Browsing by Author "Lukistyowati, lesje"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
Item ANALISIS HEMATOLOGI SEBAGAI PENENTU STATUS KESEHATAN IKAN AIR TAWAR DI PEKANBARU(2013-02-13) Lukistyowati, lesjePenelitian dengan judul ANALISA HEMATOLOGI SEBAGAI PENENTU STATUS KESEHATAN IKAN AIR TAWAR DI PEKANBARU sudah dilakukan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau pada bulan Februari - November 2007. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk rnengetahui kondisi hematologi dari kan-ikan air tawar yang umum dipelihara di Pekanbaru dalam kondisi sehat. Ikan diambil dari 10 lokasi yaitu Palas, Rumbai, Kulim, Panam, Jalan Delima, Cipta Karya, dirgantara, Jalan Melati, Tibun serta Bangkinang. Pada setiap lokasi, setiap jenis ikan yang ditemukan diambil 3 ekor dengan ukuran konsumsi. Adapun jenis-jenis ikan yang diamati adalah gurami (Osphronemus gouramy), lele dumbo (Glorias garipenius) , nila Oreochromis niloticus), mas (Cyprinus carpio), patin (Pangasius hypopthalmus), bawal Air tawar (Colossoma macropomum) dan baung (Macrones sp). Analisa hematologi dilakukan sesuai dengan petunjuk dari Anderson dan Siwicki (1994). Bila dibandingkan dengan nilai parameter yang dikemukakan oleh Bond (1977), ikan di pekanbaru ini memiliki kadar hematokrit dan jumlah leukosit yang wajar/ sesuai. tetapi kadar leukokrit dan jumlah leukosit dalam setiap mililiter darah jauh lebih tinggi daripada yang dikemukakan oleh Bond. Tingginya kadar leukokrit dan jumlah leukosit ini kemungkinan terjadi karena karena ikan-ikan tersebut hidup di area yang relatif hangat (di daerah tropis yang lebih hangat daripada ikan-ikan di daerah sub tropis seperti yang diteliti Bond) dan merupakan tempat yang mendukung perkembangan nikroorganisme pathogen. Hal ini mungkin merupalcan suatu bentuk adaptasi ikan untuk tetap bertahan hidup di lingkungannya.Item PEMANFAATAN EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum) UNTUK PENGOBATAN PENYAKIT BAKTERI Aeromonas hydrophila PAD A I KAN MAS (Cyprinm carpio L)(2013-02-09) Lukistyowati, lesjePenelitian dengan judul : Pemanfaatan Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) Untuk Pengobatan Penyakit Bakteri Aeromonas hydrophila Pada Ikan Mas (Cyprinus carpio L) dilakukan pada bulan Juli hingga bulan September 2004. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat ekstrak bawang putih untuk pengobatan penyakit MAS (Motile Aeromonas Septicemia) pada ikan mas dengan metoda suntikan secara intra muscular dan mencari konsentrasi yang terbaik dari ekstrak bawang putih sebagai obat antimicrobial terhadap bakteri Aeromonas. Sampel ikan yang akan digunakan diinfeksi terlebih dahuiu dengan bakteri Aeromonas hydrophila yang telah diuji patogenisitasnya, setelah menampakkan gejala klinis terserang bakteri Aeromonas (setelah 6 hari ), ikan diacak kemudian diberi perlakuan ekstrak bawang putih masing-masing perlakuan 10 ekor, dimana perlakuannya adalah PO (kontrol tanpa pemberian ekstrak bawang putih akan tetapi diberi suntikan garam fisiologis); PI (ekstrak bawan putih konsentrasi 10 ml/1); P2 (ekstrak bawang putih konsentrasi 20 ml/1) dan P3 (ekstrak bawang putih konsentrasi 30 ml/1) dosis suntikan masing-masing perlakuan adalah 0,1 ml/ekor secara intra muskuler. Kemudian ikan dipelihara selama 14 hari dan diberi makan dengan frekuensi tiga kali sehari secara adlibitum dan diamati gejala klinisnya. Pemanfaatan ekstrak bawang putih (Allium sativum} untuk pengobatan penyakit bakteri Aeromonas hydrophila berpengaruh sangat nyata (P< 0.01) terhadap kelulus hidupan ikan mas (Cyprinus carpio L), namun antar perlakuan tidak berbeda nyata. Perlakuan yang terbaik adalah PI (konsentrasi 10 ml/1) dengan kelulushidupan sebesar 96,67 %, diikuti P2 (20 ml/1) sebesar 83,33 % dan P3 ( 30 ml/1) sebesar 73,33%. Disamping itu tingkat keberhasilan pengobatan penyakit MAS dengan menggunakan ekstrak bawang putih diukur dengan inelihat nilai RPS (Relative Percent Survival) menunjukkan nilai diatas 50 %, yaitu PI (94,7 %); P2 (74 %) dan P3 (58 %). Ikan ikan yang diberi perlakuan ekstrak bawang putih gerakannya lincah dan warnanya lebih cemerlang dibanding ikan kontrel. Ikan ikan yang diberi perlakuan ekstrak bawang putih bila dibandingkan dengan control jumlah koloni bakteri Aeromonas hydrophila nya mengalami penurunan dimana PO (92,2 xlOHCFU/ml; PI ( 66,2 x 10 " CFU/ml); P2 ( 75,5 x 10 n CFU/ml) dan P3 ( 71,5 x 10 " CFU/ml)Item Pemaniaataii Ekstrak bawang Putih {Allium sativum) Untuk Pengobatan Penyakit Bakteri Aeromonas hydrophila Pada ikan Mas (Cyprinus carpio L)(2012-12-04) Lukistyowati, lesje; Hasibuan, SaberinaTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat ekstrak bawang putih untuk pengobatan penyakit MAS (Motile Aeromonas Septicemia) pada ikan mas dengan metoda suntikan secara intra muscular dan mencari konsentrasi yang terbaik dari ekstrak bawang putih sebagai obat antimicrobial terhadap bakteri Aeromonas. Sampel ikan yang akan digunakan diinfeksi terlebih dahulu dengan bakteri Aeromonas hydrophila yang telah diuji patogenisitasnya, setelah menampakkan gejala klinis terserang bakteri Aeromonas (setelah 6 hari ), ikan diacak kemudian diberi perlakuan ekstrak bawang putih masing-masing perlakuan 10 ekor, dimana perlakuannya adalah PO (kontrol tanpa pemberian ekstrak bawang putih akan tetapi diberi suntikan garam fisiologis); PI (ekstrak bawan putih konsentrasi 10 ml/1); P2 (ekstrak bawang putih konsentrasi 20 ml/1) dan P3 (ekstrak bawang putih konsentrasi 30 ml/1) dosis suntikan masing-masing perlakuan adalah 0,1 ml/ekor secara intra muskuler. Kemudian ikan dipelihara selama 14 hari dan diberi makan dengan frekuensi tiga kali sehari secara adlibitum dan diamati gejala klinisnya. Pemanfaatan ekstrak bawang putih (Aliiiim sativum) untuk pengobatan penyakit bakteri Aeromonas hydrophila berpengaruh sangat nyata (P< 0.01) terhadap kelulus hidupan ikan mas (Cyprinus carpio L), namun antar perlakuan tidak berbeda nyata. Perlakuan yang terbaik adalah PI (konsentrasi 10 ml/1) dengan kelulushidupan sebesar 96,67%, diikuti P2 ( 20 ml/1) sebesar 83,33 % dan P3 ( 30 ml/1) sebesar 73,33%.Item Perbaikan Proses Pembelajaran Mata Kuliah Parasit dan Penyakit Ikan Di Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau(2015-07-29) Aryani, Netti; Syawal, Henni; Lukistyowati, lesje; Ikhwan, YusniPerbaikan Proses Pembelajaran Mata kuliah Parasit dan Penyakit Ikan bertujuan meningkatkan kualitas proses perkuliahan di Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan bagi mahasisv/a Studi Budidaya Perairan (BDP). Perbaikan proses pembelajaran ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2000/2001 dan sebagai perbandingannya digunakan hasil pembelajaran semester ganjil tahun ajaran 1999/2000. Dari hasil proses pembelajaran yang telah dilakukan secara kuantitas terjadi penurunan nilai A, B, dan C yang diperoleh mahasiswa dari 85,57 % menjadi 77,76 %. Tetapi apabila dilihat dari peroJehan nilai A, C dan D diperoleh suatu peningkatan kualitas mahasiswa dalam memahami materi yang diberikan. Mahasiswa yang mendapat nilai A meningkat dari 13,04 % menjadi 14,81 %. Sedangkan yang mendapat nilai C dan D menurun sebesar 5,16 % dan 7,81 %. Proses pembelajaran ini telah dapat meningkatkan mutu perkuliahan bagi mahasiswa yang dengan serius mengikutinya. Diperolehnya nilai E sebesar 14,81 % pada semester ini bukan disebabkan karena kemampuan nalar yang rendah, tetapi karena mahasiswa tersebut tidak memenuhi persyaratan untuk diluluskan seperti tidak mengikuti kuliah dengan baik, tidak mengerjakan tugas, tidak mengikuti ujian Mid-Semester dan Semester