Abstract:
Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan tanaman tropis yang
memiliki nilai ekonomi tinggi. Disamping produktivitasnya yang lebih tinggi
dibandingkan tanaman penghasil minyak nabati lainnya, seperti tanaman kacang
tanah, bunga matahari, dan kacang kedele, kelapa sawit juga memiliki banyak
manfaat yaitu sebagai bahan pakan temak, bahan baku industri seperti industri
farmasi, industri oleokimia, industri kosmetik, dan bahan baku alternatif sumber
energi {Palm biodisel).
Perkembangan tanaman kelapa sawit di Provinsi Riau sangat pesat. Hal ini
cukup beralasan karena Riau memang cocok dan potensial untuk pembangunan
pertanian perkebunan. Dengan luas mencapai 1.911.113 ha dengan produksi
5.937.539 ha pada tahun 2009 maka pada saat ini daerah Riau mempunyai kebun
kelapa sawit terbesar di Indonesia (Badan Pusat Statistik Provinsi Riau, 2010).
Besamya hasil produksi, harga yang tinggi dan besarnya permintaan minyak
menyebabkan makin pesatnya minat masyarakat dan pemerintah dalam
mengembangkan komoditas tanaman kelapa sawit, sehingga dilakukan perluasan
perkebunan secara besar-besaran. Perluasan lahan kelapa sawit tidak saja
dilakukan pada lahan pertanian yang produktif tetapi pada lahan marjinal. Tanahtanah
yang berpotensi dalam pengembangan perkebunan kelapa sawit di
Indonesia adalah tanah mineral masam.