DSpace Repository

Karang dan Zooxanthellae Avertebrata Dan Miro-Algae Pengendali Ekosistem Terindah Dunia

Show simple item record

dc.contributor.author THAMRIN
dc.date.accessioned 2012-12-05T04:22:50Z
dc.date.available 2012-12-05T04:22:50Z
dc.date.issued 2012-12-04
dc.identifier.other wahyu sari yeni
dc.identifier.uri http://repository.unri.ac.id:80/handle/123456789/876
dc.description.abstract Boleh dikatakan semua ekosistem yang berada di Negara ini tanpa terkecuali sedang menuju kehancuran, baik yang berada di darat maupun di laut. Salah satu ekosistem yang menjadi perhatian dunia saat ini dikenal dengan nama Coral Reef (terumbu karang). Terumbu karang merupakan ekosistem bawah laut yang sangat indah dan mengagumkan. Bahkan Barnes dan Hughes (1995) mengungkapkan bahwa terumbu karang sebagai surga di alam nyata. Disamping memiliki nilai estetika yang sangat tinggi juga memiliki keanekaragaman hayati terbesar serta memiliki produktifitas paling berlimpah diantara ekosistem yang ada di bumi. Ekosistem ini sebagian berada dalam keadaan kritis. Secara global diperkirakan bahwa sekitar 10% terumbu karang telah hancur, banyak dalam posisi sulit untuk kembali kekeadaan semula, dan sekitar 20% memiliki kondisi sedang menurun menjelang 20 tahun ke depan. Paling kurang dua pertiga terumbu karang dunia berkemungkinan secara ekologi akan hancur menjelang periode cucu kita, kecuali kalau kita mengimplementasikan manajemen yang efektif dan memprioritaskan terhadap ekosistem ini (Coral Reefs, 2(K)0). Penyebab kerusakan tersebut sebagian besar disebabkan peibuatan manusia, sebagai mana diungkapkan Allah SWT (Alqur'an, Surat Arram, ayat 41) sekian abat yang lalu bahwa 'Telah terjadi kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) peibuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Terumbu karang dan karang masih minim difahami masyarakat awam dan bahkan oleh masyarakat kita yang sudah berpendidikan sekalipun. Diantara Saintis Indonesia sendiri juga masih ada yang memakai istilah yang berbeda terhadap karang, seperti Sukarno (2001) yang menggunakan istilah "bunga karang". Sehingga menambah daftar nama yang berbeda terhadap nama hewan tersebut. Karang sebagai hewan pembentuk utama terumbu karang masih ada yang menganggap sebagai benda mati (batu). Tetapi bagi nelayan, terumbu karang sudah lama mereka pahami sebagai daerah tujuan penangkapan ikan utama karena ekosistem perairan dangkal laut tropis tersebut memiliki jumlah dan jenis ikan serta organisme laut lainnya yang berlimpah. en_US
dc.description.provenance Submitted by wahyu sari yeni (ayoe32@ymail.com) on 2012-12-05T04:22:50Z No. of bitstreams: 1 tamrin1.PDF: 2276195 bytes, checksum: 3af803aaea4dda6cca838aa088e6c40b (MD5) en
dc.description.provenance Made available in DSpace on 2012-12-05T04:22:50Z (GMT). No. of bitstreams: 1 tamrin1.PDF: 2276195 bytes, checksum: 3af803aaea4dda6cca838aa088e6c40b (MD5) en
dc.language.iso en en_US
dc.title Karang dan Zooxanthellae Avertebrata Dan Miro-Algae Pengendali Ekosistem Terindah Dunia en_US
dc.type Article en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account