Browsing by Author "Pranolo, Sunu Herwi"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item Analisis Tekno-Ekonomi Operasi Co-combustion Boiler Biomassa Kapasitas 10 kg/jam(2015-10-27) Wijaya, Oky Ruslan; Graha, Patriawan Rendra; Wibowo, Wusana Agung; Sembodo, Bregas S.T; Pranolo, Sunu HerwiTujuan penelitian adalah optimasi operasional boiler biomassa proses co-combustion berdasarkan aspek tekno-ekonomi. Aspek yang ditinjau meliputi pengaruh komposisi campuran sekam padi terhadap efisiensi panas, konsumsi bahan bakar spesifik dan harga steam boiler biomassa. Steam merupakan pemasok kebutuhan operasi gasifikasi sekam padi dalam sarana penyediaan energi listrik mandiri di Jurusan Teknik Kimia UNS. Penggunaan kayu bakar sebagai bahan bakar boiler dinilai kurang efisien. Selain biaya pengadaannya yang tinggi, penggunaan kayu bakar dalam proses pembakaran tidak selaras dengan kebijakan pemerintah mengenai perluasan lingkungan hijau. Modifikasi berupa pembakaran berganda simultan atau co-combustion dengan biomassa sekam padi dilakukan guna memperbaiki nilai efisiensi kayu bakar. Konsumsi bahan bakar untuk tiap penelitian adalah 10 kg, dengan perbandingan kayu bakar - sekam padi sebesar 10:0, 9:1, 8:2, dan 7:3. Tingkat efektivitas komposisi bahan bakar ditunjukkan oleh efisiensi kerja alat, konsumsi bahan bakar spesifik, dan analisis harga steam. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan efisiensi panas untuk masukan bahan bakar dengan komposisi kayu: sekam 10:0, 9:1, 8:2, dan 7:3 berturut-turut sebesar 31,47%, 24,47%, 23,98%, dan 16,39%. Harga produksi steam untuk tiap percobaan berturut-turut Rp 633,19; Rp 699,85; Rp 691,38; dan Rp 1182,88. Kondisi optimal proses co-combustion terjadi pada perbandingan bahan bakar kayu : sekam padi sebesar 8:2. Komposisi bahan bakar ini memiliki nilai efisiensi panas sebesar 23,98% dengan konsumsi bahan bakar spesifik yang tidak terlalu tinggi yakni sebesar 0,52 kg bahan bakar/ kg steam. Dari segi ekonomi, komposisi ini memberikan harga produksi steam yang cukup ekonomis dibandingkan dengan komposisi lainnya yakni Rp 691,38/ kg steam (harga kayu bakar Rp 1000/ kg, harga sekam padi Rp 0,2/ kg). Harga tersebut masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan harga produksi steam mengunakan boiler berbahan bakar diesel yakni Rp 833,32/ ton steam. Komposisi ini menyediakan laju steam umpan gasifikasi memadai dengan konsumsi bahan bakar spesifik sesuai dengan kapasitas ruang bakar boiler biomassa.Item UJI KINERJA SCREW PYROLYZER UNTUK PRODUKSI ARANG SEKAM PADI(2014-06-30) Setyawan, Yoga; Wiranto; Pranolo, Sunu Herwi; Wibowo, Wusana AgungPirolisis biomassa adalah salah satu konversi biomassa menjadi energi melalui proses termokimia tanpa adanya oksigen sehingga biomassa dapat terurai menjadi komponen-komponen padatan, condensable gas dan non-condensable gas. Serangkaian perubahan fisika dan kimia terjadi selama proses pirolisis yang dimulai pada suhu sekitar 350 oC sampai 700 oC. Padatan hasil pirolisis terutama mengandung karbon dan abu, sedangkan gas yang terbentuk mengandung senyawa-senyawa hydrophilic organic, senyawa-senyawa hidrokarbon rantai panjang (misalnya: tar), dan air. Proses ini dijalankan dalam sebuah reaktor yang biasa disebut sebagai pyrolyzer. Salah satu jenis pyrolizer yang dapat dipergunakan adalah screw pyrolizer seperti yang digunakan dalam penelitian ini. Uji kinerja screw pyrolyzer dilakukan dengan jalan pirolisa sekam padi untuk produksi arang sekam padi. Waktu tinggal sekam padi dalam piroliser diatur melalui variasi kecepatan putar conveyor menggunakan variable speed drive sehingga didapatkan waktu tinggal sekam dalam piroliser selama 4; 5; 5,5; 6 dan 7 menit. Sumber panas diperoleh dari flue gas hasil pembakaran LPG. Temperatur flue gas masuk alat pirolisa berada pada rentang 540 – 548 oC, dan keluar pada rentang suhu 220 – 228 oC. Hasil percobaan menunjukkan bahwa berat arang sekam padi hasil pirolisis dengan waktu tinggal dalam pyrolizer selama 4 menit; 5 menit; 5,5 menit; 6 menit dan 7 menit berturut-turut menunjukkan pengurangan berat sebesar 52%, 53%, 55%, 55% dan 56%. Komposisi fixed carbon arang sekam padi berturut-turut sebesar 16,25%, 16,06%, 15,52%, 14,52% dan 14,35%.