Browsing by Author "Efendi, Raswen"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
Item Kualitas Bakso Berbahan Dasar Ikan Patin Dan Jantung Pisang Dengan Bahan Pengisi Substitusi Tepung Tapioka Dan Tepung Sagu(2015-08-01) Efendi, Raswen; Hamzah, Faizah; Ariani, Dyah AyuTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh subsitusi tepung tapioka dan tepung sagu terhadap kualitas bakso ikan patin dan jantung pisang. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan: TS1 (tepung tapioka 100%), TS2 (tepung tapioka 75% dan tepung sagu 25%), TS3 (tepung tapioka 50% dan tepung sagu 50%), TS4 (tepung tapioka 25% dan tepung sagu 75%), TS5 (tepung tapioka 100%). Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA), yang dilanjutkan dengan uji DNMRT pada taraf 5% jika F hitung ≥ F tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi tepung tapioka dan pati sagu berpengaruh terhadap kadar air, kadar abu, kadar pati, warna dan tekstur secara deskriptif, tetapi tidak berpengaruh terhadap mutu organoleptik warna, aroma, rasa, tekstur dan penilaian keseluruhan secara hedonik dari panelis. Hasil analisis semua perlakuan telah memenuhi Standar Nasional Indonesia bakso ikan (SNI 01-2346-2006) berdasarkan parameter kadar air, kadar abu dan kadar pati. Dalam pembuatan bakso jantung pisang dan ikan patin dapat digunakan bahan pengisi dengan rasio tepung tapioka sampai 100% atau pati sagu 100%.Item Penerimaan Panelis Dan Analisis Usaha Es Krim Soyghurt Enkpasulasi(2015-08-04) Efendi, Raswen; Rossi, Evy; Yusri, Jumatri; Perdana, MazharPada penelitian sebelumnya telah dihasilkan es krim berbahan baku soyghurt. Untuk menjaga viabilitas eskrim soyghurt telah dihasilkan enkapsulasi BAL (Bakteri Asam Laktat), sehingga soyghurt sebagai pangan fungsional dapat berperan sebagaimana mestinya sebagai makanan probiotik. Pembuatan es krim berbahan dasar soyghurt mengandung enkapsulasi BAL ini nantinya diharapkan akan mengimbangi es krim soygurt tanpa enkapsulasi yang ada dipasaran, untuk itu sebelum es krim ini dipasarkan perlu diketahui tingkat penerimaan konsumen. Es krim soyghurt mengandung enkapsulasi BAL merupakan produk baru dalam industri pangan oleh karena itu, perlu adanya rencana dalam biaya produksi serta bahan baku dan juga untuk melihat keuntungan ataupun kerugian pada proses produksi. Sebelum produk ini diturunkan kepasaran, perlu dilakukan analisis usaha terhadap produk baru tersebut (Soeparmoko, 2001). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat penerimaan panelis dan analisis usaha es krim soyghurt. Metoda penelitian dimulai dengan pembuatan es krim soyghurt mengandung enkapsulasi BAL, selanjutnya diuji secara organoleptik terhadap penerimaan panelis dengan cara membandingkan es krim soyghurt mengandung enkapsulasi BAL dengan es krim soyghut biasa oleh 30 orang panelis tidak terlatih. Kemudian hasilnya di analisis dengan Cohran‟Q Test dan selanjutnya es krim soyghurt mengandung enkapsulasi BAL dilakukan analisis usahanya. Dari hasil uji organolpetik yang di uji lebih lanjut dengan analisis Cohran‟Q Test diperoleh nilai hitung sebesar 0,11, sedangkan nilai Chi Square 3,481. Hal ini menunjukkan bahwa antara es krim soygurt tanpa enkapsulasi BAL dengan eskrim soygurt yang mengandung enkapsulasi BAL tidak terjadi perbedaan penerimaan panelis.Selanjutnya dari analisis usaha eskrim soygurt enkapsulasi diperoleh RCR sebesar 1,17, BEP volume produksi sebesar 10.280,35 cup, dan BEP harga produksi sebesar Rp. 5.997,-Item Pengaruh Lama Fermentasi dan Suhu Penggorengan Terhadap Mutu Keripik Tapai Ubi Kayu(2014-01-17) Ali, Akhyar; Efendi, Raswen; Fitriani, ShantiUbi kayu atau singkong di Indonesia merupakan hail produksi pertanian kedua terbesar setelah padi. Jumlah produksi ubi kayu secara nasional pada tahun 2003 sebesar 18.5 ton, meningkat pada tahun 2004 sebesar 19.4 ton dan 19.9 ton pada triwulan pertama tahun 2006 (BPS, 2OO7), sehingga ubi kayu mempunyai potensi sebagai sumber karbohidrat yang penting dalam bahan pangan. Ubi kayu dalam keadaan segar tidak tahan lama. Untuk pemasaran yang memerlukan waktu lama, ubi kayur harus diolah dulu menjadi bentuk lain yang lebih awet, seperti gaplek, tapioka (tepung singkong), tapai, peuyeum, keripik singkong dan lain-lain.Hal ini sesuai dengan program pemerintah khususnya dalam mengatasi masalah kebutuhan bahan pangan, terutama nonberas. Tapai merupakan olahan ubi kayu hasil fermentasi yang memiliki rasa khas. Fermentasi adalah suatu reaksi metabolisme yang meliputi sederet reaksi oksidasi-reduksi, yang donor dan aseptor elektronnya adalah senyawa-senyawa orgarik, umumnya menghasilkan energi (Lidiasari et a1.,2A06). Tapai memiliki daya tahan simpan yang relatif singkat. Hal ini karena aktivitas mikioorganisme setelah fermentasi masih berlangsung yang mengakibatkan terjadinya kerusakan fermentasi atau tingginya kadar alkohol (etanol) yang dihasilkan yang menyebabkan tapai tidak dapat lagi dikonsumsi.Item Produksi Mi Basah Dengan Penambahan Tepung Biji Nangka Dan Tepung Ampas Kelapa Serta Analisis Usaha(2015-08-04) Johan, Vonny Setiaries; Yusmarini; Pato, Usman; Efendi, Raswen; Harefa, Oni YamanThe research aimed to determine the effect of wheat and flour comparison other (jackfruit seed flour and flour coconut pulp) for the quality of wet noodles according SNI 01-2987-1992. Research using completely randomized design (CRD) with treatment that is M1 = noodles made with 100% wheat, M2 = noodles made with a ratio 90% 10% wheat flour and other (5% jackfruit seed flour and 5% coconut pulp flour), M3 = noodles made with a ratio of 80% wheat flour and 20% other (15% jackfruit seed flour and 5% coconut pulp flour), M4 = noodles made with a ratio of 70% wheat flour and 30% other (25% jackfruit seed flour and 5% flour coconut pulp) and M5 = noodles made with a ratio of 60% wheat flour and 40% other (35% jackfruit seed flour and 5% coconut pulp flour). The results showed that the ratio of flour with another flour significantly different effect on the moisture content, ash content, protein content and organoleptic analysis; color, texture, aroma and overall assessment. Noodles M1-M3 treatment meets the standards SNI but for the best treatment in this study was the treatment M3 = noodles made with a ratio of 80% wheat flour and 20% other (15% jackfruit seed flour and 5% coconut pulp flour). Using RCR and BEP analysis, wet noodles with jackfruit seed flour and coconut pulp flour industry is feasible as small business.