Browsing by Author "Sri Irianty, Rozanna"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
Item PEMBUATAN ARANG AKTIF DARI ARANG SISA PEMBUATAN ASAP CAIR CANGKANG KELAPA SAWIT DENGAN METODE AKTIFASI KIMIA-FISIKA(2013-05-04) Sri Irianty, RozannaPada tahap pirolisis pembuatan asap cair menghasilkan residu berupa arang. Arang tersebut bila diolah lebih lanjut dapat menghasilkan arang aktif. Ketersediaan cangkang kelapa sawit bertambah seiring dengan semakin luasnya perkebunan kelapa sawit. Untuk itu dilakukan upaya pemanfaatan cangkang kelapa sawit melalui industri asap cair yang menghasilkan residu arang. Daya serap arang dapat diperbesar dengan cara mengaktifkan arang. Pada penelitian ini pengaktifan arang menggunakan metode aktifasi kimia-fisika. Aktifator yang dipakai adalah NaOH, HCL dan Na2CO3 dengan konsentrasi 1%, 1,5% dan 2%, sedangkan aktifasi fisika dengan cara pemanasan pada suhu 800°C selama 60 menit. Arang dalam bentuk serbuk yang telah diaktifkan, dianalisa kadar air, kadar abu dan daya serap terhadap iodium. Hasil menunjukkan arang yang diaktifkan dengan HCL 2% menghasilkan kualitas terbaik untuk karakteristik kadar air, kadar abu dan daya serap iodium memenuhi standar SNI 06-3730-199.Item Pengolahan Limbah Cair Tahu Menggunakan Biji Kelor (Moringa Oleifera Lamk )(2013-05-07) Sri Irianty, Rozanna; Kartiwi, Fenti; Candra, DeviDalam proses pembuatan tahu dihasilkan limbah cair yang memiliki kadar protein tinggi dan bersifat asam, sehingga dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Dari permasalahan tersebut, dilakukan penelitian pengolahan limbah cair tahu menggunakan koagulan alam yaitu biji kelor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja biji kelor dalam menyisihkan parameter BOD5, COD, TSS dan pH pada limbah cair tahu. Variabel bebas yang digunakan pada penelitian adalah berat biji kelor divariasikan dari 1.0 gram sampai 2.5 gram per liter limbah cair. Sedangkan variabel tetap adalah kecepatan pengadukan (pengadukan cepat selama 2 menit dan pengadukan lambat 5 menit) dan waktu pengendapan selama 30 menit. Hasil penelitian menunjukkan penyisihan BOD5, COD, TSS dan pH limbah cair tahu dengan penambahan serbuk biji kelor berlangsung efektif pada 2.5 gram biji kelor yang mampu menyisihkan BOD5 88.37%, COD 79.39%, TSS 81.36% dan penurunan pH sebesar 6.7%.Item Proses Pengendalian Korosi(2013-04-18) Komalasari; Sri Irianty, Rozanna; Fadli, AhmadMetode ekstraksi sokletasi memberikan hasil ekstrak yang lebih tinggi karena adanya pemanasan akan memperbaiki kelarutan ekstrak sehingga hasil ekstrak yang diperoleh lebih tinggi. Tanin merupakan salah satu jenis senyawa yang termasuk kedalam golongan polifenol yang dapat dijumpai pada hampir semua jenis tumbuhan hijau. Daun gambir banyak mengandung kadar tanin. untuk itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui % ekstrak gambir dan menganalisa konsentrasi tanin dalam ekstrak gambir yang diperoleh dengan variabel komposisi pelarut etanol-air. Perlakuan daun gambir untuk mendapatkan tanin meliputi pengeringan, penghalusann (blender), pengayakan, pengekstrakan dengan sokletasi sehingga diperoleh rendemen gambir. Selanjutnya, 5 ml filtrat dari rendemen ditambahkan FeCb untuk analisa kuanlitatif, selebihnya didestilasi untuk memperoleh ekstrak gambir dan dianalisa menggunakan spekrofotometer uv-vis. Dari hasil penelitian diperoleh ekstrak gambir mengandung tanin dan konsentrasi tanin paling tinggi dari variabel komposisi pelarutnya adalah pada perbandingan pelarut etanol-air 1:4 dengan konsentrasi tanin 94,75 ppm.Item Variasi Komposisi Pelarut Metanol-Air Pada Ekstraksi Daun Gambir (Uncaria gambir Roxb)(2013-05-17) Sri Irianty, Rozanna; Verawati, RirisMutu hasil pengolahan gambir (Uncaria gambir Roxb) didasarkan dari kandungan taninnya. Gambir yang ada di pasaran dianalisa kadar taninnya menggunakan spektrofotometer Visible dengan metode Folin-Ciocalteu ternyata kadar tanin rata-rata hanya 37,25%. Tanin bersifat polar, untuk menghasilkan ekstrak gambir dengan kandungan ttanin dalam jumlah besar maka ekstraksi dilakukan menggunakan pelarut polar. Pelarut yang digunakan pada penelitian ini adalah pelarut metanol-air. Penelitian dilakukan dengan variasi komposisi pelarut metanol-air (v/v) dari 1:1, 1:2, dan 1:4, jumlah pelarut 200ml, 10 gram daun gambir, dan waktu ekstraksi 8 jam. Hasil analisa rendemen ekstrak gambir terbesar pada komposisi pelarut 1:2, yaitu sebesar 56%, sedangkan kadar tanin terbesar pada komposisi pelarut 1:4, yaitu sebesar 86,9%.