Browsing by Author "Syawal, Henni"
Now showing 1 - 6 of 6
Results Per Page
Sort Options
Item EFEK PEMBERIAN VAKSIN Ichthyophthirius multifilns TERHADAP RESPONS IMUN IKAN JAMBAL SIAM Pangasius hypopthalamus PADA PEMELIHARAAN SUHU YANG BERBEDA(2013-02-07) Syawal, HenniPenelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi FKIP dan Fisiologi serta Imunologi FKH Institut Pertanian Bogor, mulai bulan Mei sampai pertengahan November 2009. Tujuan penelitian adalah untuk melihat respons fisiologis ikan yang diberi vaksin ich dan kemudian di pelihara pada wadah dengan suhu air yang berbeda. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap satu faktor, yang menjadi faktor perlakuan adalah suhu terdiri dari tiga taraf yaitu; 24°C, 28°C, 32°C, untuk mengurangi kekeliruan dilakukan ulangan tiga kali. Ikan uji diberi vaksin dengan cara perendaman selama 15 menit dengan dosis 3 ml/1, kemudian ikan uji dipelihara selama satu bulan. Peubah yang diukur adalah; 1) deteksi antibodi di mukus, 2) kadar glukosa dalam plasma, 3) kadar hematokrit, 4) kadar hemoglobin, 5) total eritrosit, 6) total leukosit, 7) jenis leukosit. Hasil yang didapat adalah pemberian vaksin ich secara perendaman selama 15 menit dengan dosis 3 ml/1 air dapat meningkatkan sintasan hidup ikan jambal siam hingga 100%, walaupun dipelihara pada suhu 24°C, 28°C, dan 32°C. Respons fisiologis ikan jambal siam yang dipelihara pada suhu 24°C, 28°C, dan 32°C secara statistik (p< 0,05) tidak menunjukkan pengaruh yang nyata untuk semua peubah yang diukur. Pada umumnya nilai peubah yang diukur mengalami peningkatan pada pengukuran kedua (hari ke-15 pascaimunisasi) dan kembali mendekati normal pada pengukuran ketiga (hari ke- 30 atau diakhir penelitian). Ikan mempunyai adaptasi yang tinggi setelah dua minggu pemeliharaan.Item IDENTIFIKASI BAKTERI PATOGEN DI PERAIRAN WADUK KOTO PANJANG KABUPATEN KAMPAR RIAU(2016-07-13) Syawal, Henni; Nasution, Syafrudin; Ferdiansyah, RismanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis bakteri patogen yang terdapat di Perairan Waduk Koto Panjang, yang berpotensi menyerang atau menginfeksi ikan-ikan yang dipelihara pada keramba jaring apung (KJA). Sehingga dapat menimbulkan wabah penyakit pada usaha budi daya ikan. Metode yang digunakan adalah metode survey, yaitu mengambil sampel di lapangan dan dianalisis di laboratorium. Pengambilan sampel dilakukan dilima stasiun yang memiliki kegiatan pemeliharaan ikan di KJA, yaitu stasiun 1 (Dam Site), stasiun 2 (Pulo Gadang), stasiun 3 (Batu Langkah Besar), stasiun 4 (Muara Mahat), dan stasiun 5 (Tanjung Alai). Pengambilan sampel dilakukan sebanyak tiga kali dalam waktu tiga bulan (bulan Juli, Agustus, September), setiap pengambilan sampel dilakukan ulangan sebanyak tiga kali. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 5 jenis bakteri patogen yang berpotensi menginfeksi ikan-ikan yang dibudidayakan di dalam keramba jaring apung, yaitu bakteri Streptococcus sp., Vibrio sp., Enterobacter sp., Aeromonas sp., dan Pseudomonas sp. Stasiun 1 (Dam Site) merupakan daerah yang paling banyak ditemukan jenis bakteri patogen pada bulan Juli, yaitu bakteri Streptococcus sp., Vibrio sp., Enterobacter sp., Aeromonas sp., dan Pseudomonas sp., sedangkan pada bulan September, ditemukan empat jenis, yaitu Streptococcus sp., Vibrio sp., Aeromonas sp., dan Pseudomonas sp.Item PEMANTAATAN EKSTRAK DAUN MANGROVE Rizhopora sp. UNTUK PENGOBATAN PENYAKIT Motil Aeromonas Septiecmia(2017-11) Syawal, Henni; Karnila, Rahman; Tang, Usman MPenelitian ini bertujuan memanfaatkan ekstrak d2un mangrove Rhhopora sp. untuk mengobati ikatr air tawar (patin jambal siam) yatrg terfufeksi Aeromonas lrydrophila. Pembuaan ekstrak dlaun mangrove Nzhopora sp. menggunakan pelarut e@rc|%o/o dengan pe6andingian 1:5. Ikan uji {Pangasius hyphopthalmas.) terlebih dahulu diinfeksi dengan bakteri Aeromonas lrydrophila, dosis 0,lml/ekor, kepadatan bakteri l08cfulml. Setelah 18 jqm pascainfeksi dilakukan pengobatan sebanyak dua kali selama dua hari, dengan cara perendaqan 5 menit dalam larutan ekstrak daun mangrove Rizhopora sp. Perlakuan dosis pengobatan adalah; 1300, 1600, dan 1900 ppm, dan kontrol positif (tanpa diobati). Hasil penelitian menunjukkaa bahwa pengobatan dengan ekstrak Rizhopora sp. dosis l600ppm mampu mengobati ikan jambal siam yang terinfeksi A. hydrophilc dilihat dari gambaran darah dan kelulusanhidup ikan di akhir penelitian. Nilai rata-rata total eritrosit 346.00*22.60 x l0aseUnm3, Kadar hemoglobin 9.30+0.469ldL, Nilai hematokrit 30.67+l .53Vo, dan persentase kelulusanhidup 84,6yo-Item Pembuatan Vaksin Sel Utuh Antigen Ichthyophthirius multifiliis(2013-01-08) Syawal, HenniPenelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Parasit dan Penyakit Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau, pada bulan April sampai Oktober 2007. Penelitian pada tahun pertama inl bertujuan untuk mendapatkan formulasi media kultur dan mempertahankan ich baik stadia trophozoid maupun theron. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen, yaitu pertama memformulasi media untuk mengkultur ich stadia trophozoid agar dapat berubah menjadi stadia theron, kedua memformulasi media untuk dapat mempertahankan stadia theron sebagai bahan antigen dalam pembuatan vaksin, ke tiga theron yang telah dipertahankan selama satu bulan diinfeksikan ke ikan sehat tujuannya untuk melihat patogenitas dari theron tersebut, ke empat ikan hasil uji patogenitas dibuat pereparat histologi dengan tujuan untuk melihat kerusakan yang ditimbulkannya (histopatologi). Parameter yang diukur adalah; 1) waktu yang dibutuhkan trophozoid untuk dapat berubah menjadi theron di dalam media kultur. 2) kelulusanhidup theron di dalam media. 3) pergerakan theron di dalam media selama di pertahankan. 4) waktu yang dibutuhkan untuk muncul gejala klinis akibat uji patogenitas. 5) histopatologi ikan hasil uji patogenitas. Hasil yang didapat adalah; 1) Media yang terbaik untuk mengkultur ich stadia trophozoid adalah media dari perlakuan C, yakni dengan komposisi antara lain kaldu ikan 0,7 ml dan serum ikan 1 ml dengan akuabides sebagai pelarut 200 ml, dapat merubah stadia trophozoid menjadi theron pada hari ke 5. 2) Theron yang dihasilkan pada media C dapat dipertahankan selama 39 hari tanpa penambahan media. 3) Theron hasil kultur dalam akuabides dapat dipertahankan lebih lama dalam media dengan komposisi antara lain kaldu ikan 0,3 ml, serum ikan 2 ml dan akuabides sebagai pelarutnya 100 ml mampu bertahan hidup dalam media selama 79 hari tanpa penambahan media. 4) Theron yang telah dipertahankan dalam media mampu menginfeksi ikan dan dapat kembali menjadi stadia trophozoid setelah dilakukan uji patogenitas. 5) Uji patogenitas yang dilakukan dapat menimbulkan kematian hingga 100 % pada hari ke 16 pasca infeksi . 6) Hasil histopatologi menunjukan adanya kerusakan pada sel epidermis dan dermis kulit yakni adanya atrofi dan nekrosis, sedangkan pada insang terjadi hyperplasia.Item Perbaikan Proses Pembelajaran Mata Kuliah Parasit dan Penyakit Ikan Di Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau(2015-07-29) Aryani, Netti; Syawal, Henni; Lukistyowati, lesje; Ikhwan, YusniPerbaikan Proses Pembelajaran Mata kuliah Parasit dan Penyakit Ikan bertujuan meningkatkan kualitas proses perkuliahan di Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan bagi mahasisv/a Studi Budidaya Perairan (BDP). Perbaikan proses pembelajaran ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2000/2001 dan sebagai perbandingannya digunakan hasil pembelajaran semester ganjil tahun ajaran 1999/2000. Dari hasil proses pembelajaran yang telah dilakukan secara kuantitas terjadi penurunan nilai A, B, dan C yang diperoleh mahasiswa dari 85,57 % menjadi 77,76 %. Tetapi apabila dilihat dari peroJehan nilai A, C dan D diperoleh suatu peningkatan kualitas mahasiswa dalam memahami materi yang diberikan. Mahasiswa yang mendapat nilai A meningkat dari 13,04 % menjadi 14,81 %. Sedangkan yang mendapat nilai C dan D menurun sebesar 5,16 % dan 7,81 %. Proses pembelajaran ini telah dapat meningkatkan mutu perkuliahan bagi mahasiswa yang dengan serius mengikutinya. Diperolehnya nilai E sebesar 14,81 % pada semester ini bukan disebabkan karena kemampuan nalar yang rendah, tetapi karena mahasiswa tersebut tidak memenuhi persyaratan untuk diluluskan seperti tidak mengikuti kuliah dengan baik, tidak mengerjakan tugas, tidak mengikuti ujian Mid-Semester dan SemesterItem Proceeding of The 3rd International Seminar of Fisheries and Marine Science Pekanbaru-INDONESIA(2016-03-30) Hutauruk, Ronald Mangasi; Heltonika, Beni; Karnila, Rahman; Windarti; Syawal, Henni; Efriyeldi