Browsing by Author "MUBARAK"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item Kajian Sebaran Sedimen Suspensi Dengan Model Matematik 2 Dimensi SED2D (Studi Kasus: Sungai Dumai)(2013-02-09) MUBARAKSimulasi hidrodinamika aliran dan sedimen polutan menggunakan modul yang terdapat pada perangkat lunak Boss SMS, yaitu RMA2 dan SED2D. Model hidrodinamika tersebut merupakan model dengan metode elemen hingga dua dimensi horisontal dengan rerata kedalaman. Dengan model numeris ini dapat diprcdiksi pola aliran, elevasi muka air dan komponen kecepatan horisontal, baik pada kondisi aliran permanen (steady flow) maupun aliran tak permanen (unsteady flow) serta sedimentasi. Untuk melakukan simulasi sedimen maka diperlukan simulasi hidrodinamik arus terlebih dahulu. Hasil simulasi arus digunakan scbagai input untuk simulasi sedimen. Model matematik RMA 2 yang digunakan untuk prodiksi hidrodinamika aliran didasarkan pada 2 persamaan dasar, yaitu persamaan konservasi massa (persamaan kontinuitas) dan persamaan momentum. Formula dari model adalah system dua dimensi dengan kedalaman rerata yang mana konsentrasi arah vertikal diasumsikan seragam. Modul SED2D merupakan aplikasi pada angkutan sedimen dengan material dasar lempung atau pasir. SED2D ini hanya dapat bekerja untuk satu ukuran butiran saja (gradasi butiran dasar seragam). Persamaan dasar pada SED2D yang di ekspresikan dalam persamaan transport dua dimensi. Dalam studi ini data-data yang dibutuhkan adalah data batimetri merupakan data kedalaman laut pada sckitar lokasi pekerjaan dan data pasang surut yaitu data hasil simulasi pasang surut selat Malaka secara keseluruhan. Dalam simulasi model sebaran sedimen suspensi ini dilakukan 3 (tiga) skenario model yaitu: skenario 1 dengan input konsentrasi 0,1 kg/m3, skenario 2 dengan input konsentrasi 0,5 kg/m3 (5 kali skenario 1), dan skenario 3 dengan input konsentrasi 1 kg/m3 (5 kali skenario 2). Hasil simulasi pola arus disajikan dalam bentuk vektor dan kontur kecepatan yang terjadi. Secara visual kecepatan yang terjadi akibat terjadinya pasang surut adalah pada saat surut kecepatan berkisar antara 0,1 m/detik sampai dengan 0,2 m/detik, sedangkan saat pasang berkisar antara 0,05 m/detik sampai dengan 0,15 m/dctik. Pada saat pasang sebaran sedimen suspensi akan mengarah atau cenderung menyebar kearah barat laut. Sedangan pada saat surut sebaran sedimen suspensi akan mengarah ke arah timur. Skenario sebaran konsentrasi sedimen sebesar 0,02 kg/m3 belum sampai ke muara sungai, sedangkan pada skenario 2 konsenlrasi tersebut sudah mencapai muara dan pada skenarion 3 konsentrasi sedimen 0,02 kg/m3 sudah mulai sampai ke laul. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan tingkat konsentrasi sedimen yang terjadi di muara dalam rentang waktu yang sama sangat dipengaruhi oleh konsentrasi sedimen yang terjadi di hulu sungai. Perubahan elevasi dasar di sungai akan meningkat signifikan dengan bertambahanya konsentrasi sedimen. Perubahan terlihat jelas dari input konsentrasi 0.1 kg/m3 ke 0.5 kg/m3. Perubahan elevasi dasar di laut dengan radius 500 m dari muara akan meningkatnifikan dengan bertambahanya konsentrasi sedimen. Perubahan terlihat jelas dari input konsentrasi 0,1 kg/m3 ke 0,5 kg/m3. perubahan elevasi dasar di laut dengan radius 1000 m dari muara akan meningkatnifikan dengan bertambahanya konsentrasi sedimen. Perubahan terlihat jelas dari input konsentrasi 0,1 kg/m3 ke 0,5 kg/m3Item STUDI MODEL MATEMATIK PERUBAHAN BATIMETRI (STUDI KASUS SELAT BENGKALIS)(2015-02-26) NUR EL, FAJRI; BUDIJONO; MUBARAKThis research was aimed to know the bathimetry change through mathematical model based on the low tide flow circulation phenomenom. It was conducted in the begmning of January to March 2004. The model simulation result indicated there was a flow movement at open channel in whicle the flow went from left side to right of model domain. The existence of jetty at model domain caused a flow rotation in the right side. The maximum flow happened at 1,76 msV The result of model simulation at bathimetry change shown that flow crashed at bathimetry surface made erotion and sedimentation. The great erotion happened at the edge of jetty ran 100 mm/hour, while sedimentation maximum in upstream and downstream at 25 mm/hour. The tidal on Bengkalis Strait is the diurnal with the highest tide at 1,26 m (full moon session) and the lowest tide at 0,27 m. From the low level of sea water to high tide, the flow went from west to the edge at 0,094-0,758 ms' and 0,014-0,101 ms \ While the flow went to west when low tide to high tide was 0,046-0,458 ms"' in the full moon and 0,045-0,439 ms"'. In the month of real time of model simulation there was a change both sedimetation (around 0,1 x 10"*^ - 5,4 x 10"^) and depth of sea level (around 0,1 x 10'^ - 0,5 x 10'^) on the Bengkalis Strait. Maximally it happened at south sea shore of Bengkalis Strait. The analysis rate of these actions in one month, so the netto was sedimentation process with the sedimentation fast was around 0,2866 x 10-9 m/month that influenced by the movement action of low tide in Bengkalis Strait.