Browsing by Author "Saragih, Sehatta"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
Item PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA TOPIK BANGUN RUANG(2014-06-26) Saragih, SehattaParadigma baru pembelajaran matematika menekankan pentingnya peran aktif siswa dalam membangun pengetahuannya melalui pengalaman nyata yang dirancang oleh guru. Konteks ini diyakini memberikan kontribusi yang lebih bermakna bagi siswa dalam membangun pengetahuan matematika dan sikap positipnya terhadap matematika. Salah satu pendekatan pembelajaran matematika yang dapat mengakomodir tuntutan adalah Pembelajaran Matematika Realistik (PMR). Berangkat dari solusi yang dikemukakan ini, maka permasalahan penelitian ini adalah: (1). Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan geometri dan sikap positip terhadap matematika antara siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan PMR dengan pendekatan matematika biasa (PMB). (2). Apakah ada interaksi antara kemampuan awal matematika (KAM) dengan pembelajaran dalam peningkatan kemampuan geometri dan sikap positip terhadap matematika. (3). Seberapa besarkah kontribusi KAM terhadap peningkatan kemampuan geometri dan sikap positip terhadap matematika. Bentuk penelitian adalah kuasi eksperimen dengan subjek siswa kelas VIII di Kabupaten Siak. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan: (1) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan geometri dan sikap positip terhadap matematika antara siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan PMR dengan PMB); (2) Kemampuan awal matematika tidak berinteraksi dengan pembelajaran dalam peningkatan kemampuan geometri, tetapi kedua factor tersebut berinteraksi dalam peningkatan sikap positip siswa. (3). Kemampuan awal matematika siswa memberikan kontribusi sebesar 29,4% terhadap peningkatan kemampuan geometri dan 26,1% terhadap peningkatan sikap matematika.Item Pengembangan Model Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Pemberdayaan Guru Rumpun Pelajaran(2015-05-31) Saragih, Sehatta; Suhermi; Zulkifli; Roza, YenitaPenerapan sistem guru kelas di SD, membuat gurj sebagai pengajar semua mata pelajaran plus tenaga administrasi. Kondisi ini membuat guru SD tidak memiliki waktu yang cukup untuk meningkatkan pengetahuannya. Disisi lain kemajuan IPTEK mempengaruhi muatan kurikulum, sehingga kemampuan guru tidak sejajar dengan tuntutan kurikulum. Khususnya untuk kelas IV, V, VI ketidak sejajaran antara muatankurikulum dengan kemampuan guru sangat terasa, sudah menjadi rahasia umum, banyak guru tidak dapat menyajikan materi dengan baik. Mengingat kemapuan guru yang terbatas, maka perlu dipersipakan guru SD kliususnya yang mengajar di kelas-kelas tersebut yang memiliki kemampuan khusus dalam bidangnya. Slameto (1995:96) mengemukakan bahwa memperiiatikan perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat cepat maka guru seharusnya menyadari bahwa dirinya tidak mungkin menguasai dan mendalami semua bahan pelajaran. Masalah inilah menjadi kajian pokok dalam penelitian ini. Untuk memecahkan permasalahan tersebut melalui penelitian ini dicoba Mengemhangkan Siiatii Model Peningkatan Profesionalisme Guru Dengan Pemberdayaan Guru Rumpun Pelajaran" Guru rumpun pelajaran yang dimaksud adalah masing-masing guru kelas IV, V dan VI ditugasi mengajar rumpun pelajaran MIPA, Baliasa Indonesia dan IPS Terpadu. Hal ini ditempuli mengingat untuk menambah guru yang spesialis dalam bidangnya tidak mudah karena akan menambah anggaran belanja pemerintah yang tidak sedikit, dan mustahil untuk diwujutkan. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang bertujuan untuk men3aisun sebuah model pembinaan guru kelas menjadi guru rumpun pelajaran. Disamping itu juga dikembangkan silabus materi pembinaan yang esensial dan perlu diberikan kepada guru kelas sebagai pembelakan untuk menjadi guru rumpun. Melalui perclitian ini juga dilihat tingkat penguasaan guru kelas terhadap materi rumpun pe;lajaran, pengelolaan pembelajaran dan respon guru kelas terhadap penerapan guru rumpun pelajaran di SD. Subjek penelitian ini terdiri dan guru kelas IV, V dan VI masing-masing 10 orang yang bertugas dilingkungan Dinas Pendidikan Rokan Hilir. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan tes, observasi dan angket dan dianalisis dengan menggunakan Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan : (1). tingkat penguasaan guru kelas terhadap materi rumpun pelajaran MIPA dikategorikan sedang, rumpun pelajaran IPS Terpadu dan Bahasa Indonesia dikategorikan tinggi; (2). Pengelolaan pembelajaran oleh guru rumpun pelajaran secara umum cukup baik dan (3). Respon guru kelas terhadap penerapan gum rumpun dijenjang SD positif.Item Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMA melalui Pembelajaran Generatif di Kawasan Perkebunan Sagu (Metroxylon Sp) Kabupaten Kepuluan Meranti(2018-02-21) Hutapea, Nahor Murani; Saragih, SehattaPembelajaran generatif (PG), dimana siswa lebih aktif dan nyata dapat meningkatkan hasil belajarmatematika umumyabelum terealisasi secara menyeluruh. Untuk itu, telah dilakukan penelitian: Peningkatan Kemampuan Komunikasi MatematisSiswa SMA Melalui Pembelajaran Generatif di Kawasan Perkebunan Sagu (Metroxylon sp) Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, tahun ajaran 2014/2015semester ganjil pada topik sistem persamaan linear dua dan tiga variabel (SPLDVTV) dengan tujuanuntuk mengetahui seberapa besar peningkatan kemampuan komunikasi matematis (KKM) siswa SMA melalui PG. Penentuan lokasi dan sampel sekolah secara pourposive sampling yaitu di tiga kecamatan: Tebing Tinggi (produksi sagu rendah) SMAN-1 Selat Panjang; Merbau (produksi sagu sedang) SMAN-1 Merbau dan Tebing Tinggi Timur (produksi sagu tinggi)SMAN-4 Sei Tohor. Pada sampel kelas kontrol (PKV) dan kelas eksperimen (PG) dilakukan pretes dan postes. Pengumpulan data digunakan perangkat pembelajaran: RPP, LAS, media dan silabus; instrumen: tes KKM, lembar aktivitas guru dan siswa. Data yang diperoleh ditabulasi, ditampilkan dalam bentuk tabel maupun diagramdan dianalisis secara statistik melalui program SPSS 17 (α = 0,05).Hasil menunjukkan: Skorpencapaian KKM siswa melalui PG > PKVuntuk setiap kawasan penelitian (tinggi = 7,67; sedang = 8,43; rendah = 9,52) > (tinggi = 5,82; sedang = 6,04; rendah = 6,65).Skorpeningkatan (N-Gain) KKM siswa melaluiPG >PKV ( tinggi: 0,58 > 0,43; sedang: 0,64 > 0,44; rendah: 0,72 > 0,48. Tidak ada pengaruh interaksi yang signifikan antara pembelajaran dan kawasan perkebunan sagu terhadap peningkatan KKM siswa. Pembelajaran Generatif nyata meningkatkanKKM siswa (Sig.2-tailed= 0,00 < 0,05)