Browsing by Author "Susanti, Hevi"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
Item Komunikasi Verbal Abuse Orang Tua Pada Remaja (Studi Deskriptif Konsep Diri Remaja Di Kecamatan Kerumutan Kabupaten Pelalawan)(wahyu sari yeni, 2019-07-29) Susanti, HeviFenomena yang akhir-akhir ini terjadi dan membudaya di lingkungan masyarakat indonesia umumnya dan khususnya di Kecamatan Kerumutan Kabupaten Pelalawan dimana menganggap hal bicara kasar, mencaci, membentak, memarahi, mengancam pada anak merupakan hal wajar. Namun seharusnya orang tua dapat memberikan contoh yang baik kepada anak dengan menggunakan bahasa atau kata-kata yang baik dan benar. Kondisi ini dapat terjadi yang mana orang tua tidak begitu paham dan tidak mengetahui bahwa kemampuan verbal yang dimiliki oleh orang tua dalam berkomunikasi dengan anak akan langsung diserap oleh anak dan membentuk suatu perilaku berkelanjutan. Tentunya tindakan-tindakan atau perilaku negatif yang dilakukan orang tua dengan berbicara kasar, mencaci, membentak, memarahi dan mengancam pada anak, orang tua telah melakukan kekerasan secara verbal atau verbal abuse. Kekerasan verbal atau dikenal dengan verbal abuse merupakan bagian dari tindakan komunikasi dengan mengunakan ucapan atau kata-kata kasar ataupun kekerasan secara verbal yang dilakukan orang tua pada anak (Charles, 1998). Lawson (2006 dalam Rakhmat, 2007) mengelompokkan kekerasan pada anak, yaitu verbal abuse, physical abuse dan sexual abuse. Sehingga apabila anak mendapati tindakan kekerasan secara verbal secara terus-menerus maka dapat dipastikan anak tersebut akan menyebabkan perubahan pada perilaku dan dapat menghacurkan konsep diri dari sang anak. Hasil Konsep diri yang dimiliki remaja di Kec. Kerumutan Kab.Pelalawan dipengaruhi oleh significant others. Dimana, konsep diri remaja di Kec. Kerumutan Kab. Pelalawan adalah konsep diri bertipe negatif yakni tipe social comparasion dan Biased scannin. Konsep diri negatif tipe social comparision adalah berpandangan bahwa dirinya memang seperti apa yang dikatakan oleh orang lain sehingga pandangan mengenai dirinya sendiri benar-benar terlihat tidak teratur dikarenakan konsep diri yang terbentuk di pengaruhi oleh orang lain. Sedangkan konsep diri negatif tipe Biased scannin. Ditunjukkan dari sikap remaja yang ia cenderung merasa tidak disenangi oleh orang tuanya dan merasa tidak diperhatikan. Reflected Appraisal menyatakan bahwa konsep diri seseorang akan terbentuk jika ia mendapatkan penghargaan dari orang lain. Dimana, pemberi penghargaan dan besarnya penghargaan yang diterima seseorang tersebut akan menentukan derajat konsep diri yang terbentuk. Penghargaan dari orang-orang yang dianggap penting bagi seseorang (significant others seperti: orang tua, teman, saudara, dan sebagainya) juga memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap pengembangan konsep diri.Item Pemanfaatan Website Sebagai Media Komunikasi Untuk Mewujudkan Good Governance (Studi Kasus Pada Portal Pemerintah Provinsi Riau Terkait Bencana Kabut Asap)(2016-01-07) Yazid, Tantri Puspita; Nurjannah; Susanti, HeviWebsite dan portal pemerintah, merupakan wujud dari pengaplikasian tata kelola pemerintah yang berbasis internet ini. Idealnya, seluruh informasi yang dibutuhkan masyarakat dikomunikasikan melalui website dan portal tersebut, termasuk perkembangan informasi terkait bencana kabut asap di Provinsi Riau. Namun, sejauh mana pemerintah memanfaatkan website dan portal tersebut sebagai media komunikasi kepada masyarakat? Mampukah website dan portal pemerintah ini menghantarkan pemerintah Provinsi Riau mencapai Good Governance (tata kelola pemerintbsiyah yang baik)? Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Kualitatif, dengan pendekatan Studi Kasus, dan dengan teknik pengumpulan data melalui Wawancara, serta Pengamatan Langsung. Ditunjang dengan mengacu pada konsep Komunikasi Vitual, akan melihat sejauh mana website dan portal pemerintah dimanfaatkan menjadi media komunikasi kepada masyarakat. Website pemerintah Provinsi Riau yang dikelola oleh Diskominfo telah bertransformasi dengan baik. Keinginan pemerintah memberikan pelayanan publik yang terbaik dapat dilihat dari ketersediaan informasi yang diberikan melalui website. Namun, informasi mengenai bencana kabut asap masih sedikit diulas dalam portal www.riau.go.id. Bagaimana kebijakan dan penanggulangan nya, serta informasi terkait bencana tersebut tidak banyak di ulas. Padahal dalam portal telah disediakan fitur tersendiri. Berbeda denagn website mediacenter. Pesan yang disampaikan terkait bencana kabut asap lebih banyak diulasa dalam website www.mediacenter.riau.go.id. Masyarakat pengguna masih belum banyak yang mengetahui keberadaan website pemerintah. Sehingga lebih memilih membaca media sosial sebagai referensi informasi. Pemanfaatan website sebagai media komunikasi untuk mewuudkan good governance, berdasarkan konsep e-gov baru sampai pada tahap publish. Karena kedua website belum menyediakan fitur chat online. Sehingga membuat komunikasi dua arah yang terjadi tidak langsung dapat ditanggapi. Grunig menyebut berada pada tahap two-way assymetrical model. Dimana telah terjadi partisipasi atau interaksi duara arah antara sumber dan penerima, namun feedback masih lambat. Diharapkan pemerintah bisa mengoptimalkan kelebihan dari komunikasi virtual, sehingga tata kelola pemerintah yang baik dapat terwujud melalui implementasi website pemerintah.Item Sosialisasi Perubahan Undang-Undang No 19 Tahun 2016 Informasi Dan Transaksi Elektronik (Uuite-2016) Kepada Masyarakat Desa Buluh Cina Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar(wahyu sari yeni, 2019-07-30) Yeshica, Chelsy; Ismandianto, Ismandianto; Susanti, HeviPemanfaatan Teknologi Informasi, media, dan komunikasi telah mengubah baik perilaku masyarakat maupun peradaban manusia secara global. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah pula menyebabkan hubungan dunia menjadi tanpa batas (borderless) dan menyebabkan perubahan sosial, ekonomi, dan budaya secara signifikan berlangsung demikian cepat. Teknologi Informasi saat ini menjadi pedang bermata dua karena selain memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan, kemajuan, dan peradaban manusia, sekaligus menjadi sarana efektif perbuatan melawan hukum. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan dilaksanakan di wilayah Desa Buluh Cina Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar. Hasil pengabdian Sosialisasi perubahan undang-undang ITE 2016 yang bermuatan pengetahuan tentang informasi undang-undang ITE itu sendiri dan bagaimana perubahannya saat ini, membahas pula bagaimana pemanfaatan internet beserta permasalahan didalamnya. Selain itu, melalui pembekalan yang diberikan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab, peserta dapat menginternalisasikan dampak internet dan perlunya ada sosialisasi perubahan undang-undang ini dalam kehidupan sehari-hari agar lebih berhati-hati dalam menggunakan internet. Lebih dari itu, diharapkan, setelah mengikuti kegiatan sosialisasi perubahan UUITE 2016 ini peserta mampu menjadi agen perubahaan dalam menggunakan dan memanfaatkan media internet dengan baik di lingkungannya masing-masing. Dengan demikian, kegiatan sosialisasi tentang perubahaan undang-undang ini dapat semakin meluas dan didukung oleh banyak pihak.