Browsing by Author "ISLAMIAS"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item HUBUNGAN ANTARA PENGELOLAAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU(2015-02-26) ISLAMIAS; HERDINICara belajar mahasiswa di perguruan tinggi sangat menentukan dalam mcraih kebcrhasilan. Sistcm SKS yang ditcrapkan sejak tahun 1979 mengharuskan mahasiswa memprogram belajarnya lebih efisien sehingga diharapkan mereka dapat selesai dal^tn waktu yang singkat dan hasil yang baik. Pcnclitian ini untuk mcngctahui scjauh mana hubungan antara pengelolaan belajar (learnng management) dan hasil belajar yang ditunjukkan pada IPK mahasiswa jiirusan PMIPA FKIP Universitas Riau. Pengelolan belajar dinyatakah d^lam nilai atau bobot 1 sampai 5 yang menunjukkan bahwa mahasiswa mulai dari tidak pernah (bobot 1), jarang (bobot 2) kadang-kadang bobot (3), sering (bobot 4) dan selalu (bobot 5) melakukan aktifitas akademik tatap muka, terstruktur dan mandiri. Masing-masing aktifltas akademik ini dirinci dalam bentuk pertanyaan dalam sebuah angket yang diisi oleh respondeti yahg terdifi dari mahaiswa Program Studi Kimia, Fisika dan biologi pada semester 3,5 dan 7. Hasil belajar masing-masing mahasiswa adalah Indek Perstasi kottlulatif (iJ*k). Hasil analisa regresi linier mnyatakan bahwa pengelolaan belajar mahssiw^ jurusan PMIPA dun juga niasing-masing Program Studi Fisika, Kittiia dan Biologi tidak berhubuttgan secara siknifkan terhadap hasil belajarnya. Ini berarti bahwa mahasiswa yang selalu melakukan aktiHtas akademik bclum tentu mcmiliki IPK yang tinggi, sebaliknya mahaiswa yang jarang mlakukan aktifltas akademik tidak selalu mempunyai IPK rcndah. Tidak siknifltannya hubungan antara pegelolaan belajar dan hasil belajar kemungkinan disebabkan oleh belum maksimalnya system SKS dilaksanakan; metode pengumplan data belum sempurnai, dan cara belajar mahasiswa belum tepat. Untuk penelitian yang akan datang pelu melakukan metoda direct observatiott (pengamatan langsung) terhadap aktifltas akademik mahasiswa dan juga doscn disamping metode kucsoner.Item OTONOMI PEREMPUAN DI KAWASAN INDUSTRI PANGKALAN KERINCI RIAU(2015-02-26) ISLAMIASpembangunan. Sedangkan fokus sub-bidang studi adalah kesetaraan gender dalam keluarga di kawasan industri. Unit analisis studi adalah rumah tangga dan komunitas desa Pangkalan Kerinci. Studi ini akan membahas tentang pengaruh industri terhadap persepsi gender dalam keluarga. Pertanyaan yang diajukan; apakah istri bekerja di luar ekonomi domestik di sektor non agraris? Apakah isteri yang bekerja tersebut memiliki otonomi dalam pengelolaan hasil pekerjaanya? Apakah isteri bekeja tesebut mempunyai peluang kebebasan sosial? Tujuan penelitian ini adalah mengetahui respon perempuan untuk perjuangan kesetaraan gender setelah kehadiran industri. Selain itu untuk melihat pengaruh perjuangan kesetaraan gender dalam bekeluarga. Penelitian ini berguna untuk perumusan kebijakan pemerintah bagi perbaikan kesenjangan gender pada keluarga pedesaan. Teori yang dipakai untuk membahas masalah tersebut adalah teori perubahan Marx dalam hal materialisme historis. Alasan memilih studi ini adalah besarnya intervensi kapitalisme terhadap penduduk di desa Pangkalan Kerinci yang mengakibatkan hilangnnya sumber ekonomi dan melemahnya ketahanan pangan. Penelitian ini diawali studi perpustakaan untuk membahas konsep-konsep dan data skunder yang berhubungan. Selain itu, data skunder juga diperoleh melalui observasi ke kantor pemerintah, perusahaan swasta yang berhampiran, dan laporan surat khabar. Data primer diperoleh melalui studi di kawasan penelitian. Peneliti melakukan wawancara secara mendalam pada 30 keluarga yaitu dari 70 rumah tangga penduduk asli yang diambil secara tidak acak berdasarkan tempat tinggal. Penelitian ini menjumpai bahwa bahwa memang terjadi domestikasi perempuan di Pangkalan Kerinci oleh lelaki dan kapitalisme. Penyebab demestikasi tersebut adalah hilangnya sumber ekonomi agraris, sehingga perempuan tidak mempunyai aktivitas ekonomi di luar rumah. Proses domestika tersebut menyebabkan perempuan berada dalam kontrol lelaki baik ekonomi, sosial dan seks. Selain itu juga terjadinya ancaman kesesehatan reproduksi pada perempuan. Dengan demikian maka hipotesis penelitian ini terbukti kebenarannya, dimana kehadiran industri menyebabkan proses domestikasi terhadap perempuan dan tidak mempengaruhi persepsi gender pada perempuan.