Browsing by Author "Huda, Feblil"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
Item Perbaikan Proses Penyalaian Ikan Patin Pada UKM Putra Agung di Kabupaten Kampar Provinsi Riau(2013-05-07) Padil; Huda, Feblil; Iswadi; Jamaan, AhmadKabupaten Kampar adalah salah satu kabupaten di Provinsi Riau yang mempunyai potensi dalam pengembangan dan pembudidayaan ikan patin, budidaya ikan patin di Kabupaten Kampar dilakukan dengan menggunakan kolam-kolam di air tawar. Salah satu desa yang membudidayakan ikan patin di kolam-kolam adalah Desa Pulau Gadang Kecamatan XIII Koto Kampar dimana memiliki ± 1230 kolam ikan patin. Untuk pengolahan ikan patin pasca panen telah tersedia beberapa Usaha Kecil dan Menengah (UKM) salai ikan patin. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan solusi perbaikan proses penyalaian ikan patin pada UKM Putra Agung. Adapun metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah pembuatan meja kerja pengolahan bahan baku dan pembuatan oven penyalaian. Dengan menggunakan metode ini didapatkan meja kerja pengolahan bahan baku yang ergonomis, proses penyalaian yang higienis dan memiliki efisiensi panas yang tinggi.Item Sintesis Kitosan Dari Cangkang Udang(2016-11-30) Fadli, Ahmad; Ervina; Drastinawati; Huda, FeblilKitosan merupakan polimer rantai panjang yang disusun oleh monomer-monomer glukosamin (2-amino-2-deoksi-D-glukosa). Biopolimer ini disusun oleh dua jenis amino yaitu glukosamin (2-amino-2-deoksi-D-glukosa, 70-80%) dan N-asetil glukosamin (2-asetamino-2- deoksi-D-glukosa, 20-30%). Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh waktu reaksi pada proses deasetilasi terhadap karakteristik kitosan. Cangkang udang yang telah dibersihkan kemudian dikeringkan di dalam oven dengan suhu 105oC untuk menghilangkan kadar airnya. Penghilangan protein dilakukan dengan mereaksikan serbuk cangkang dengan NaOH pada rasio berat cangkang udang dengan volume larutan NaOH 1:20. Kemudian disaring dengan kertas saring untuk diambil residunya dan dicuci menggunakan akuades sampai pH netral. Proses demineralisasi dilakukan dengan mereaksikan serbuk cangkang udang hasil proses deproteinasi dengan HCl 1 N dengan rasio berat kulit udang dengan volume larutan NaOH 1:15. Endapan hasil penyaringan dikeringkan dalam oven pada suhu 100 0C selama 4 jam. Karakteristik kitosan yang diperoleh dari pengaruh rasio massa kitin dengan volume larutan NaOH 1:20 pada proses deasetilasi menghasilkan kitosan dengan konsentrasi 86,02%. Waktu reaksi menjadi faktor yang berpengaruh dalam menghasilkan kitosan dengan konsentrasi tinggi. Diperoleh waktu reaksi optimum yang akan menghasilkan kitosan berkonsentrasi tinggi adalah 3 jam.Item Teknologi Microcarrier di dalam Aplikasi Biomedik: Review(2016-11-30) Fadli, Ahmad; Rahmi, Dwi Yerlis; Huda, Feblil; Pertiwi, Megawati DwiMicrocarrier adalah matriks pendukung yang merupakan teknik kulturisasi sel di dalam bioreaktor.Seiring dengan perkembangan bioteknologi microcarrier menjadi teknologi yang penting untuk produksi vaksin, protein rekombinan, antibodi, enzim, dan hormon.Berdasarkan sifat fisiknya microcarrier dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu microcarrier padat dan microcarrier cair.Salah satu faktor penting dalam produksi microcarrier adalah material yang digunakan.Sumber material microcarrier dapat berupa material sintetis maupun biomaterial.Meskipun microcarrier dari material sintesis memiliki reproduktifitas dan sifat mekanis yang baik namun kurang dapat mengenali sel, yang berdampak pada adhesi dan pertumbuhan sel serta suhu sterilisasi yang tinggi.Selain itu microcarrier dapat berbentuk microporous ataupun macroporous.Microporous carrier memililki pori sangat kecil sehingga tidak bisa dimasuki oleh sel. Microporous carrier memungkinkan sel untuk membentuk lingkungan mikro di dalam beads.Namun ketika microcarrier ini sepenuhnya kofluen dapat terbentuk lingkungan yang berbeda di dalam dan di luar beads.Perkembangan terbaru dalam teknologi microcarrier adalah macroporous carrier. Ukuran pori rata – rata macroporuous carrier adalah 30 – 400 μm dengan porositas 60 – 99%. Pori yang besar ini memungkinkan sel dengan mudah masuk dan berkembang biak di dalam microcarrier. Melihat pentingnya teknologi microcarrier dalam bidang biomedis, maka pada makalah ini akan kami paparkan pengembangan microcarrier terbaru yang menggunakan bahan dasar keramik termasuk aplikasi microcarrier di dalam biomedik.