Browsing by Author "Ismi, Hayatul"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item Nilai Strategi Permainan Casing Sebagai Salah Satu Budaya Melayu (Kajian Terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual)(2012-12-06) Ismi, Hayatul; Yurman, FedrialGasing adalah permainan tardisional melayu,pennainan tradisional gasing ini juga diicena! di wilayaii icabuapten Rokan Hulu,di Rokan Hulu permainan gasing merupakan permainan rakyat yang dimainkan oieli semua kelompok umur (tua,muda) yang awalnya secara tradisional dmainkan pada waktu padi tobik dan berakhir pada saat monuai.saat ini permainan gasing mulai dikembangkan oieh masyarakat Rokan Hulu dengan membuat tumamen-tumamen baik tingkat local,Nasiona! dan Intemasional. Oleh sebab itu masyarakat Rokan Hulu juga telah membuat standar-standar seta aturan yang khusus berbeda dengan daerah lainnya.dan dalam hal ini adanya upaya mengangkat permainan gasing menjadi salah satu cabang olahraga yang akan dipertandingkan. Permainan gasing ini tidak hanya dikenal masyarakat melayu Indonesia,tetapi juga dikenal oleh Negara tetangga dan sangat digemari oieh masyarakat melayu Malaysia. Adanya keinginan untuk menjadikan permainan tradisional gasing ini sebagai salah satu cabang olahraga membuat permainan ini memiliki niiai strategis bagi bangsa Indonesia, sehingga kita memerlukan perlindunganperlindungan hak,agar permainem ini tidak di klaim oleh Negara lain sebagai permainan tradisional mereka. Oleh sebab itu sebelumnya perlu dikaji mengenai perlunya Hak Cipta terhadap Permainan Gasing sebagai salah satu budaya melayu yang memiliki nilai strategis. Hal ini perlu dilakukan Untuk membangkitkan dan melestariakan salah satu budaya melayu,Untuk memberikan rekomendasi tentang pentingnya Hak Cipta terhadap Permaianan gasing sebagai budaya melayu yang memiliki niali starategis. Untuk mempertahankan salah satu budaya melayu, dengan dijadikannya permaian gasing sebagai salah satu cabang olahraga yang berasal dari Indonesia. Masyarakat Kabupaten Rokan Hulu ini telah membuat standar standar,baik ukiiran dan bentuk gasing yang bisa dipertandingkan,begitu juga dengan ukuran lapangan yang akan digunakan untuk arena permainan gasing tersebut,hal ini dapat memberikan ciri khas tersendiri bagi permainan gasing di Kabupaten Rokan Hulu pembuat-pembuat gasing pun sudah mulai bermunculan di Kabupaten Rokan Hulu,hal ini juga dapat merupakan salah satu bukti untuk dilekatkannya hak Cipat terhadap permaipan gasing di Rokan Hulu sesuai dengan standar yang telah disepakati .sehingga apabila ada daerah lain ataupun negara lain yan menyelengparakan permainan ini secara otomatis jika ini telah didaftarakan HAKI nya maka akan mendapat Royalti. Apalagi kalau telah dijadikan suatu cabang olahraga maka apabila dipertandingkan baik secara !okal,nasionai ataupun Intemasional jelas darimana olahraga ini,dan tentunya ini selain dapat mengharukan nama suatu daerah juga masukan bagi daerah tersebut.Item Pelestarian Rakit Kreatif Sebagai Salah Satu Upaya Menuju Eksistensi Budaya Melayu(2015-02-28) Hasanah, Ulfia; Ismi, HayatulPembangunan tak dapat dilepaskan dari tata nilai dan sistem sosial, pembangunan juga dapat dikatakan bagaimana memperbaiki suatu kualitas dan taraf hidup masyarakat dengan sistem nilai yang relevan. Dalam mewujudkan visi Riau menjadikan Riau pusat ekonomi dan kebudayaan melayu, maka banyak hal yang bisa dilakukan dalam mewujudkan hal tersebut demi eksistensi budaya melayu tersebut, selain dengan simbol-simbol melayu misalnya dengan pakaian yang digunakan ketika bekerja, begitu juga dengan penggunaan bahasa dan lainnya yang telah dilakukan oleh pemerintahan propinsi Riau beserta kabupaten-kabupatennya. Selain hal tersebut diatas upaya dalam membangkitkan eksistensi budaya melayu bisa dengan membangkitkan kembali tradisi-tradisi yang dilakukan diberbagai daerah di propinsi Riau sebagai daerah melayu, misalnya di Taluk Kuantan dengan Pacu jalurnya, dan salah satunya lagi yang juga merupakan tradisi yang pernah dilakukan di Rokan Hulu yaitu Lomba Rakit Kreatif, dimana lomba rakit ini merupakan tradisi yang pernah dilakukan di Rokan Hulu, namun tradisi ini hampir dilupakan, padahal tradisi ini seharusnya diangkat karena ada nilai-nilai budaya yang dapat diambil dalam rangka mewujudkan Riau menjadi pusat perekonomian dan kebudayaan melayu.