DSpace Repository

Mitigasi Konflik Gajah-Manusia Menggunakan Sistem Agroforestri Sawit-Hutan Di Kabupaten Bengkalis

Show simple item record

dc.contributor.author Yoza, Defri
dc.contributor.author Sulaeman, Rudianda
dc.contributor.author Kausar
dc.date.accessioned 2015-08-04T07:12:43Z
dc.date.available 2015-08-04T07:12:43Z
dc.date.issued 2015-08-04
dc.identifier.isbn 978-979-792-481-2
dc.identifier.issn wahyu sari yeni
dc.identifier.uri http://repository.unri.ac.id/xmlui/handle/123456789/7436
dc.description.abstract Pertumbuhan penduduk menyebabkan terjadinya penyempitan dan fragmentasi habitat gajah yang berimplikasi pada peningkatan konflik antara manusia dan gajah.Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah menganalisis sejauhmana penerapan dan keberhasilan metode-metode yang digunakan dalam mitigasi konflik gajah dan manusia di Kabupaten Bengkalis yang mengalami konflik yang relatif tinggi antara petani kebun sawit dengan gajah. Penelitian ini dilaksanakan selama 8 bulan dalam tiga tahap yakni :tahap pertama menentukan sejauhmana penerapan metode-metode mitigasi konflik gajah dengan manusia yang terdapat di Kabupaten Bengkalis. Metode-metode yang diterapkan berupa teknik pengusiran terhadap satwa liar, teknik pembuatan parit gajah, teknik pembuatan pagar listrik, teknik penggiringan dan teknik pemindahan atau relokasi. Tahap kedua merumuskan metode mitigasi dengan menggunakan sistem agroforestri dikombinasikan dengan kelebihan dan kekurangan metode yang telah diterapkan sebelumnya. Tahap ketiga menerapkan metode mitigasi konflik gajah sistem agroforestri di lapangan. Kondisi habitat gajah yang terdapat di sekitar Duri dalam kondisi terfragmentasi oleh pemukiman masyarakat, jalan dan perkebunan sawit serta hutan tanaman industridimana gajah banyak memanfaatkan daerah tepi hutan dan semak belukar untuk pakan gajah.Populasi gajah terdiri dari sub populasi jantan sebanyak 1-2 ekor sedangkan sub populasi betina sebanyak >3 ekor dengan total populasi sebanyak + 35 ekor.Habitat gajah masih dapat mendukung kebutuhan pakan namun per ha sudah tidak mampu lagi mendukung satu ekor gajah sedangkan untuk jalur jelajah gajah dengan populasi berkisar 35 ekor sudah tidak mampu lagi didukung oleh luasan tersebut.Masyarakat menggunakan cara yang sederhana dalam mengusir gajah yakni dengan cara membunyikan petasan sedangkan perusahaan menggunakan parit gajah. Cara yang mudah dan murah menggunakan tanaman pengusir gajah pada kebun masyarakat dan tanaman pakan di luas kebun masyarakat.Masyarakat berharap agar gajah-gajah yang berkonflik dapat dipindahkan atau tidak mengganggu kebun sawit masyarakat dan biasanya masyarakat mengusir gajah dengan menggunakan bunyi-bunyian en_US
dc.description.provenance Submitted by wahyu sari yeni (ayoe32@ymail.com) on 2015-08-04T07:12:43Z No. of bitstreams: 1 IK II Defri Yoza2.pdf: 393755 bytes, checksum: bc762b921532ae6f239ad798d3bcb85d (MD5) en
dc.description.provenance Made available in DSpace on 2015-08-04T07:12:43Z (GMT). No. of bitstreams: 1 IK II Defri Yoza2.pdf: 393755 bytes, checksum: bc762b921532ae6f239ad798d3bcb85d (MD5) en
dc.description.sponsorship Prosiding Seminar Nasional 2013, Pekanbaru en_US
dc.language.iso en en_US
dc.subject mitigasi en_US
dc.subject konflik gajah-manusia en_US
dc.subject agroforestri en_US
dc.title Mitigasi Konflik Gajah-Manusia Menggunakan Sistem Agroforestri Sawit-Hutan Di Kabupaten Bengkalis en_US
dc.type UR-Proceedings en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account