Browsing by Author "Haslinda, Lilly"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
Item GAMBARAN FAKTOR RESIKO TERHADAP KONTAK DENGAN PENDERITA TBC PARU DI RSUD ARIFIN AHMAD PEKANBARU(2013-03-05) Haslinda, LillyPenyakit TBC Pam masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia dengan prevalensi tinggi dapat ditemukan pada semua umur. Hal ini sangat berkaitan dengan keadaan sosial ekonomi, kebersihan diri, Iingkungan dan kontak langsung dengan penderita. Masyarakat yang tinggal satu rumah dan yang kontak langsung dengan penderita TBC Paru mempunyai resiko tinggi untuk mendapat infeksi TBC Paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor resiko terhadap kontak dengan penderita TBC Paru yang berobat jalan di Rumah Sakit Arifin Ahmad Pekanbaru. Penelitian ini merupakan studi deskriptif. Sebanyak 17 orang penderita TBC Paru dari RSUD Arifin Ahmad yang berumur antara 19 tahun - 70 tahun, didatangi kerumah tempat tinggal nya untuk di wawancari mengetahui factor resiko kontak dengan orang - orang yang tinggal di rumah dengan penderita. Laki - laki merupakan penderita TBC Paru terbanyak ( 65 % ),Umur terbanyak menderita TBC Paru berkisar antara 36 - 55 Tahun ( 23,5 %), Penderita TBC Paru pada penelitian ini yang terbanyak adalah mereka yang tidak bekerja ( 23,5 % ) dan Orang yang tinggal serumah dengan penderita TBC pada penelitian ini yang terbanyak adalah 3 - 5 orang (58,8%).Item Infestasi Soil Transmitted Helminths(2015-04-13) Maryanti, Esy; Haslinda, Lilly; Lesmana, Suri DwiInfestasi soil transmitted helminthes ( STH) masih merupakan masalah kesehatan di dunia, khususnya di Indonesia. Jenis cacing usus yang paling banyak ditemukan dan menyebabkan masalah kesehatan pada masyarakat adalah Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura dan cacing tambang (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale).Prevalensi dan intensitas infeksi cacing STH tertinggi dijumpai pada kelmpok anak usia sekolah dasar. Infestasi STH pada anak akan memberi pengaruh buruk terhadap status gizi.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara infestasi STH denga status gizi pada anak. Infestasi STH sangat terkait dengan higiene dan sanitasi. Salah satu daerah yang perlu mendapatkan perhatian karena sanitasi yang buruk adalah daerah pesisir sungai. Sungai Siak Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar merupakan sungai yang digunakan oleh masyarakat sekitarnya untuk keperluan hidup sehari-hari. penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan infestasi STH dengan status gizi anak di pesisir sungai Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. Dilakukan pemeriksaan tinja pada 98 anak. Status gizi berdasarkan berat badan dan tinggi badan berdasarkan umur. Analisis status gizi menggunakan software Anthropoplus WHO. Didapatkan 13,2% anak terinfestasi STH, sebanyak 41% anak memiliki status gizi kurang. Tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara infestasi STH dengan status giziItem KERENTAN AN LARVA AEDES AEGYPTI TERHADAP TEMEFOS DI DAERAH ENDEMIS. SPORADIS DAN BEBAS DEMAM BERDARAH DENGUE DI PEKANBARU(2013-03-01) Dwi Lesmana, Suri; Maryanti, Esy; Haslinda, Lilly; YolazeniaDemam berdarah dengue merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh Ae.aegypti sebagai vektor aktual dan Ae.alhopictus sebagai vektor potensial. Pekanbaru merupakan daerah yang rawan DBD dimana sebagian besar kelurahan merupakan daerah endemis. Marpoyan Damai merupakan salah satu kelurahan endemis, Meranti Pandak merupakan daerah sporadis dan Tebing Tinggi Okura merupakan daerah bebas DBD. Temefos telah digunakan dalam program abatisasi nasional sejak tahun 1976 termasuk di Pekanbaru. Penggunaan abate ini lebih diutamakn pada daerah rawan DBD seperti daerah endemis dan sporadis. Penggunaan abate terus menerus dalam jangka waktu lama dapat memicu terjadinya resistensi. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kerentanan larva Ae.aegypti terhadap temefos. Didapatkan nilai LC99 24 jam temefos daerah endemis dan sporadis 0,0001 mg/1 sedangkan daerah bebas adalah 0,00001 mg/1. hal ini menunjukkan bahwa larva Ae.aegypti di daerah endemis, sporadis dan bebas DBD masih rentan terhadap temefos berdasarkan dosis diagnostik WHO.