Browsing by Author "Irdoni"
Now showing 1 - 8 of 8
Results Per Page
Sort Options
Item Effect Of Stirring Speed And Molar Ratio In Process Plasticizer Isobutyl Stearate(2013-07-16) Qaulan, Salamun; Nirwana; IrdoniProduction of vegetable oils such as CPO (Crude Palm Oil) increased from year to year, but towards the development of non-food products is still limited one of which is the plasticizer. Plasticizer production of vegetable oil is still very little, it is necessary to the development of vegetable oil-based plasticizers. Plasticizer is an organic solvent with a high boiling point or a solid with a low melting point. Vegetable oil plasticizers can be synthesized by esterification using an acid catalyst. The purpose of this study is to Make isobutyl stearate plasticizers by esterification using H-zeolite catalyst and Studying the effect of stirring speed and the molar ratio of stearic acid esterification and isobutanol. In this study the synthesis of plasticizers isobutyl stearate esterification using natural zeolite catalysts activated to H-zeolite with a variable speed to vary is stirring (150, 175, and 200 rpm) and the molar ratio of stearic acid with isobutanol (1:4, 1 : 6, and 1:9) with a fixed variable is 98-1020C temperature, long reaction time of 360 minutes and as much as 15% catalyst based stearic acid. From the test results showed that the rate of stirring and the molar ratio of plasticizer effect on the synthesis of isobutyl stearate. Optimal operating conditions were obtained at stirring speed 175 rpm and with a 1:9 molar ratio of 70.8% mol conversion reaction. Characteristics of plasticizers that found only one that meets that standard commercial plasticizers specific gravity of 0.85Item KAJIAN AWAL SINTESIS POLIESTER DARI BAHAN BAKU CRUDE PALM OIL(2015-02-26) Nirwana; IrdoniTelah dilakukan penelitian lenlang sintesis polyester dari bahan baku Crude Palm Oil dengan meloda metanolisis menggunakan katalis alkali NaOH dengan konsentrasi 0,2 % berat yang dilaksanakanpada temperatur 65 . Untuk mengetahui waktu optimum dari reaksi metanolisis, proses dilaksanakan selama 210 menit dengan selang waktu 30 menit.. Dari proses metanolisis tersebut diperoleh metil ester asam lemak sebanyak 78 ml pada waktu reaksi 120 menit dengan titik didih 278,44 "C, bobot jenis 0,853 dan viskositas Kinematika pada 38 "C, mm^/s 7,66.Item Pengaruh Kadar Selulosa Pelepah Sawit Terhadap Sifat dan Morfologi Wood Plastic Composite (WPC)(2016-11-30) Halawa, Yusnila; Bahruddin; IrdoniKomponen yang terkandung didalam serat pelepah sawit salah satunya adalah selulosa. Selulosa merupakan polimer yang memiliki bobot molekul rata – rata, polidispersitas dan memiliki rantai panjang yang digunakan sebagai bahan penunjang dalam pembuatan Wood Plastic Composite (WPC). Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh kadar selulosa pelepah sawit terhadap sifat dan morfologi WPC. Sampel WPC disiapkan dengan metode pencampuran leleh antara serat pelepah sawit (SPS), polypropylene (PP), Maleated polypropylene (MAPP), dan paraffin selama 1 jam pada suhu 170oC dan kecepatan rotor 80 rpm menggunakan Internal Mixer. Ukuran serat pelepah sawit yang digunakan adalah 40 mesh dengan komposisi SPS/PP adalah 50/50. Sedangkan perbandingan nisbah MAPP/selulosa adalah 0%, 2% dan 5% dan selulosa sebesar 41.86%, 52.86% dan 56.24%. Pengujian meliputi uji sifat mekanik yaitu uji kuat tarik dan kuat lentur sedangkan uji sifat fisik meliputi kerapatan, kadar air, daya serap air, dan pengembangan tebal. Uji morfologi menggunakan scanning electron microscopy. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sifat mekanik terbaik dihasilkan pada rasio SPS/PP 50/50, MAPP 2% dan selulosa 52.86%, dengan nilai kuat tarik sebesar 10.1 MPa dan kuat lentur 27.0 MPa. Sedangkan pada pengujian sifat fisik yaitu kerapatan terbaik sebesar 1.306 gr/cm3, daya serap terbaik sebesar 0.19%, kadar air sebesar 0.02% dan pengembangan tebal sebesar 0.08%.Item Pengaruh Kecepatan Pengadukan Pada Proses Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Jarak Pagar (Jatropha Curcas Linneaus) Dengan Menggunakan Katalis Abu Tandan Sawit(2015-07-28) IrdoniPenelitian ini mengenai pengaruh kecepatan pengadukan pada proses pembuatan biodiesel dari minyak jarak pagar {Jatropha Curcas Linneam). Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Bahan Alam dan Mineral Jurusan Teknik Kimia Universitas Riau. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh kecepatan pengadukan pada proses pembuatan biodiesel dari minyak jarak pagar dengan menggunakan katalis Abu Tandan Sawit (K2CO3) yang dipijarkan dengan suhu 600 "C. Metode pembuatan biodiesel melalui dua tahap proses yakni esterifikasi dan transesterifikasi dengan kecepatan pengadukan 100 rpm, 150 rpm, dan 200 rpm selama 1 jam tiap pengadukan. Karakteristik biodiesel dianalisis menurut Erliza Hambali, dkk, Gubitz, et al, Haas dan Mittelbach, dan Azam, et al. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biodiesel yang dihasilkan sesuai dengan standar mutu karakteristik biodiesel. Kecepatan pengadukan yang terbaik yakni 150 rpm karena memenuhi seluruh karakteristik biodiesel yaitu densitas 0,875 g/cm^ viskositas 0,11 cSt, kadar air 0,025 %b/b, bilangan asam 0,78 mg KOH/g minyak, kadar asam lemak bebas (ALB) 0,39 %, bilangan penyabunan 195,44 g KOH/g minyak, bilangan iod 87,71 g I2/IOO g minyak dan bilangan setana 54,49. Kata Kunci: Jarak pagar, minyak, kecepatan pengadukan, transesterifikasi, abu tandan sawit, minyak jarak pagar, metanol, biodiesel.Item Pengaruh Kecepatan Pengadukan pada Proses Pembuatan Biodisel dari Minyak Jarak Pagar (Jatropha curca L) dengan Menggunakan Katalis Abu Tandan Sawit.(2013-01-11) IrdoniPenelitian ini mengenai pengaruh kecepatan pengadukan pada proses pembuatan biodiesel dari minyak jarak pagar {Jatropha Curcas Linneaus). Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Bahan Alam dan Mineral Jurusan Teknik Kimia Universitas Riau. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh kecepatan pengadukan pada proses pembuatan biodiesel dari minyak jarak pagar dengan menggunakan katalis Abu Tandan Sawit (K2CO3) yang dipijarkan dengan suhu 600 °C. Metode pembuatan biodiesel melalui dua tahap proses yakni esterifikasi dan transesterifikasi dengan kecepatan pengadukan 100 rpm, 150 rpm, dan 200 rpm selama 1 jam tiap pengadukan. Karakteristik biodiesel dianalisis menurut Erliza Hambali, dkk, Gubitz, et al, Haas dan Mittelbach, dan Azam, et al. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biodiesel yang dihasilkan sesuai dengan standar mutu karakteristik biodiesel. Kecepatan pengadukan yang terbaik yakni 150 rpm karena memenuhi seluruh karakteristik biodiesel yaitu densitas 0,875 g/cm^ viskositas 0,11 cSt, kadar air 0,025 %b/b, bilangan asam 0,78 mg KOH/g minyak, kadar asam lemak bebas (ALB) 0,39 %, bilangan penyabunan 195,44 g KOH/g minyak, bilangan iod 87,71 g I2/IOO g minyak dan bilangan setana 54,49.Item Pengaruh Waktu Reaksi dan Komposisi Katalis Zeolit Alam Pada Pembuatan Plastisizer Isobutil Stearat(2013-05-17) Jerry; Nirwana; Irdoni; Qaulan, SalamunProduksi plastisizer dari minyak nabati sampai saat ini masih sangat terbatas, untuk itu perlu mengembangkan plastisizer berbasiskan minyak nabati. Plastisizer minyak nabati dapat disintesis secara esterifikasi menggunakan katalis asam. Kebanyakan reaksi esterifikasi menggunakan katalis homogen asam seperti H2SO4, HNO3 dan HCl yang sulit untuk dipisahkan dari produk. Alternatif katalis yang dapat digunakan untuk reaksi esterifikasi adalah zeolit alam, yang telah terbukti efektif untuk reaksi esterifikasi dan merupakan katalis heterogen yang mudah dipisahkan dari produk hasil reaksi. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengsintesis plastisizer isobutil stearat secara esterifikasi menggunakan katalis zeolit alam yang teraktivasi menjadi H-Zeolit, dan mempelajari pengaruh waktu reaksi dan komposisi katalis, Variasi komposisi katalis Zeolit Alam yang digunakan 5, 10 dan 15% berat berbasis berat asam stearat dan waktu reaksi 180, 240, 300 dan 360 menit, dengan variabel tetapnya adalah temperatur 1000C , perbandingan molar asam stearat terhadap isobutanol 1:6 dan kecepatan pengadukan 175 rpm. Dari uji hasil esterifikasi memperlihatkan bahwa komposisi katalis dan waktu reaksi berpengaruh pada saat kesetimbangan reaksi belum tercapai . Kondisi operasi optimal yang diperoleh pada komposisi katalis 10% dan waktu reaksi 300 menit dengan konversi reaksi 60,26% mol. Karakteristik plastisizer yang didapatkan memenuhi standar plastisizer komersil, dengan nilai viskositas 3207,19 M.Pa.s dan specific gravity sebesar 0,828.Item Perengkahan Sampah Plastik (HDPE, PP, PS) Menjadi Precursor Bahan Bakar dengan Variasi Perbandingan Bahan Baku/Katalis H-Zeolit(2015-10-27) Irdoni; Melyna, EllaLimbah plastik menjadi ancaman serius bagi lingkungan tempat kita tinggal. Plastik merupakan salah satu jenis limbah yang non biodegradable sehingga sifat ini menjadikan sampah plastik sangat sulit untuk terurai secara alami dilingkungan. Pembakaran limbah plastik akan menghasilkan turunan hidrokarbon sebagai gas buang dan residu yang justru menambah jenis pencemaran yang terjadi di lingkungan. Untuk itu dicari cara lain untuk mengatasi limbah plastik untuk dijadikan suatu produk yang lebih berguna dan bermanfaat bagi masyarakat pada masa yang akan datang. Bagaimanapun juga dilihat dari bahan dasarnya limbah plastik berpotensi mempunyai nilai ekonomis sebagai sumber bahan baku jika diolah dengan cara yang tepat yaitu akan menghasilkan hidrokarbon sebagai bahan dasar energi. Pada proses konversi limbah plastik menjadi sumber energi, katalis memegang peranan penting. Katalis digunakan untuk menurunkan energi yang terjadi pada proses cracking. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perbedaan bahan baku dan pengaruh perbandingan bahan baku/katalis H-zeolit pada proses perengkahan sampah plastik, serta mengetahui komponen kimia produk. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap yaitu pembuatan katalis H-zeolit dan proses perengkahan katalitik. Sebanyak 200 gram masing-masing plastik HDPE, PP, PS berukuran + 2 x 2 cm direngkah pada suhu 360 oC dengan perbandingan bahan baku/katalis H-zeolit 30 w/w, 40 w/w, 50 w/w. Perengkahan plastik HDPE menghasilkan yield tertinggi yaitu 33,73% dibandingkan plastik PP dan PS. Pada perengkahan plastik HDPE, yield tertinggi dihasilkan pada saat perbandingan bahan baku/katalis H-zeolit 30 w/w yaitu 33,73%. Pada perengkahan plastik PP dan PS, yield tertinggi dihasilkan pada saat perbandingan bahan baku/katalis Hzeolit 40 w/w yaitu 33,48% dan 21,97%. Berdasarkan hasil analisa GC-MS komposisi kimia produk perengkahan plastik HDPE dengan perbandingan bahan baku/katalis H-zeolit 30 w/w adalah 79,07% gasoline dan 11,43% kerosin dan diesel. Komposisi kimia produk perengkahan plastik PP dengan perbandingan bahan baku/katalis H-zeolit 30 w/w adalah 81% gasoline. Komposisi kimia produk perengkahan plastik PS dengan perbandingan bahan baku/katalis H-zeolit 30 w/w adalah 88,65% gasoline dan 6,41% kerosin dan dieselItem Perengkahan Sampah Plastik (HDPE, PP, PS) Menjadi Precursor Bahan Bakar dengan Variasi Perbandingan Bahan Baku/Katalis H-Zeolit(2013-07-12) Melyna, Ella; Irdoni; Zahrina Ida; Zahrina IdaPlastic waste is a serious threat to the environment in which we live. Plastic is one type of non-biodegradable waste that hard to be decomposite in the environment. Burning of plastic waste will produce exhaust gas and residue that actually adds to the type of pollution that occur in the environment. For that matter another attempts are needed to be found to tackle plastic waste to be used as a product that is more useful and beneficial to society in the future. However also be seen from the basic material of plastic waste, it could potentially have economic value as a source of raw material if processed in an appropriate manner that will produce hydrocarbons as the basic fuel. Cracking process is a process to convert waste plastics of long alkyl chain into hydrocarbon. In the process of converting plastic waste into an energy source, the catalyst plays an important role in the quality of hydrocarbons produced. Catalysts are used to reduce the energy that occurs in the combustion process. This research aims to study the effect of different raw materials and the effect of different ratio of raw material/H-zeolite catalysts in the cracking process of waste plastics, as well as knowing the chemical components of the product. The research conducted by two stages, first making H-zeolite catalysts and the second catalytic cracking processes. 200 grams of plastic HDPE, PP, PS with size + 2 x 2 cm cracked at 360 °C with H-zeolite catalyst 100 mesh size with ratio of raw material/ catalysts of H-zeolite 30, w/w, 40 w/w, 50 w/w. Lower melting point of HDPE plastic caused the highest yield can be obtained at 32.71%, the cracking process of HDPE plastic with a ratio of raw materials/catalysts of H-zeolite 30, 40, and 50 w/w, yield obtained 32.71%, 30.34%, 19.11%, the greater the ratio of raw material/catalyst the lower the yield generated, and the chemical composition of the fuel product with a highest (%) yield obtained 88.65% gasoline, 6.41% kerosene and diesel of the raw PS material.