Browsing by Author "Taslim, Rika"
Now showing 1 - 7 of 7
Results Per Page
Sort Options
Item KARBON AKTIF MONOLIT DARI AMPAS TEBU SEBAGAI ELEKTRODA SUPERKAPASITOR: TINJAUAN SIKLIK VOLTAMMETRI(2014-06-24) Taer, Erman; Iwantono; Manik, Saidatul Tua; Yulita, Mira; Taslim, Rika; Dahlan, DahyunirElektroda superkapasitor telah dibuat dari karbon aktif monolit (KAM) menggunakan bahan asal ampas tebu. Pengaktifan KAM dilakukan menggunakan dua metode yaitu : fisika dan kombinasi kimia+fisika. Pengaktifan fisika dilakukan menggunakan gas CO2 sedangkan pengaktifan kimia dilakukan dengan menggunakan 0,3 M KOH sebagai activator. Kedua jenis elektroda ini kemudia difabrikasi sebagai elektroda superkapasitor dengan tipe koin menggunakan elektrolit 1 M H2SO4. Sifat kapasitif KAM ditentukan dengan menggunakan metode siklik voltammetri (SV). SV dilakukan pada tegangan 0 sampai 1 V dengan variasi laju scan 1, 10, 20, 30 dan 50 mV/s. Nilai kapasitansi maksimum KAM dari ampas tebu yang dihasilkan adalah sebesar 176 F/g. Sebagai tambahan juga dilakukan pengujian sifat Kristal dan morpologi terhadap KAM dengan menggunakan metode difraksi sinar-X dan scanning electron microscop. BErdasarkan hasil penelitian ini dapat ditunjukkan bahwa ampas tebu potensial dikembangkan sebagai elektroda superkapasitor.Item Pengaruh Suhu Pengaktivan Co2 Terhadap Luas Permukaan Elektroda Karbon Dan Sifat Kapasitan Sel Superkapasitor Dari Kayu Karet(2015-10-26) Taer, Erman; Mustika; Zulkifli; Taslim, RikaTelah dilakukan studi pada pengaruh suhu pengaktifan terhadap sifat fisika dan elektrokimia elektroda karbon superkapasitor dari kayu karet. Elektroda karbon dibuat dari potongan melintang kayu karet yang dicetak membentuk pelet, dilanjutkan dengan proses karbonisasi pada suhu 600 oC dalam lingkungan gas N2 dan aktivasi fisika dengan variasi suhu 800 oC dan 900 oC dalam lingkungan gas CO2. Proses aktivasi dilanjutkan dengan menggunakan aktivasi kimia secara bertingkat menggunakan larutan KOH 5 M dan diteruskan 25% larutan HNO3. Karakterisasi luas permukaan elektroda menggunakan metode Brunaeur Emmet Teller (BET). Hasil pengujian BET diperoleh luas permukaan sebesar 95.951 m2/g dan 331,543 m2/g, masing-masing untuk pengaktifan CO2 800 dan 900 oC. Pengujian sifat elektrokimia elektroda karbon dilakukan dengan membangun sel superkapasitor dan menggunakan larutan H2SO4 1 M sebagai elektrolit. Pengujian sifat elektrokimia dilakukan dengan metoda impedan spektroskopi elektrokimia. Nilai kapasitansi spesifik untuk suhu pengaktifan CO2 800 dan 900 oC diperoleh sebesar 56,08 F/g dan 154,03 F/g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan suhu aktivasi fisika dapat meningkatkan prestasi sel superkapasitor.Item Pengaruh Suhu Pengaktivan Co2 Terhadap Luas Permukaan Elektroda Karbon Dan Sifat Kapasitan Sel Superkapasitor Dari Kayu Karet(2015-12-17) Taer, Erman; Mustika, Wan Nisfha; Zulkifli; Taslim, RikaTelah dilakukan studi pada pengaruh suhu pengaktifan terhadap sifat fisika dan elektrokimia elektroda karbon superkapasitor dari kayu karet. Elektroda karbon dibuat dari potongan melintang kayu karet yang dicetak membentuk pelet, dilanjutkan dengan proses karbonisasi pada suhu 600 oC dalam lingkungan gas N2 dan aktivasi fisika dengan variasi suhu 800 oC dan 900 oC dalam lingkungan gas CO2. Proses aktivasi dilanjutkan dengan menggunakan aktivasi kimia secara bertingkat menggunakan larutan KOH 5 M dan diteruskan 25% larutan HNO3. Karakterisasi luas permukaan elektroda menggunakan metode Brunaeur Emmet Teller (BET). Hasil pengujian BET diperoleh luas permukaan sebesar 95.951 m2/g dan 331,543 m2/g, masing-masing untuk pengaktifan CO2 800 dan 900 oC. Pengujian sifat elektrokimia elektroda karbon dilakukan dengan membangun sel superkapasitor dan menggunakan larutan H2SO4 1 M sebagai elektrolit. Pengujian sifat elektrokimia dilakukan dengan metoda impedan spektroskopi elektrokimia. Nilai kapasitansi spesifik untuk suhu pengaktifan CO2 800 dan 900 oC diperoleh sebesar 56,08 F/g dan 154,03 F/g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan suhu aktivasi fisika dapat meningkatkan prestasi sel superkapasitorItem PENGARUH UKURAN SERAT DAN KETEBALAN MEMBRAN KULIT TELUR SEBAGAI SEPARATOR ALAMI PADA PENGUKURAN CAS DAN DISCAS DENGAN RAPAT ARUS YANG BERBEDA TERHADAPRAPAT ENERGI DAN DAYA SEL SUPERKAPASITOR(2014-07-01) Taer, Erman; Sugianto; Sumantre, Maya Annisa; Taslim, Rika; Iwantono; Dahlan, DahyunirTelah dilakukan pengujian berbagai macam membran kulit telur (MKT) sebagai separator alami superkapasitor. Perbedaan ukuran serat dan ketebalan membran separator dipilih dengan menggunakan berbagai macam sumber MKT seperti membran kulit telur ayam (MKTA), membran kulit telur itik (MKTI) dan membran kulit telur angsa (MKTAN). Hasil pengukuran scanning electrone microscope menunjukkan bahwa MKT mempunyai bentuk morphologi menyerupai jaringan serat nano. Ukuran rata-rata diameter serat dan ketebalan untuk masingmasing MKTA, MKTI dan MKTAN adalah 1.177 nm; 1.314 nm; 937,14 nm dan 0,03 mm; 0,10 mm; 0,14 mm. MKT difabrikasi sebagai separator superkapasitor dengan cara pembuatan sel superkapasitor jenis koin. Perubahan nilai rapat energi dan daya sel superkapasitor diuji dengan metoda cas-discas pada arus konstan dengan rapat arus 0,01 mA/cm2 dan 0,03 mA/cm2 dalam larutan elektrolit 1 M H2SO4. Hasil pengukuran dan analisa yang telah dilakukan menunjukkan ukuran serat dan ketebalan MKT sebagai separator superkapasitor sangat mempengaruhi nilai rapat energi dan daya sel superkapasitor.Item PENYEDIAAN DAN KARAKTERISASI KARBON AKTIF MONOLIT TANPA PEREKAT DARI AMPAS TEBU UNTUK PENYERAPAN LOGAM BERAT (FE)(2014-07-01) Sugianto; Taer, Erman; Putri, Rahmi Aniza; Taslim, Rika; IwantonoKarbon aktif monolit (KAM) tanpa perekat telah dihasilkan dari ampas tebu dan telah digunakan untuk penyerapan logam berat dari kawasan perairan. Penyediaan KAM tanpa perekat diawali dengan metoda karbonisasi ampas tebu pada suhu 280 oC dalam keadaan vakum untuk mendapatkan sifat rapuh. Proses pengilingan dan pengayakan telah mendapatkan ukuran partikel karbon kecil dari 53 μm yang menghasilkan serbuk karbon swa-merekat (SKSM). Pencetakan SKSM dengan tekanan 6 ton dilakukan untuk mendapatkan monolit hijau (MH). Akhirnya, karbonisasi MH pada suhu 600 oC dalam lingkugan gas N2 dan pengaktifan pada suhu 900 oC selama 4 jam dalam lingkungan gas CO2 telah menghasilkan KAM. Pengujian serapan logam berat Fe dalam cairan dilakukan dengan variasi waktu rendaman selama 1, 3, 5 dan 7 jam. Hasil pengujian spektroskopi serapan atomik (SSA) diketahui keadaan serapan logam berat Fe meningkat hampir linier dengan bertambahnya waktu perendaman. Pengujian difraksi sinar X (XRD), spektroskopi elektron mikroskop (SEM) dan energi dispersif sinar X (EDX) telah membuktikan kemampuan penyerapan Fe pada KAM dari ampas tebuItem Sifat Elektrokimia Superkapasitor Menggunakan Metode Charge Discharge Untuk Elektroda Karbon Dari Kayu Karet(2015-12-17) Taer, Erman; Zulkifli; Syech, Riad; Taslim, RikaKarakterisasi sifat elektrokimia superkapasitor dengan metode charge discharge (CDC) telah berhasil dilakukan. Superkapasitor dibangun menggunakan elektroda karbon dari kayu karet yang telah dimodifikasi membentuk pelet. Selanjutnya elektroda karbon diaktivasi menggunakan KOH dengan perbedaan molaritas yaitu 1M, 3M, 5M. Superkapasitor terdiri dari satu pasang teflon, pengumpul arus, elektroda karbon dan dipisahkan oleh separator. Pengukuran CDC dilakukan menggunakan alat solatron interface 1286 pada rapat arus konstan sebesar 0,01 mA/s dan tegangan antara 0 – 1 V. Sifat elektrokimia yang ditentukan dengan metode CDC antara lain kapasitansi spesifik, rapat energi dan daya. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kapasitansi spesifik yang dihasilkan pada 1M, 3M, 5M adalah 27,39 F/g, 66,68 F/g dan 45,21 F/g. Rapat energi yang dihasilkan untuk setiap variasi adalah 0,192 Wh/kg, 1,587 Wh/kg dan 0,997 Wh/kg. Rapat daya sebesar 86,68 W/kg, 102,137 W/kg dan 116,608 W/kg. Luas permukaan pori elektroda yang dihasilkan semua variasi KOH 1M, 3M, 5M adalah 31,72 m2/gram, 29,02 m2/gram, dan 95,95 m2/gram. Pengujian mikroskop pemindai elektron juga dilakukan untuk meninjau morfologi elektroda karbon.Item Sifat Elektrokimia Superkapasitor Menggunakan Metode Charge Discharge Untuk Elektroda Karbon Dari Kayu Karet(2015-10-26) Taer, Erman; Zulkifli; Syech, Riad; Taslim, RikaKarakterisasi sifat elektrokimia superkapasitor dengan metode charge discharge (CDC) telah berhasil dilakukan. Superkapasitor dibangun menggunakan elektroda karbon dari kayu karet yang telah dimodifikasi membentuk pelet. Selanjutnya elektroda karbon diaktivasi menggunakan KOH dengan perbedaan molaritas yaitu 1M, 3M, 5M. Superkapasitor terdiri dari satu pasang teflon, pengumpul arus, elektroda karbon dan dipisahkan oleh separator. Pengukuran CDC dilakukan menggunakan alat solatron interface 1286 pada rapat arus konstan sebesar 0,01 mA/s dan tegangan antara 0 – 1 V. Sifat elektrokimia yang ditentukan dengan metode CDC antara lain kapasitansi spesifik, rapat energi dan daya. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kapasitansi spesifik yang dihasilkan pada 1M, 3M, 5M adalah 27,39 F/g, 66,68 F/g dan 45,21 F/g. Rapat energi yang dihasilkan untuk setiap variasi adalah 0,192 Wh/kg, 1,587 Wh/kg dan 0,997 Wh/kg. Rapat daya sebesar 86,68 W/kg, 102,137 W/kg dan 116,608 W/kg. Luas permukaan pori elektroda yang dihasilkan semua variasi KOH 1M, 3M, 5M adalah 31,72 m2/gram, 29,02 m2/gram, dan 95,95 m2/gram. Pengujian mikroskop pemindai elektron juga dilakukan untuk meninjau morfologi elektroda karbon.