Browsing by Author "Kurniawan, Iwan"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
Item Exergy Analysis Of Gas Turbine Power Plant 20 Mw In Pekanbaru-Indonesia(wahyu sari yeni, 2019-07-01) Martin, Awaludin; Miswandi, Miswandi; Prayitno, Adhy; Kurniawan, Iwan; Romy, RomyThe performance of a 20 MW gas turbine power plant was described by using the exergy analysis and data from the plant’s record books. The first and second laws of thermodynamics, as well as the mass and energy conservation law, were applied in each of the components. The results show that more exergy destruction occured in the combustion chamber up to 71.03% or 21.98 MW. Meanwhile, the lowest exergy occured in the compressor at 12.33% or 3.15 MW. Thermal efficiency of the gas turbine power plant, according to the first law, was 33.77%, and exergy efficiency was 32.25%.Item Freeze Vacuum Drying With Utilized Waste Heat of Condenser by Quick Drying Method(wahyu sari yeni, 2019-07-01) Martin, Awaludin; Prayetno, Utari; Wahyudi, Wandi; Kurniawan, Iwan; Romy, RomyFreeze vacuum drying process is an optimum process to dry the product without changing the physical and chemical properties of materials. The advantages of drying with freeze vacuum drying are can be maintain the structures, nutrient, and colors of original substances. A weakness of freeze vacuum drying is its high consumption of energy due to the long drying time required especially in the process of sublimation below triple point condition. The aim of this research are to optimizing freeze vacuum drying in order to reducing energy consumption by utilized waste heat of condenser to speed up the sublimation process and by using quick drying method. Thefreezing temperatures in this study were 6oC and 9oC with a variation of the drying time is 1, 2 and 4 hours. This research was result the water content losses in yam bean are 78% at a freeze temperature -9oC with drying time 4 hours.Item Pemanfaatan Panas Buang Kondenser pada Pengering Beku Vakum(wahyu sari yeni, 2019-07-01) Martin, Awaludin; Kurniawan, Iwan; Mintarto, MintartoTeknologi pengeringan beku sangat berperan penting pada pengembangan dan produksi berbagai jenis produk inovatif terutama untuk keperluan ekspedisi luar angkasa, obat, vaksin, enzim, dan lain sebagainya. Pada prinsipnya berbagai bahan pangan yang cocok dan relatif mudah untuk proses pengeringan-beku adalah produk pangan larutan, lapis tipis daging, dan irisan buah dan sayuran, atau buah dan atau sayuran utuh yang berukuran kecil. Penelitian ini adalah penelitian lanjutan pengering beku vakum dimana pada penelitian sebelumnya di peroleh bahwa kehilangan kadar air maksimum pada bengkuang sebesar 62% pada temperatur ruang pengering-18oC dengan tekanan 66,7 Pa selama 24 jam. Penelitian lanjutan ini bertujuan untuk meningkatkan hilangnya kadar air pada bengkuang dengan melengkapi proses pengering beku vakum dengan proses penguapan (secondary drying) dengan memanfaatkan panas pada kondenser. Penelitian yang dilakukan menghasilkan kehilangan kadar air maksimum sebesar 84% pada temperatur bengkuang -9oC dengan waktu secondary drying selama 6 jam pada temperatur air yang dialirkan 40oC.Item Performansi Mesin Pengkondisian Udara Hibrida dengan Penambahan Kondensor Dummy Sebagai Water Heater(2016-04-19) Aziz, Azridjal; Kurniawan, Iwan; Ginting, HardiantoPada umumnya Air Conditioning (AC) digunakan untuk mengkondisikan udara ruangan agar berada pada kondisi udara yang nyaman. Penambahan kondensor dummy sebagai water heater pada penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruhnya terhadap beban pendingin, daya kompresi, temperatur, efektifitas kondensor dummy dan Coefficient of Performance (COP) pada bukaan katup air berbeda. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah metode eksperimental. Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh yang berarti pada tekanan dan daya kompresor dengan penambahan kondensor dummy. Ketika dilakukan pemberian beban pendingin yang makin besar ke ruangan maka temperatur air panas yang dihasilkan cenderung naik karena temperatur refrigeran yang juga cenderung naik, ini sebanding dengan kenaikan temperatur ruangan. Untuk pengoperasian mesin refrigerasi hibrida selama 120 menit diperoleh temperatur air panas tertinggi tanpa sirkulasi 59,99 0C dan 34,05 oC saat bersirkulasi dengan bukaan katup penuh. COP mesin refrigerasi hibrida yang dihasilkan lebih tinggi dari COP refrigerasi standar, karena manfaat air panas yang diperoleh. Pada variasi beban pendingin, perubahan COP yang terjadi sangat kecil sekitar 2%, sehingga dapat dikatakan COP cenderung tetap pada variasi beban pendinginItem Rancang Bangun Kondenser pada Pengering Beku Vakum(wahyu sari yeni, 2019-07-01) Kurniawan, Iwan; Martin, Awaludin; Mintarto, MintartoPengeringan ialah suatu cara atau proses untuk mengeluarkan atau menghilangkan sebagian atau seluruh air dari suatu bahan dengan cara menguapkan sebagian besar air yang dikandungnya dengan menggunakan energi. Faktor yang mempengaruhi laju pengeringan antara lain ialah temperatur, tekanan, laju aliran udara, luas permukaan bahan, kadar air bahan, komposisi kimia bahan. Pengeringan beku (freeze drying) adalah salah satu metode pengeringan yang mempunyai keunggulan dalam mempertahankan mutu hasil pengeringan, khususnya untuk produk-produk yang sensitif terhadap panas. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hilangnya kadar air pada bahan yang akan dikeringkan dengan melengkapi proses pengering beku vakum dengan proses penguapan (secondary drying) dengan memanfaatkan panas buang kondenser. Perhitungan dan pembuatan yang dilakukan menghasilkan kondenser dengan panjang tube 17,58 m dengan diameter bagian dalam tube 0,008 m dan diameter luar 0,0095 m dimana bahan tube yang dipilih adalah tembaga. Tube yang dibuat berbentuk helical coil dengan jumlah lilitan 41 lilitan dan ketinggiannya 0,6 m. Kondenser yang dirancang dan dibuat mampu menaikan temperatur air sampai dengan 40oC.