with the price PKS was 0,983. The value of the elasticity of price transmission between the price received from swadaya farmers and the price of oil palm by PKS was 0,999.Item ANALISIS SALURAN PEMASARAN TANDAN BUAH SEGAR (TBS) KELAPA SAWIT PADA PETANI SWADAYA DI DESA SIMPANG KELAYANG KECAMATAN KELAYANG KABUPATEN INDRAGIRI HULU(2016-11-30) Pratama, Ardiansyah; Elizal; Tety, ErmiPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis: 1) saluran, marjin pemasaran dan bagian dari harga yang diterima petani. 2) sambungan atau korelasi antara harga minyak sawit yang dibayarkan kepada petani Organisasi PKS. Metode survei yang digunakan dengan purposive sampling untuk petani. Sampel dari umur tanaman 7-10. dengan mengambil 10% dari populasi sehingga sampel diambil 22 216 petani. Sampel pedagang dan PKS menggunakan metode snowball sampling. Desa Simpang Kelayang Kecamatan Kelayang terdapat tengkulak yang menjadi perantara petani-pedagang-PKS. Petani harga jual ke pedagang pada bulan Februari 2015 adalah Rp. 1.326,36 / kg dan pedagang menjual ke PKS untuk Rp. 1.790,64 / kg. Margin Maret 2014- Februari 2015 adalah bulan tertinggi Januari 2015 sebesar Rp. 420,26 / Kg. Margin terendah di April 2014 sebesar Rp. 125,40 / Kg TBS pemasaran Efisiensi Dalam Februari 2015 sebesar 14,28 persen dari total marjin pemasaran dari USD 464,28 / Kg dan bagian dari petani menerima 73,03 persen. nilai korelasi harga (r) di tingkat petani dengan pedagang sebesar 0.832Item Analisis Usaha Karet Esk Pola Tcsdp Di Kecamatan Kampar Kiri Tengah Kabupaten Kampar(2017-07-08) Edwina, Susy; Eliza; Khaswarina, Shorea; Tarumun, Suardi; Maharani, Evy; Tety, Ermi; Yusmini; Edwina, SusySektor pertanian yang potensial dikembangkan di Indonesia salah satunya adalah sub sektor perkebunan. Pengembangan sub sektor perkebunan khususnya karet telah memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia, baik dari segi kontribusinya terhadap pendapatan negara maupun penyerapan tenaga kerja disektor industri. Selain itu juga disebabkan oleh kondisi geografis wilayah Indonesia yang sesuai untuk pengembangan perkebunan karet. Prospek yang cerah dalam perkebunan karet mendorong pemerintah Indonesia untuk terus mengembangkan areal setiap tahunnya. Atas dasar tersebut potensi perekonomian daerah dapat memberikan peningkatan pendapatan bagi masyarakat terutama petani. Dalam pengolahan usahatani, petani mengupayakan agar hal yang diperoleh secara ekonomis menguntungkan, dimana biaya yang dikeluarkan dapat menghasilkan produksi maksimal sehingga pada akhirnya pendapatan petani akan meningkat, dan dengan meningkatnya pendapatan maka secara otomatis tingkat kesejahteraan petani tersebut akan meningkat. Sektor pertanian memegang peranan penting dalam kehidupan bangsa Indonesia karena sektor pertanian mampu menyediakan lapangan kerja, menyediakan pangan dan dapat menyumbangkan devisa kepada negarItem ANALYSIS OF INDONESIA’S PEPPER IN THE SUPPLY AND DEMAND(2016-11-30) Tety, Ermi; Eliza; HamdaniIndonesia is second biggest producer and exportir of pepper commodity in the world. The purposes of this research are: (1) to analyze of Indonesian pepper in the supply and demand; (2) to analyze the impact of exchange rate, price of world pepper, and combination among its to Indonesian pepper in the supply and demand. Analysis method used simultaneous equation with time series data from 1990 till 2013. The results showed that determinant coefficient (R2) of every equations are 0,51 till 0,86 and F value are 4,67 till 20,16. Indonesian pepper production significantly influenced by real price of Indonesian pepper, Indonesian pepper export, real interest rate of Indonesia, and Indonesian pepper production last year. Indonesian pepper demand significantly influenced by Indonesian population. Indonesian pepper export significantly influenced by growth of Indonesian pepper demand and Indonesian pepper export last year. Indonesian pepper price significantly influenced by Indonesian pepper production, real exchange rate of IDR to USD, inflation rate of Indonesia, and Indonesian pepper price last year. Real price of Indonesian pepper isn’t responsive to Indonesian pepper production in short run and responsive in long run. Indonesian population is responsive to Indonesian pepper demand in short run and long run. Other exogenous variables aren’t responsive to endogenous variable in short run and long run. The exchange rate depreciation, the increase price of world pepper, and combination among its impact to increase of Indonesian pepper price, export, and production and degradation of Indonesian pepper demand. Development of pepper agroindustry must intensively to improve domestic demand and give economic value to pepper commodity.Item Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan/Agribisnis/ Pertanian(2017-06-08) Edwina, Susy; Eliza; Khaswarina, Shorea; Yusmini; Tarumun, Suardi; Tety, Ermi; Maharani, EvyKaret merupakan salah satu komoditi hasil perkebunan yang mempunyai peran yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian Indonesia dan menjadi salah satu komoditi ekspor unggulan Indonesia dalam menghasilkan devisa negara diluar minyak dan gas. Indonesia merupakan negara dengan kebun karet terbesar di dunia mengungguli produsen utama lainnya yaitu Thailand dan Malaysia. Meskipun demikian produksi karet Thailand per tahun lebih besar dibandingkan dengan hasil produksi karet Indonesian (Riau terkini, 2014) Pengembangan sub sektor perkebunan karet di Provinsi Riau menunjukkan trend yang semakin meningkat. Pada tahun 2013 luas perkebunan karet di Riau mencapai 500.949 ha dengan hasil produksi 350.476 ton.Keberhasilan subsektor perkebunan tidak lepas dari faktor sumber daya manusia sebagai pelaku utama dan sekaligus sebagai wahana dalam kegiatan pengembangan dan berperan besar dalam meningkatkan pendapatan (BPS Provinsi Riau,2013).Item Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Gula Pasir Di Indonesia(2015-08-04) Tety, Ermi; Rifai, Ahmad; Satriana, Eka DewiThe purpose of this research are: (a) to know the development of Indonesia‟s sugar consumption aggregately during 1980-2011 (b) to analyze the factors that affecting on production, consumption, and domestic price of sugar in Indonesia. The data that used is time series data of 1992-2011 obtained from various source such as BPS, DGI, Ditjen Perkebunan etc. the analysis method that used is 2SLS method with simultaneous model. The result of this research shows that the development of sugar‟s consumption aggregate in Indonesia during 1980-2011 has been increasing from year to year. However, the increasing of sugar‟s consumption haven‟t comparable yet with the increasing of domestic sugar‟s production. Sugar‟s production significantly affected by sugar cane‟s plantation area and coffee‟s price as complement product. Direct consumption of sugar significantly affected by civilization‟s quantity and the consumption‟s a year before. While the domestic price significantly affected by world‟s price, the exchange value of Rupiah and the price a year before.