Browsing by Author "Rahmondia"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item EVALUASI NILAI TAHANAN INTERNAL MODUL PANEL FOTOVOLTAIK (PV) BERDASARKAN PEMODELAN KURVA I(V) NORMAL LIGHT DAN DARK CURRENT(2014-02-14) Yanuar; Umar, Lazuardi; Rahmondia; SetiadiPeneliiian ini beriujuan mengevaluasi nilai tahanan internal seri dari modul fotovoltaik (PV) polikristal silicon Hooray MCP-2 berdasarkan pemodelan kurva arus dan tegangan l(V)- Penentuan tahanan internal modul fotovoltaik (solar sel) dilakukan untuk mengetahui kualitas dan unjuk kerjanya. yang diukur pada dua kondisi yaitu pada kondisi normal light dan kondisi dark current. Arus dan tegangan diperoleh dengan memvariasikan tahanan beban pada penyinaran dan suhu konstan, yang menghasilkan kurva l(V) pada normal light dan dark current. Berdasarkan pemodelan kurva l(V) diperoleh parameter - parameter modul fotovoltaik yaitu , Lpmax dan Vmax dimana nilai gradiennya ditentukan berdasarkan persamaan Wagner yaitu .sebesar - 7.084V/A (normal light) dan sebesar -21.618 V/A (dark current). Sementara arus dan tegangan maksimum diperoleh dari penentuan titik daya maksimum dari modul (Maximum Power Point). Hasil perhitungan tahanan internal .seri pada modul fotovoltaik silikon polikristal Hooray MCP-2 diperoleh nilai sebesar 1.41 Ohm. Nilai ini menjadi nilai parameter unjuk kerja fotovoltaik dan akan mengalami perubahan selama pengoperasianItem Smart Anemometer Berbasis Ptc-Sensor Untuk Mengukur Kecepatan Dan Sudut Vektor Aliran Udara(2013-04-02) Umar, Lazuardi; RahmondiaPenelitian ini (2011-2012) telah mengembangkan suatu anemometer berbasis sensor suhu positive temperature coefficient (PTC-thermistor) untuk mengukur kecepatan udara (airflow) yang diatur pada konfigurasi tunggal dan dipergunakan untuk mengukur sudut vektor arah aliran udara mempergunakan konfigurasi tiga elemen sensor identik membentuk sudut tertentu dalam medan aliran udara asimetris. Sensor suhu PTC merespon perubahan kondisi pendinginan eksternal akibat aliran udara yang akan menggeser kurva karakteristik arus dan tegangan (I-U) characteristic, dan juga tahanan termalnya RW sebagai fungsi kecepatan fluida. Tahanan termal ditentukan oleh pemodelan kurva sensor I(U) pada kondisi tertentu seperti ketika v = 0 m/s, dan mengoreksi data pengukuran pada saat v ≠ 0 m/s. Hasil pengamatan sensor pada beberapa kecepatan rendah pada suhu 23°C berkisar antara 0 to 3,5m/s memberikan variasi tahanan termal RW dari 350 K/W ke 143,5 K/W berturut-turut dengan kesalahan relative pemodelan sebesar 1,3%. Selama pengoperasian, semua parameter sensor yang berubah dengan waktu dimonitoring dan dikalibrasi ulang berdasarkan model ini. Disamping itu akan dikembangkan sifat smart dimana sensor dapat memonitor (self-monitoring) penurunan kemampuan mendeteksinya akibat terbentuknya deposit pada permukaan elemen melalui eksperimen simulasi pengkerakan. Untuk memastikan sensor bekerja dengan baik dalam waktu yang lama (long time stability) maka diperlukan telah diamati perubahan parameter model sensor sebagai fungsi dari waktu (ageing) sehingga dapat diperkirakan lama operasi sebelum mengalami kerusakan (mean time before failure). Kedua prosedur ini menghasilkan model matematis yang memberikan input untuk algoritma deteksi dalam memberikan keputusan; sensor harus dibersihkan atau diganti. Untuk meningkatkan kehandalan sistem pengukuran maka hasil penelitian ini akan diimplementasikan dengan mikrokontroler dari keluarga mikrokontroler AT Mega 8535. Penggunaan mikrokontroler yang dilengkapi algoritma pengolahan sinyal akan memungkinkan suplai arus dan tegangan terkontrol ke sensor, akuisisi data perubahan arus dan tegangan sensor mempergunakan ADC built-in dan komunikasi data ke PC melalui serial bus RS232. Dari prosedur pengolahan data akan ditentukan kecepatan dan arah udara. Dari hasil penelitian ini diperoleh suatu prototipe smart anemometer sensor yang handal, kompak dan biaya rendah berbasis mikrokontroler, yang dapat dipergunakan untuk mengukur kecepatan dan sudut vektor aliran udara. Sebagai tambahan, penggunaan mikroprosesor berbiaya rendah akan meningkatkan linearitas dan kemampuan interchangeability sensor dalam proses kalibrasi.