Browsing by Author "Reni Yenti, Silvia"
Now showing 1 - 6 of 6
Results Per Page
Sort Options
Item Kinetika Proses Pembuatan Asam Oksalat Dari Ampas Tebu(2013-05-07) Reni Yenti, Silvia; Herman, Syamsu; ZultiniarAmpas tebu merupakan limbah tebu yang dapat diolah menjadi bahan yang bermanfaat seperti asam oksalat, dengan melebur selulosa menggunakan natrium hidroksida. Penelitian dilakukan untuk mengetahui kinetika proses pembuatan asam oksalat dari ampas tebu dan diharapkan dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Penelitian ini menggunakan ampas tebu sebanyak 15 gram, larutan natrium hidroksida 4N, temperatur peleburan 180⁰C dan variasi waktu peleburan (45, 60, 75, 90 dan 105) menit di dalam beaker glass. Untuk menguji asam oksalat yang dihasilkan dilakukan analisis kualitatif dengan menggunakan metode titrasi permanganometri dan titrasi asam basa, serta uji titik leleh. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa reaksi merupakan orde dua semu dengan konstanta kecepatan reaksi sebesar 0,0004.Item Pengaruh Kadar Karbon pada Bahan Baku Pembuatan Katalis ZSM-5 dan Uji Kinerja Katalis pada Catalytic Slurry Cracking Tandan Kosong Sawit(2013-05-04) Sunarno; Zahrina, Ida; Reni Yenti, Silvia; Hidayat, TaufikKeterbatasan jumlah minyak bumi dan meningkatnya penggunaan minyak bumi sebagai akibat dari meningkatnya kebutuhan akan energi menjadi alasan utama pentingya mencari sumber energi alternatif yang dapat diperbaharui. Biomassa berupa tandan kosong sawit yang melimpah terdapat di Indonesia, khususnya Riau, dapat diproses menjadi bio-oil melalui proses catalytic cracking. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh kadar karbon dalam sumber silika terhadap pembentukan katalis ZSM-5 untuk proses catalytic cracking tandan kosong sawit. Kadar karbon dalam sumber silika yaitu sebesar 2%, 4% dan 6% dari massa sumber silika. Pembuatan katalis ZSM-5 dilakukan di dalam autoclave pada suhu 175 0C selama 18 jam. Katalis yang terbentuk kemudian dicuci untuk membersihkan katalis dari sisa bahan kimia yang tidak bereaksi. Selanjutnya katalis dikalsinasi pada suhu 500 0C selama 6 jam untuk mengaktifkan katalis tersebut. ZSM-5 yang terbentuk selanjutnya dikarakterisasi luas permukaannya dengan metoda BET dan diuji kinerjanya dengan proses catalytic cracking tandan kosong sawit menjadi bio-oil. Selanjutnya bio-oil yang diperoleh dianalisa densitas, viscositas dan titik nyalanya. Dengan metoda BET diketahui luas permukaan katalis terbesar pada sumber silika dengan kadar karbon 6%. Namun katalis yang memiliki kinerja paling baik, yaitu menghasilkan yield yang paling tinggi yaitu katalis dengan sumber silika yang mengandung karbon sebesar 4% massa sumber silika.Item PENJERAPAN ION TIMBAL OLEH TANAH GAMBUT SECARA DINAMIS(2013-05-03) Reni Yenti, Silvia; ZultiniarKemajuan industri merupakan suatu masalah yang dapat menimbulkan dampak negatif yaitu meningkatkan pencemaran lingkungan yang dapat membahayakan kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Keberadaan logam berat dilingkungan merupakan suatu masalah yang perlu mendapat perhatian karena adanya ion-ion logam berat dalam limbah industri merupakan objek penelitian dalam bidang kimia analitik. Proses penyerapan material bialogi dapat dipercaya terjadi melalui proses sorpsi yang melibatkan gugus fungsi yang berhubungan dengan protein, polisakarida dan bio molekuler lain yang ditemukan pada sel atau dinding sel,hasil pertanian dan limbahnya telah banyak digunakan sebagai material penyerap senyawa beracun karena adanya gugus fungsi tertentu dan juga relatif murah (Munaf dan Rahmiana , 1997). Tanah gambut dengan berbagai kandungan gugus fungsinya berfungsi menjerap logam berat dan dapat digunakan sebagai penjerap. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari kemampuan tanah gambut dalam menjerap ion Timbal serta mencari kondisi optimum dari penjerapan gambut terhadap ion Timbal. Penelitian ini dilakukan secara dinamis dengan menggunakan sistem kolom. Adapun variabel yang akan diuji yaitu variasi pH, laju alir, dan variasi konsentrasi. Dari hasil analisa dengan menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS), didapat bahwa gambut yang digunakan sebagai adsorben mempunyai daya jerap yang bagus dimana untuk variasi pH penjerapan yang optimum terhadap ion Timbal terjadi pada pH 4 dengan efisiensi penjerapannya sebesar ( 90,47% ), untuk variasi laju alir penjerapan optimum terjadi pada laju alir 7 dengan efisiensi penjerapannya sebesar ( 80,80% ), dan untuk pengaruh konsentrasi penjerapan optimum terjadi pada konsentrasi 11 ppm dengan efisiensi penjerapannya sebesar (88,35% ).Item Penyerapan Ion Logam Kadmium Pada Tanah Gambut(2013-05-04) Reni Yenti, Silvia; Munaf, E; Zein, RMasalah pencemaran lingkungan dari logam berat dapat menimbulkan dampak yang membahayakan kehidupan manusia. Pada penelitian ini variabel yang ditentukan adalah pH ion logam kadmium 3-8, ukuran partikel 150-142μm, konsentrasi ion logam kadmium 20-50 ppm, massa biosorben 0,5-2 g. Manfaat dari penelitian penyerapan ion logam kadmium pada tanah gambut dapat dipakai sebagai adsorban alternatif. Penyerapan kadmium oleh gambut (0,5 g) diperoleh pada ukuran partikel tanah gambut 150 μm, pH ion logam 5, konsentrasi ion logam 20 ppm. Kapasitas serapan maksimum ion logam kadmium dengan 1,04 mg/L. Efisiensi penyerapan ion logam kadmium pada tanah gambut 95,36 %, dan efisiensi penyerapan ion logam kadmium pada asam humat 98,55 %. Aplikasi gambut sebagai penyerapan ion logam kadmium dalam air limbah sebesar 98,77%, sedangkan efisiensi penyerapan ion logam kadmium dalam air limbah dengan asam humat standar sebesar 99,19% .Item SlNTESIS ZEOLIT PEMBENTUK DETERJEN DARI BAHAN DASAR KAOLIN(2013-03-07) Akbar, Fajril; Zultiniar; Reni Yenti, SilviaTelah dilakukan dilakukan sintesis zeolit pembentuk deterjen dari bahan dasar kaolin. Sintesis zeolit pembentuk deterjen dilakukan dengan cara mengaduk kaolin dan natrium hidroksida dalam larutan air selama 8 jam, kemudian campuran dipanaskan pada suhu 100"C selama 8 jam. Selanjutnya padatan yang didapat dikeringkan pada suhu 120"C selama 3 jam. Zeolit hasil sintesis dikaraktensasi dengan menggunakan spektrofotometer Inframerah dan difraktometer sinar-x, Dalam penelitian ini telah dipelajari beberapa parameter fisika dari reaksi sintesis, yaitu jumlah natrium hidroksida, waktu pembentukan gel dan ukuran partikel kaolin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan natrium hidroksida dan kaolin 12:10 bisa menghasilkan zeolit pembentuk deterjenItem Variasi Waktu Pengadukan pada Pembuatan Pektin dari Kulit Jeruk Manis (Citrus Sinensis)(2013-05-04) Junhansen, Dani; Reni Yenti, SilviaPektin dapat dihasilkan dari berbagai jenis tanaman yang mana dilakukan dengan cara proses pemisahan. Kulit jeruk adalah salah satu bahan penghasil Pektin. Dalam Penelitian ini dilakukan pemisahan Pektin dari kulit Jeruk dengan cara Ekstraksi Padat- Cair, yang bertujuan untuk melihat variasi waktu pengadukan terhadap kadar Pektin yang dihasilkan. Pada Penelitian ini dilakukan Ekstraksi Padat-Cair terhadap kulit jeruk dengan meggunakan HCl 1% yang berfungsi untuk menghancurkan sel-sel tanaman sehingga menghasilkan Pektin. Variasi waktu Pengadukan 60, 75 dan 90 menit. Pada proses ekstraksi, Pektin dengan variasi pengadukan 90 menit dihasilkan Pektin yang terbanyak yaitu 7,657%.