Browsing by Author "HS, Edward"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item Penentuan Kondisi Optimum Penyerapan Perlit Teraktifasi Terhadap Logam Berat Pb dan Cu(2013-05-04) Khairat; Zultiniar; HS, EdwardPerlit merupakan senyawa silika batuan vulkanik alamiah yang berasal dari aliran lava yang mengalami pendinginan secara langsung. Perlit memiliki kapasitas penyerapan yang tinggi, untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kemampuan perlit ternitrasi terutama dalam menyerap logam Pb dan Cu.Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan daya serap serta mencari kondisi optimum dari penyerapan perlit teraktifasi terhadap logam berat Pb dan Cu. Penelitian ini dilakukan secara kontinyu dengan menggunakan sistem kolom. Adapun variabel yang akan diuji yaitu variabel pH, ukuran partikel, serta pengaruh konsentrasi. Dari hasil analisa dengan menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS), didapat bahwa perlit yang digunakan sebagai adsorben mempunyai daya serap yang tinggi dimana untuk variasi pH penyerapan paling optimum terhadap logam Pb dan Cu terjadi pada pH 5 dan pH 6 dengan efisiensi penyerapanya sebesar (97,73% dan 98,53%), untuk variasi ukuran partikel penyerapan paling optimum terjadi pada ukuran partikel 140 mesh dengan efisiensi penyerapanya sebesar (98,2% dan 99,33%), dan untuk pengaruh konsentrasi penyerapan paling optimum terjadi pada konsentrasi 25 ppm dengan efisiensi penyerapanya sebesar (99,08 % dan 99,6%).Item Perbandingan Efektivitas Proses One-stage dan Two-stage Coagulation dalam Menurunkan Zat Organik pada Air Gambut dengan Memanfaatkan Tanah Lempung sebagai Koagulan(2017-01-09) Elystia, Shinta; HS, Edward; Dewi, Aldita MeitriZat organik sulit disisihkan dari air gambut dengan proses one-stage coagulation (koagulasi biasa) karena fraksi hidrofobik (golongan humus) dan hidrofilik (non-humus seperti karbohidrat, protein dan lemak). Proses one-stage coagulation hanya mampu menyisihkan fraksi hidrofobik saja, sehingga dilakukan pengolahan dengan proses two-stage coagulation. Salah satu koagulan alami yang dapat dimanfaatkan yaitu tanah lempung. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efisiensi penyisihan zat organik dengan proses one-stage dan two-stage coagulation serta melihat perubahan gugus fungsi zat organik setelah proses dengan spektro IR. Penelitian menggunakan jar test dengan memvariasikan massa koagulan tanah lempung pada proses one-stage dan two-stage. Variasi massa koagulan pada proses one-stage yaitu 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 gr sedangkan pada proses two-stage dilakukan variasi perbandingan pembubuhan koagulan (koagulan I : koagulan II) yaitu 1/3:2/3, 1/2:1/2 dan 2/3:1/3 dari koagulan total. Dari hasil penelitian diperoleh efisiensi penyisihan tertinggi pada proses one-stage yaitu 63% dengan penggunaan massa 6 gr sedangkan pada proses two- stage efisiensi penyisihan mencapai 94% dengan penggunaan massa 5 gr pada perbandingan pembubuhan 2/3:1/3. Karakterisasi gugus fungsi dilakukan dengan spektro IR untuk melihat perubahan gugus fungsi hidrofobik dan hidrofilik zat organik setelah proses one-stage dan two-stage coagulation. Hasil yang diperoleh dari analisa spektro IR bahwa setelah proses proses one-stage, gugus fungsi yang terbaca hanya hidrofilik saja (seperti O- H alcohol) sedangkan setelah proses two-stage, gugus fungsi hidrofobik dan hidrofilliknya tidak terbaca (seperti C-O dari ester, eter, fenol dan C-C dari ikatan aromatik).