Abstract:
Penggunaan herbisida sintetik untuk mengendalikan gulma mempunyai
dampak negatif terhadap kelestarian lahan dan lingkungan seperti terjadinya
pencemaran lingkungan, meninggalkan residu pada produk pertanian, matinya
beberapa musuh alami dan sebagainya. Oleh sebab itu perlu adanya altematif
pengendalian gulma yang ramah dan berwawasan lingkungan. Upaya tersebut
dapat dilakukan dengan menggali potensi senyawa kimia yang berasal dari
tumbuhan (alelopati) yang dapat dimanfaatkan sebagai bioherbisida. Salah satu
tumbuhan yang menghasilkan alelopati adalah teki (Cyperus rotundus L).
Bahan aktif herbisida selalu diformulasikan dalam berbagai bentuk sebelum
diaplikasikan ke tumbuhan sasaran. Pembuatan formulasi ini dimaksudkan untuk
memudahkan aplikasi dan efikasinya. Formulasi herbisida dapat berupa cairan,
tepung, butiran, dan pelet