Browsing by Author "Hafidawati"
Now showing 1 - 7 of 7
Results Per Page
Sort Options
Item FERMENTASI NIRA NIPAH (Nypa fruticans Wurmb) MENJADI BIOETANOL MENGGUNAKAN KHAMIR Pichia stipitis DALAM BIOFLO 2000 FERMENTOR(2013-01-09) Jenova, Febrio; Chairul; HafidawatiWorld ethanol consumption for various use has increased significantly in recent years. Therefore it is necessary to have an alternative source of raw material for the production of bioethanol that can be improved. Nypa sap is one of the potential materials to be processed into bioethanol. Availability of land large enough nypa in Indonesia as well as a fairly high sugar content (15-20%) making nypa sap is a potential to be processed into bioethanol. Through the process of fermentation using yeast Pichia stipitis, glucose is converted into ethanol and carbon dioxide. Preparation of starter do with the yeast Pichia stipitis inoculum in the fermentation medium so that the yeast is able to adapt and ready for fermentation. Fermentation takes place in batches with a volume of 8 liters of fermentation medium, starter volume variation of 10%, 15%, 20%, and variations of fermentation time 6, 12, 24, 48, 72 and 96 hours. The degree of acidity of the fermentation medium is maintained at pH 4.5, stirring speed 200 rpm and temperature of fermentation at room temperature. Ethanol concentration was analyzed by using alcoholmeter. The fermentation process is shown in optimum condition starter volume increase of 20% and a fermentation time of 48 hours with initial sugar concentration of 150.999 mg / ml. The concentration of ethanol obtained in this condition is 9% (v / v) or 71.037 mg / ml with the acquisition of 92.244% yield.Item Fermentasi Nira Nipah (Nypa fruticans Wurmb) menjadi Bioetanol Menggunakan Khamir Pichia stipitis dalam BIOFLO 2000 FERMENTOR(2013-05-15) Chairul; Hafidawati; Jenova, FebrioKonsumsi etanol dunia untuk berbagai penggunaan mengalami peningkatan yang sangat signifikan beberapa tahun belakangan ini. Oleh sebab itu diperlukan adanya sumber alternatif bahan baku pembuatan bioetanol sehingga produksi bioetanol dapat ditingkatkan. Nira nipah merupakan salah satu bahan yang sangat potensial untuk diolah menjadi bioetanol. Ketersediaan lahan nipah yang cukup luas di Indonesia serta kandungan gulanya yang cukup tinggi (15-20%) menjadikan nira nipah sangat berpotensi untuk diolah menjadi bioetanol. Melalui proses fermentasi menggunakan yeast Pichia stipitis, glukosa akan diubah menjadi bioetanol dan karbon dioksida. Penyiapan starter dilakukan dengan proses inokulum yeast Pichia stipitis pada medium fermentasi sehingga yeast mampu beradaptasi dan siap melakukan fermentasi. Fermentasi berlangsung secara batch dengan volume medium fermentasi 8 liter, variasi volume starter 10%, 15%, 20%, dan variasi waktu fermentasi 6, 12, 24, 48, 72 dan 96 jam. Derajat keasaman medium fermentasi dijaga pada pH 4,5, kecepatan pengadukan 200 rpm dan suhu fermentasi pada suhu kamar. Konsentrasi bioetanol dianalisis dengan menggunakan alkoholmeter. Proses fermentasi optimum ditunjukkan pada kondisi penambahan volume starter 20% dan waktu fermentasi 48 jam dengan konsentrasi gula awal 150,999 mg/ml. Konsentrasi bioetanol yang diperoleh pada kondisi ini adalah 9%(v/v) atau 71,037 mg/ml dengan perolehan yield 92,244%.Item FERMENTASI NIRA SORGUM MENJADI BIOETANOL DALAM FERMENTOR BIOFLO 2000 MENGGUNAKAN SACCHAROMYCES CEREVISIAE(2012-10-30) Purnama, Edi; Chairul; HafidawatiIncreased energy demand of fuel oil (BBM) of the world have limited the availability of raw materials in the form of natural resources dwindling fossil fuels. The increase in energy demand over the years 2000 - 2009 an average of 7% per year. Based on data from the Directorate General of New Renewable Energy and Energy Conservation of the share of non-fossil energy <5%, in order to meet the fuel needs to be developed non-fossil fuels. One type of biofuel (BBN) is bioethanol. The raw material is potentially as sweet sorghum bioethanol (Sorghum bicolor L. Moench). Sorghum juice contains glucose levels from 10 to 14.40%. Bioethanol is the result of fermentation of carbohydrates with the help of microorganisms. In order to produce bioethanol plant scale, it is necessary to scale up the manufacture of bioethanol from sorghum juice through fermentation using Sacharomyces cereviceae biofermentor 10 000 ml size and alcohol concentration test using alkoholmeter. The purpose of this study was to determine the effect of volume and time starter fermentation to ethanol production levels, optimum fermentation conditions and growth kinetics of Saccharomyces cereviceae with volume variation starter (250 ml 500 ml and 750 ml) at each sampling time (6; 12; 24; 48; 72 and 96 hours). The fermentation process takes place in batches on the operating conditions of pH (4.0 to 5.0,) stirring speed of 200 rpm and at room temperature. 5000 ml juice fermented sorghum, with initial sugar concentration of 118.138 mg / ml as a fermentation medium is best demonstrated on the condition of the addition of 250 ml volume starter, fermentation time 72 hours with concentrations of ethanol produced 55.251 mg / ml, the ethanol yield of 91.702 g / ml with a final sugar concentration of 0.082 mg / ml, specific growth rate -0.0022 hour-1, petumbuhan maximum specific rate of 0.064 hr-1 and the substrate saturation constant of 0.024 gr / l.Item KARAKTERISTIK EMISI BLACK CARBON (BC) DARI PEMBAKARAN TERBUKA JERAMI PADI DAN DAMPAK TERHADAP KUALITAS UDARA AMBIEN(wahyu sari yeni, 2018-08-07) HafidawatiCrop residue open burning contribute the emission of Short lived Climate Forces (SLCF) pollutants thereby threat to global climate change. One of the them is Black carbon (BC). BC is estimated to be the second most potential greenhouse warming agent after Carbon Dioxide (CO2). In Cianjur district, West Java, open burning in the paddy field is common way to eliminate rice residues after harvesting. The main objective of this study was to assess the concentration of BC in ambient air from open burning of rice straw in Cugenang District, as well as assess the effect of the combustion efficiency of the emission BC. Experiment were conducted in District Cugenang at 8 studies sites for irrigated paddy field were carried out for eight varieties paddy (Mekongga, Cintanur, Ciherang, Hibrida, Inpari, Inul, Sarangue, Pandan wangi). The minivol sampler (5 Lpm) were used for PM2.5 sampling and smoke stain reflektometer EEL were used for analysis Black Carbon. BC concentration (μg/m3) in the eight fields burning experiments reported at 25oC, 1 atmosphere. The assess results, show that the net burn smoke of Black Carbon in μg/m3 averaged 85.91±2.26. The highest emissions came from the burning of hybrid varieties with a combustion efficiency of 93.1%. Black Carbon emissions are influenced by the efficiency of combustion, where combustion with flamming phase (> 90%) give higher emissions.Item Pelatihan Pembuatan Biobriket di RT 04 RW 11 Kelurahan Sidomulyo Barat – Pekanbaru(2013-04-25) Zahrina, Ida; Hafidawati; Yenie, ElviSumber sampah yang terbanyak berasal dari pemukiman. Begitu juga halnya dengan pemukiman di RT 04 RW 11 Kelurahan Sidomulyo Barat Kecamatan Tampan Pekanbaru. Sampah yang banyak terdapat di daerah ini berupa dedaunan, ranting kayu, dan sampah sayuran serta sampah plastik. Sampah di pemukiman ini diperkirakan 75% terdiri dari sampah organik dan sisanya anorganik. Sampah organik bersifat biodegradable sehingga dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Walaupun demikian, warga masyarakat perlu pengetahuan untuk memanfaatkannya untuk mengolahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat. Berdasarkan survey yang telah dilakukan sebelumnya, diketahui bahwa masyarakat di RT 04 RW 11 belum mengenal bahan bakar briket sebelumnya, apalagi briket yang berasal dari sampah organik yang sebenarnya sangat melimpah di sekitar pemukiman mereka.Item Pengelolaan Sampah Kampus Universitas Riau, Panam(2015-07-06) Hafidawati; Yenie, Elvi; Asmura, JekiKegiatan pengelolaan sampah kampus ini rencananya akan dimulai dari sampah yang berasal dari kantin dan akan diperluas sampai semua kegiatan dan semua gedung di UR. Sasaran awal yang ingin dicapai oleh program pengelolaan sampah kampus ini adalah menjadi pusat pengelolaan sampah yang dapat menangani sampah komunitas dan kampus UR secara keseluruhan (kecuali sampah B3). Sasaran berikutnya dengan pengembangan sistem dan sarana-prasarana apabila sasaran awal dianggap berhasil baik, yaitu diharapkan dapat menjadi Pusat Pengolahan Sampah (PPS) yang dapat mengembangkan pelayanannya dengan mengolah sampah yang dihasilkan oleh lingkungan masyarakat sekitar. Untuk mendukung kegiatan ini maka diperlukan suatu kerjasama yang baik dari berbagai pihak yang terkait dengan kegiatan pengelolaan sampah yang diakukan.Item Prediksi Tingkat Pencemaran Karbonmonoksida Dari Sumber Transportasi Dengan Menggunakan Model Caline 4(2013-05-07) Hafidawati; Surtia Bachtiar, VeraPembangunan fisik kota dan berdirinya pusat-pusat industri akan disertai melonjaknya aktivitas transportasi. Hal ini mengakibatkan terjadinya peningkatan aktivitas transportasi yang memberikan dampak terjadinya peningkatan polutan di udara. Proses pembakaran bahan bakar minyak akan mengeluarkan unsur dan senyawa-senyawa pencemar ke udara, seperti Padatan Total Tersuspensi (TSP), Karbon Monoksida (CO) Total Hidrokarbon (THC), Oksida-oksida nitrogen (NOx), Oksida-oksida Sulfur (SOx), Partikel Timbal (Pb) dan Oksidan fotokimia. Dari pencemar udara tersebut Karbon monoksida (CO) merupakan senyawa paling banyak dihasilkan dari emisi kendaraan bermotor. Konsentrasi CO di atmosfer dapat diprediksi dengan melakukan sampling di udara ambien ataupun menggunakan model komputer Salah satu model yang digunakan untuk memprediksi konsentrasi polutan CO di udara adalah Caline 4. Model Caline 4 ini adalah salah satu program komputer untuk permodelan dispersi CO yang diemisikan dari sumber bergerak (kendaraan bermotor). Studi kasus penerapan model ini dilakukan di empat ruas jalan utama di Kota Padang yang tingkat aktivitas kendaraannya padat yaitu di jalan M. Yamin, Pasar Raya, Bgd. Azis Khan, Rasuna Said dengan 34 titik sampling. Jumlah kendaraan terukur pada masing-masing jalan tersebut adalah 2.856 buah di jalan M. Yamin, 875 buah di Pasar raya, 2.340 buah di jl. Bgindo Azis khan, dan 3.081 buah di jalan Rasuna Said. Hasil prediksi dengan model Caline 4 di peroleh hasil bahwa konsentrasi CO tertinggi adalah di jalan M. Yamin yaitu sebesar 0.8 ppm. Validasi hasil prediksi model dilakukan dengan membandingkan dengan hasil sampling udara ambien yang dilakukan dengan metode absorbsi menggunakan impinger. Validasi dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi dan analisis T test dengan selang kepercayaan 95% dan 0.05 didapatkan nilai t yang berada dalam wilayah penerimaan.