Browsing by Author "Talis, Salmiati"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item Evaluasi Performance Heat Exchanger 211/212 E-6 dan 211/212 E-7, di Hydrocracking Complex (HCC) PT. Pertamina RU II Dumai(2013-05-07) Talis, Salmiati; Nirwana; Al Rasyid, HarunHeat Exchanger 211/212 E-6 dan 211/212 E-7 di Hydrocracking Complex (HCC) PT. Pertamina RU II Dumai, adalah serangkaian Heat Exchanger yang digunakan untuk memanaskan efluent reaktor dari 211/212 V-10 sebelum memasuki debutanizer 211/212 V-12. Efluent reaktor yang bersuhu 72,8oC dipanaskan ke dalam Heat Exchanger 211/212 E-6, dengan media pemanas diesel diperoleh suhu keluaran sebesar 119,2 oC. Kemudian efluent reaktor dipanaskan kembali ke dalam 211/212 E-7 dengan media pemanas heavy kero pumparound. Suhu keluaran 211/212 E-7 sebesar 162,75 oC melebihi suhu media pemanasnya yaitu 154,01oC. Kondisi ini tentu saja mempengaruhi sistem perpindahan di fraksinator yang akan berpengaruh pada produk yang dihasilkan. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengevaluasi performa Heat Exchanger 211/212 E-6 dan 211/212 E-7 karena keduanya mengalami penurunan kemampuan kerja yang disebabkan oleh masa pakai yang telah mencapai lebih dari 20 tahun. Evaluasi dilakukan dengan cara menghitung kondisi operasi berupa dirt factor dan pressure drop secara aktual dan selanjutnya dibandingkan dengan nilai desain. Dari perhitungan untuk 211/212 E-6 diperoleh dirt factor sebesar 1,547x10-3BTU/jam.ft2.oF ,dan presure drop pada shell sebesar 0,012 kg/cm2, pada tube 0,02 kg/cm2. Sementara perhitungan pada 211/212 E-7 diperoleh dirt factor sebesar 3,739x10- 3 BTU/jam.ft2.oF ,dan presure drop pada shell sebesar 0,082 kg/cm2, pada tube 0,094 kg/cm2. Hasil ini lebih kecil dari yang diizinkan pada data desain, yaitu untuk 211/212 E-6, dirt factor sebesar 0,027287BTU/jam.ft2.oF, pressure drop pada shell sebesar 0,35 kg/cm2 dan , pressure drop pada tube sebesar 0,35 kg/cm2. Sementara data desain untuk 211/212 E-7, dirt factor sebesar 0,027287BTU/jam.ft2.oF, pressure drop pada shell sebesar 0,7 kg/cm2 dan , pressure drop pada tube sebesar 0,7 kg/cm2. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kedua Heat Exchanger ini masih dalam keadaan baik dan layak dipakai.Item Kombinasi Pengolahan Anaerob dan Membran Ultrafiltrasi Berbahan Polipropilen Untuk Proses Pengolahan Limbah Cair Kelapa Sawit(2013-03-21) Talis, Salmiati; Daud Syarfi; Ahmad AdriantoPalm oil wastewater of PTPN V potentially contaminating environment if we can’t handle correctly. The result of analysis showed that acidic pH’s value 4.0, the value of COD is 30,000 mg/L and TSS value is 8635 mg/L. This value is not in accordance with the decree of minister Environment number 51 of 1995 for pH values were in the range 6-9, for a COD value is 500 mg/L and TSS value is 300 mg/L. Research was done to reduce the value of that parameters to fit the provisions of the Government of Indonesia. Process carried out is anaerobic process. Problems that arise in this process is the washout of biomass so that was developed by combining anaerobic digestion process with membrane ultrafiltration. Anaerobic process carried out several stages, the seeding stage, acclimatization, startup and operational. pH values obtained in the final stage anaerobic process that is equal to 8.7, COD is 5000 mg/L with an efficiency of COD is 66.67% and TSS is 1510 mg/L. The results of the anaerobic process is passed through a membrane with pressure variation is 1.6 bar , 1.8 bar, and 2.0 bar. The best pressure is 1.8 bar with a pH value is 8.5, the value of COD is 2000 mg/L with an efficiency COD is 60% and TSS is 20 mg/L with an efficiency of TSS is 98.67%