Browsing by Author "Saam, Zulfan"
Now showing 1 - 8 of 8
Results Per Page
Sort Options
Item Karakteristik Komunitas Akit Dan Pemberdayaan(wahyu sari yeni, 2019-01-09) Saam, Zulfan; Nurhidayah, TThe work of the community is generally utilize Akit Tribe wood mangrove charchoal as raw. The job has been passed down from one generation to the next. The work is a dilemma. At one party to work making charcoal is ecobioenergy and the other dipihak the utilization of mangrove wood overload will damage the environment. This study aims to a) describe the characteristics of Tribal society Akit, b) Analyzing the causes of poverty community Tribe Akit, and c) formulating the scenario community empowerment Tribes Akit. Data collection is done by observation and depth interview. The results of this study demonstrate a) level of public education are very low, b) of the causes of poverty is the mindset and the quality of human resources is very low and the Government less care with community Akit, c) empowerment Scenario is the proposed infrastructure development and investment in human resources. The implication of the research is the need for Government policy for community empowermwnt AkitItem Kearifan Lokal Pemanfaatan Kayu Mangrove Oleh Masyarakat Suku Akit : Ecobioenergi Arang(2018-03-15) Saam, Zulfan; Nurhidayah, T; Qaidah, ReinaMangrove forests are one of the ecosystems, which contain a variety of biota life that need each other in various life. The Akit aborigin are descendingly utilizing and making charcoal from mangrove wood. The purpose of this study was to analyze the forms of local wisdom to maintain mangrove forests, making mangrove charcoal, and socio-economic conditions of the Akit aborigin. This research was conducted in Jangkang Village, Bengkalis Regency, Riau Province. Data collection technique is done through observation and in-depth interview and then analyzed descriptively - qualitative. The result of this research is Akit aborigin has local wisdom in preserving mangrove trees and behaving environmentally friendly in making mangrove charcoal. Their forms of wisdom are to have local knowledge in order for mangrove branches to grow properly, using traditional, environmentally friendly tools, transporting mangrove wood is an energy-efficient wooden boat. In addition, indigenous Akit aborigin has local knowledge about the types of environmentally friendly stoves, the type of wood that produces quality charcoal and the type of wood for fuel. In addition, they have indigenous knowledge signs of charcoal is ripe, the smoke emits a delicious aroma and the eyes become painful if hit by charcoal smoke. The Akit community is a marginalized society, unhealthy living environment conditions characterized by poor sanitation and drainage, insufficient water supply and inadequate health services. Household income levels are below minimum monthly requirements and lack of awareness of the importance of education. Government policies should focus on providing basic services and community empowerment and infrastructure development to foster economic developmentItem LOCAL WISDOM (KEARIFAN LOKAL) MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN OLEH NINIK MAMAK DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU(2018-03-12) Yusrianto, Edi; Saam, Zulfan; Mulyadi, Aras; Zulkarnain, ZulkarnainEvery Society possesses distinctive local wisdoms, encompasses the maintanence of lake, river banks, lands and forests. The society of Kuantan Singingi regency, such as Teratak Air Hitam, Siberakun, Simandolak villages having local wisdom to frimarily protect Hutan Larangan (prohibited forest), river banks as well as traditional ethno technology with friendly environments. This is qualitative research design in case study. The data are collected through observation, depth interview and key informan derived from the chief of five tribes, namely : Melayu, Paliang Soni, Chaniago, Patayo and Caromin tribes. The local wisdom form of Rantau Kuantan, they are : the maintanence of Hutan Larangan (prohibited forest), river managements, by planting trees which are protectable toward abrasion and using a friendly ethno technology. The prohibited forests aren’t allowed to be somehow cut down, taken away its products for private interests, because there are conventional rules along whith strong traditional sanctions. Furthermore, river banks protection is carried out through trees plantation which are capable of resisting abrasion, such as bamboo, aur (smaller than bamboo), betung (larger than bamboo), mali-mali ( a wild plant naturally grow up along a river bank usable for river bank protection). Waru ( a wild plant with a large leafs), Jambak ( a wild plant in with its fruits are eatable), Bungur ( a wild plant whith heavy leafs, Jai-jai / Baringin ( a wild plant whith many roots), Sungkai ( a wild plant for furniture), Ara ( a wild plant in which its fruits are eatable), Ara Bumbung ( a wild plant in which its fruits are eatable to bird and fish), Linsono ( a wild plant whith red rubber), Enau = sugar palm ( a wild plant in which its fiber is usable for many purposes), Pinang (areca nut), Tebu air/Taboraw/Parupuk ( a wild plant which is similar to sugar cane), Pimping ( a wild plant which is smaller than sugar cane), and Katapang ( a wild plant like almond tree growing near river bank which bears edible nuts). As for ethno technoloby, such as guntang (floated hook), jala ( a hand –held casting net), jaring ( a fishing net), posok (fishing trapped net), rawai (fishing line hook), lintoban (fishing basket made of rottan), panila/pangilar ( a fishing trap made of rottan, jantang ( a fishing stick made of brand of bamboo), luka ( a fishing trap made of bamboo), kail ( a fishing hook), sarokok ( a fishing trap whith conical form), tangguak ( a fishing trap of rottan) and sintak ( a fishing four-sided net). The society has good knowledge of many spicies of tree and of colors, the knowledge is usable for coloring fishing instruments, such as for coloring floated hook, fishing stick, gear ner, and fishing ring.Item Penerapam Psikologi Dalam Bidang Pendidikan(2012-11-11) Saam, ZulfanPsikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Tujuan utama psikologi adalah agar dapat memperlakukan orang secara lebih tepat. Artinya, dengan perlakuan tersebut perkembangan seseorang lebih optimal, lebih produktif, merasa lebih menyenangkan, merasa lebih bahagia, merasa lebih puas dalam bekerja, lebih bertanggung jawab, lebih kooperatif, dan bagi siswa pilihan jurusan lebih sesuai dengan minat dan bakat. Dalam perkembangan ilmu psikologi, disiplin tersebut tidak hanya membahas tingkah laku manusia yang bersifat universal seperti perhatian, ingatan, emosi, motivasi dan kecerdasan. Selanjutnya berkembang pula kajian tingkah laku manusia dalam situasi atau bidang-bidang tertentu yang lebih khusus, seperti dalam bidang : pendidikan, manajemen, klinis, sosial, kriminal, industri, agama dan konseling. Adanya pengkhususan keilmuan tingkah laku manusia dalam bidang yang lebih spesifik maka terwujudlah ilmu psikologi khusus seperti psikologi pendidikan, psikologi manajemen, psikologi klinis, psikologi kriminal, psikologi konseling, psikologi agama, psikologi industri, psikologi keperawatan, dan psikologi lingkungan, serta banyak lagi psikologi khusus yang lain.Item Penerapan Psikologi Dalam Bidang Pendidikan(2015-01-22) Saam, ZulfanPsikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Tujuan utama psikologi adalah agar dapat memperlakukan orang secara lebih tepat. Artinya, dengan periakuan tersebut perkembangan seseorang lebih optimal, lebih produktif, merasa lebih menyenangkan, merasa lebih bahagia, merasa lebih puas dalam bekerja, lebih bertanggung jawab, lebih kooperatif, dan bagi siswa pilihan jurusan lebih sesuai dengan minat dan bakat. Dalam perkembangan ilmu psikologi, disiplin tersebut tidak hanya membahas tingkah laku manusia yang bersifat universal seperti perhatian, ingatan, emosi, motivasi dan kecerdasan. Selanjutnya berkembang pula kajian tingkah laku manusia dalam situasi atau bidang-bidang tertentu yang lebih khusus, seperti dalam bidang : pendidikan, manajemen, klinis, sosial, kriminal, industri, agama dan konseling. Adanya pengkhususan keilmuan tingkah laku manusia dalam bidang yang lebih spesifik maka tenvujudlah ilmu psikologi khusus seperti psikologi pendidikan, psikologi manajemen, psikologi klinis, psikologi kriminal, psikologi konseling, psikologi agama, psikologi industri, psikologi keperawatan, dan psikologi lingkungan, serta banyak lagi psikologi khusus yang lainItem Penyimpangan Tingkah Laku Kasus Narkoba Dilapas Anak Pekanbaru(2015-08-08) Saam, Zulfan; Asyari, Abu; Asmar; Sadini; Rosmawati; Yusuf, SardiHasil penelitian Zulfan Saam,(2006) menemukan bahwa sebagian besar napi narkoba ( 78,72 % ) memiliki pemahaman dan kepercayaan diri dalam kategori kurang. Sebanyak 32 orang atau 68,08 % napi kasus narkoba mempunyai prilaku aktualisasi diri yang kurang baik. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dapat gambaran bahwa : belum ada pembinaan khusus bagi kasus napi narkoba di LAPAS anak Pekanbaru, maka dirasa perlu untuk melakukan konseling kelompok kepada napi kasus narkoba.pada umumnya penyalah gunaan narkoba oleh napi remaja dan anak di LAPAS Anak Pekanbaru adalah “ Ego yang lemah “ ( mudah terpengaruh orang lain dan ingin mencoba ). Pribadi yang lemah perlu diterapi agar memiliki kekuatan Ego sehingga bisa menolak bujuk rayu penyalah gunaan narkoba.Item Prosiding Seminar Nasional Pelestarian Lingkungan 2018(wahyu sari yeni, 2019-01-10) Sukendi, Sukendi; Saam, Zulfan; Yusni Ikhwan, Siregar; NofrizalSektor pariwisata sebagai kegiatan perekonomian telah menjadi andalan potensial dan prioritas pengembangan bagi sejumlah negara. Keberadaan pariwisata di Indonesia merupakan salah satu penunjang perekonomian yang memilki prospek yang cerah, tetapi hingga dewasa ini belum memperlihatkan peranan yang sesuai dengan harapan dalam proses pembangunan di Indonesia. Industri wisata merupakan suatu sumber pemasukan devisa yang penting untuk negara berkembang yang memiliki kekayaan sumber daya alam dan budaya yang unik dan tinggi. Indonesia merupakan suatu bentang kepulauan terbesar di dunia.Pemanfaatan kekayaan hayati dan budaya telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu tujuan wisata dunia. Dimana potensi untuk pengembangan pariwisata di Indonesia masih tidak terbatas. Provinsi Riau merupakan salah satu wilayah di Pulau Sumatera yang pengembangan ekowisatanya masih cukup lambat, apabila dibandingkan dengan beberapa sektor-sektor yang lain. Provinsi Riau juga memiliki potensi wisata yang cukup menarik dan dapat dikembangkan menjadi salah satu wilayah kunjungan wisata di kawasan Sumatera Daratan. Salah satu potensi yang dapat dikembangkan dari beberapa jenis wisata tersebut adalah wisata alam diantaranya Wisata Alam Taman Nasional Bukit Tiga Puluh di Kabupaten Indragiri HuluItem STRATEGI PENGEMBANGAN SEKOLAH BERWAWASAN LINGKUNGAN PADA SISWA SMA KHARISMA BANGSA BILINGUAL BOARDING SCHOOL TANGERANG(2016-07-14) Yilmaz, Hasan; Saam, Zulfan; Auzar; Awaluddin, AmirPenelitian telah dilakukan pada siswa SMA Kharisisma Bangsa Tangerang mengenai strategi pengembangan sekolah berwawasan lingkungan pada bulan November 2015 sampai Maret 2016. Metode yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan test. Analisis data dengan menggunakan skala likert dan analisis SWOT. Strategi pengembangan sekolah berwawasan lingkungan untuk siwa Sekolah Menegah Atas yaitu mengembangkan kesadaran siswa melaui dukungan orang tua, meningkatkan kerjasama dengan sekolah lain, meningkatkan pengetahuan siswa terhadap pengolahan sampah.