Abstract:
Rokok merupakan masalah dunia yang dampaknya bukan hanya dialami
oleh perokoknya tetapi juga orang-orang yang hidup di sekitarnya. Asap rokok
merupakan polutan berbahaya yang dapat menimbulkan banyak penyakit,
terutama penyakit yang melibatkan saluran nafas. Smoker's lung (sebutan untuk
kasus bronkitis akibat rokok), penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), bahkan
kanker paru bukan saja diderita oleh perokok, tetapi dapat juga dialami oleh yang
terpapar asap rokok. Hal ini disebabkan oleh zat-zat radikal dan karsinogenik
yang ada pada asap rokok. Antioksidan dikenal sebagai zat yang dapat
meredam efek toksis zat-zat tersebut terhadap jaringan. Katekin, salah satu dari
kelas antioksidan, memiliki potensi antioksidan yang kuat. Katekin adalah
senyawa antioksidan utama yang terkandung dalam teh hijau.
Riset ini meneliti tanda-tanda yang mengarah pada kerusakan paru akibat
paparan asap rokok selama 10 hari. Penelitian ini menggunakan 45 ekor tikus
Sprague Dawley jantan berusia 10 minggu yang dibagi dalam 9 kelompok, yakni
1 kelompok kontrol dan 8 kelompok perlakuan. Kelompok periakuan diberi
paparan asap rokok, teh hijau, aqua destilata, dan asam askorbat. Teh hijau
diberikan dalam dosis yang disesuaikan dengan dosis epigalokatekin galat,
antioksidan paling kuat yang terdapat dalam teh hijau. Jaringan paai tikus dibuat
preparat dan diwamai dengan Masson trikrom untuk diamati kondisi silia, infiltrasi
sel radang, jumlah sel datia, dan pembentukkan fibrosis.